Namaku areka saat ini sedang liburan sekolah
Keluarga ku dan keluarga vino sedang berlibur di sebuah desa di pinggir pantai yang terkenal karena keindahan alam di kota ini.Aku dan vino sudah lama bersahabat
Aku memiliki Indra ke 6 yang tak begitu kuat namun aku hanya bisa melihat masa lalu dengan menyentuh benda dari masa lalu dan Hanya bisa merasakan keberadaan mereka saja.Vino masih tetap menjadi temanku walau tau aku berbeda dari manusia lainnya.
Dia bahkan ikut menenangkan ku ketika aku gelisah karena melihat masa lalu.***
Pagi hari *
Aku bangun dengan tubuh yang sangat segar, udara pagi begitu menyegarkan. aku tak sabar ingin berjalan jalan mengitari desa yang sangat asri ini apalagi desa ini ada di pesisir pantai yang indah.
Setelah di beri izin oleh kedua orang tua ku aku menuju penginapan nya vino untuk mengajaknya berjalan jalan.
Kami pun berjalan menyusuri pantai tanpa alas kaki
"Di sini bener bener keren ya, gak sia sia ngabisin liburan di sini" ucap vino sambil memandang indahnya lautan
"Iya, ayo kita coba ke arah pegunungan hijau itu, kayanya seger deh di sana" ucapku sambil menunjuk pegunungan di samping lautan yang sungguh hijau membuat siapa pun yang memandangnya ingin segera kesana
"Ayo lah" kami pun pergi menuju pegunungan hijau itu
~~
"Areka, liat tuh ada terowongan di situ" kata vino menunjuk sebuah terowongan yang sudah terlihat tua di balik rimbunnya pepohonan
"Ayo kesana" ajak vino
"Tapi, nanti ada.." kataku
"Udahlah,ada aku pasti mereka gak berani deketin kamu"
"Baiklah, tapi di luar nya aja ya"
"Oke oke, ayo kesana"
Kami pun mendekati terowongan tua itu.
Dari luar memang sudah nampak seram.Aku melihat dengan teliti detail terowongan itu
Dindingnya sudah berlumut dan di tumbuhi banyak rerumputan
Ku perkiraan terowongan ini sudah lama sekali terbengkalai."Areka, kamu gak mau masuk? Kayanya asik tuh di dalam"
"Gak ah Vin, keliatan serem tau"
"Iya juga sih, kamu kan penakut"
"Apaan sih!" Aku pun menyikut perutnya
"Ayo cepetan kita pulang!" Aku pun berjalan duluan.
Aku merasa ada yang aneh, aku menoleh kebelakang
Vino masih berada di depan terowongan itu."Vin! Ngapain sih, ayo pulang kalau gak aku tinggal nih!"
Namun vino masih terdiam dan kini berjalan masuk ke dalam terowongan
"Vino!" Aku pun berlari ingin mencegah vino, namun vino sudah memasuki terowongan
Aku pun memberanikan diri untuk mencari vino dan membawa vino pulang dari terowongan ini, karena aku bisa merasakan banyak yang mengawasi kami sedari tadi.
"Vino" aku pun memanggil namanya, tak ada jawaban sama sekali.
Terowongan ini sangat panjang dan kini aku mulai kesulitan melihat keadaan karena tak ada penerangan.
Wuussstt ..
Sebuah bayangan yang sangat kuat melewati ku dan aku pun terjatuh karena terkejut.
Tanganku tak sengaja menyentuh dinding terowongan.
~
"Ini di mana?" Tanyaku di sini gelap.
Sebuah cahaya muncul.
Diiringi oleh beberapa orang yang di ikat dan di cambuki oleh orang berbaju tentara zaman dulu."Tolong bebas kan anakku!" Jerit seorang ibu yang melihat anaknya di cambuki oleh para tentara itu
"Diam kamu! Atau kamu mau seperti anak mu!" Bentak tentara
"Jangan! Lepaskan anak ku! Biarkan kami bebas!" Teriaknya lagi
"Banyak omong kamu!" Tentara itu menendang perut ibu itu hingga terjatuh.
"Bunuh saja! Banyak omong jadi gak berguna!" Teriak pemimpin mereka
Tanpa belas kasihan tentara itu memenggal kepala ibu dari anak yang di siksa tadi.
Darah mengucur deras membasahi dinding terowongan ini.Pandangku semakin suram.
Sebuah mahluk besar muncul dari balik dinding.
Ia semakin mendekat.
Tubuhnya besar hitam dan berbulu lebat
Wajahnya hancur Bahkan tak bisa ku sebut wajah, belatung berjatuhan dari wajah dan tubuhnya mata yang merah menyala menyiratkan kebencian yang luar biasa.Ia mendatangiku dengan Geraman tiada henti.
Sepanjang ia berjalan darah terus mengikutinya.Nafasku memburu, sebenarnya aku ada di mana?
Dan siapa dia? Masa lalu siapa yang aku lihat tadi? Dan vino?
KAMU SEDANG MEMBACA
TEROWONGAN TUA [Completed]✓
Horrorsatu hal yang aku sesali, aku tak kan bisa menikmati keindahan pantai ini lagi. kesalahan fatal yang aku buat. tapi aku belum sepenuhnya terbebas dari mahluk itu. aku harus bagaimana?