12

61 8 0
                                    

Kami di kelilingi oleh berbagai macam arwah yang sangat mengerikan.

Kami tak bisa melarikan diri lagi, semua jalan keluar sudah tertutup.

Arwah besar itu menyeringai ke arah ku.
Itu membuatku takut.

Mereka semakin mendekat hingga kini kami berjarak 1 meter dengan mereka.

Tangan arwah itu mulai melambai ke arahku.
Sedangkan arwah besar tadi meniupkan kabut hitam ke arah kami berdua.

Kini aku tak bisa melihat apa pun semuanya gelap.
Tapi aku bisa merasakan tubuhku di lilit sesuatu.
Semakin erat sehingga membuatku kesakitan.

Aaarggghh..

Tubuhku terlempar ke udara namun aku tak bisa melihat keadaan sekitar ku akibat kabut hitam ini.

Aku dapat merasakan tubuhku melayang di udara.
Rasanya seperti jatuh dari ketinggian tanpa halangan.
Darah mulai mengucur di kulitku akibat pohon pohon yang menggores tubuhku.

Aku terjatuh di tanah.
Nafasku memburu saat ini aku hanya merasakan sakit di sekujur tubuhku.

Di sekitar ku kian menggelap aku tak bisa melihat.
Kucoba berdiri namun akar pohon itu seperti masih melilit tubuhku sehingga aku tak bisa bergerak.

"Mama, papa tolong areka..." Anehnya tubuhku terasa sangat lelah dan kesakitan pandanganku mulai kabur.

Aku tak kuat lagi, rasa kantuk menghampiri ku dan aku pun tertidur.

~

Author POV

Suara jeritan bersahutan dari dalam terowongan
Tentu ini membuat siapa pun yang ada di sekitar sini menjadi ketakutan

Namun, Mbah Aryo yang sedang memberi petunjuk untuk areka tetap berusaha fokus agar areka tetap bisa mendengarkan nya.

"Areka, teteskan dar.." belum sempat ia ucapkan.

Sebuah angin berhembus sangat kencang sehingga mendorong Mbah Aryo dan yang lain hingga terjatuh.

Hutan ini serasa tak menerima kehadiran mereka, hingga suara binatang hutan bergemuruh.

Mbah Aryo yang menyadari itu langsung berdiri dan mengambil jimat dan beras suci miliknya.

Ia menaburkan beras itu di sekitar orang orang dan berkata

"Jangan ada yang bergerak keluar dari lingkaran beras yang ku buat!" Perintah nya

Semuanya mengangguk.
Anehnya di luar lingkaran beras ini angin masih berhembus sangat kencang sedangkan di dalam sini sangat tenang seperti tak terjadi apa-apa

Mbah Aryo mengunyah segenggam beras dan kembali duduk bersila.
Ia berkonsentrasi untuk menembus dimensi lain tempat areka berada.

Namun ada yang aneh, dimensi itu sudah tertutup oleh aura kelam.
Ia khawatir bagaimana keadaan areka sekarang.

"Bagaimana areka Mbah?" Tanya Rifa

Mbah Aryo menggeleng

"Saya tidak tahu, sepertinya ada serangan di dimensi tempat areka berada, dan sekarang saya tak bisa menembus dimensi itu karena pengaruh aura kelam nya sangat kuat"

"Lalu? Kita harus bagaimana sekarang? Areka bagaimana?" Tanya satria

"Tenanglah, areka pasti akan bertahan" ucapnya

"Sekarang kita harus berusaha lagi untuk berkomunikasi dengan areka" lanjutnya

Mbah Aryo kembali menyusun peralatan nya sempat berantakan akibat angin tadi,

Ia membacakan berbagai macam mantra lagi.

Dan terus berusaha keras menghubungi areka

~

Areka POV

Kepalaku sangat pusing, perlahan ku buka mataku.
Sungguh mengejutkan untuk ku

Saat ini aku ada di udara dalam posisi menggantung dengan akar yang melilit tubuhku dari samping kanan dan kiri.
Aku tergantung di antara 2 pohon.

Kabut hitam itu sudah menghilang.
Sepertinya aku terpisah dengan lelaki tadi, pikirku

Di sini sangat sepi, aku tak bisa merasakan aura keberadaan arwah jahat itu.

Tubuhku tak bisa bergerak, saat ku lihat tangan dan kaki ku penuh luka seperti luka sayatan pisau dan tentunya ini sangat sakit.

Aku meringis kesakitan, tak ada yang bisa ku perbuat.
Aku tak tahu ada di mana, bahkan suara Mbah Aryo tak terdengar lagi, lelaki itu pun ntah kemana.

Kini aku berjuang sendirian

Aarrrgghh...

Aku menjerit kesakitan saat sebuah akar kecil menusuk kedua pergelangan tangan ku.

Apa yang akar ini lakukan pikirku

Darah segar mengucur dari luka yang di sebabkan akar kecil itu.
Perlahan tapi ini sangat aneh darah yang keluar semakin berkurang.

Apa ini?! Akar ini menghisap darahku!

Aku berontak sekuat tenaga untuk mencabut akar itu dari lengan ku namun semua nya sia sia, tubuhku tak bisa ku gerakan

Benar saja akar itu menghisab darahku.
Tubuhku kian melemas, sepertinya darahku sudah banyak berkurang.

Apa yang harus ku lakukan?!
Akar gila ini bisa menghisap seluruh darahku?!

Apa Aku akan mati seperti lelaki itu dan terjebak selamanya di sini?

TEROWONGAN TUA [Completed]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang