Suasana suram, aku tak ingin berada di sini aku harus pergi, pikirku
Aku mencoba berlari menghindari mahluk seram tadi
Ntah ke arah mana tapi tujuanku hanya untuk menemukan vinoAku terus saja berlari namun semua nya malah semakin gelap.
Aarrrgghh..
Aku menjerit saat melihat sosok tanpa kepala berada tepat di depan ku
Darah terus menciprat dari bekas penggalan kepalanya.Ia hanya terdiam tapi tangan nya terus meraba apa yang ada di depan nya
Ku tahan suara ku sendiri, agar tak terdengar olehnya
Ini sangat menakutkan, walau aku sudah beberapa kali melihat hantu sebelumnya namun aku belum terbiasa dengan ini semua.Dengan menahan suara aku berusaha berlari menghindarinya
Berbagai macam pertanyaan muncul di pikiranku.
Bagaimana caranya aku keluar dari sini?
Bahkan terowongan ini seperti tak memiliki ujung.
Nafasku terengah-engah, kaki ku sakit sedari tadi terus berlari namun belum bisa menemukan jalan keluar dan vino.
"Areka..!" Sebuah teriakan terdengar
"Vino?"
"Vino?! Di mana kamu! Vino?!" Teriakku namun tak ada jawaban lagi
"Vino! Di mana kamu, ayo pulang!"
Tubuh ku lemas akibat terlalu lelah
Kusenderkan tubuh ku di dinding terowongan.
Tangan ku menyentuh dinding lagi~
"Tolooong" suara jeritan permintaan tolong seperti memenuhi seisi terowongan ini
"Tolong.." suara bersahutan silih berganti dengan permintaan tolong yang pilu.
Perlahan kini di hadapan ku berganti dengan sekumpulan orang yang bekerja secara terpaksa, mereka sangat kurus dan kotor
Setelah kulihat mereka bekerja sambil menangis, bahkan ada di antara mereka yang terluka parah namun tetap di paksa bekerja mengangkat batu ke arah terowongan
Pemimpin tentara itu benar benar kejam.
Seorang lelaki paruh baya sudah tak kuat bekerja hingga terjatuh.
"Bangun! Cepat bangun dan kerja" teriak seorang tentara sambil mencambuk lelaki itu tanpa ampun
"Tolong tuan, bebaskan saya, saya sudah tidak kuat"
"Bodoh! Kerjaan kan saja! Kalau kamu sudah tidak kuat mati saja kau!" Teriak pemimpin mereka
Lelaki itu terlihat pasrah sepertinya ia menerima dengan ikhlas jika ia harus mati sekarang, tak ada gunanya lagi meminta pengampunan pada manusia tak punya hati seperti mereka.
Ia memejamkan mata seakan siap mati saat itu juga.Tentara mengambil sebuah pedang dan menancapkan nya ke arah jantung lelaki malang itu.
Darah keluar dari mulutnya dan nafas terakhir pun ia hembuskanWajah pemimpin itu sama sekali tak menunjukkan reaksi apa apa, ia seperti sudah sangat terbiasa melihat kematian di depannya.
~
Kilasan nya mulai menghilang pandangan ku mulai jelas
Terowongan ini benar benar menyimpan banyak kenangan kelam."Tolong..!!" Terdengar suara teriakan lagi
Aku menoleh kesegala arah melihat sumber suara namun tak ada apapun yang terlihat hanya terowongan tua yang suram.
Saat ini aku harus mencari keberadaan vino dan segera membawanya pulang.
Ku pejamkan mataku dan berkonsentrasi
Ku raih dinding terowongan
Aku dapat merasakan keberadaan vinoKu ikuti arah yang di tunjukan oleh hatiku
Cukup lama aku berjalan
Vino ada di depan ku dengan posisi membelakangi ku"Vino?" Tanyaku pelan
"Vin, vino?" Aku pun memegang tangannya
Aneh vino tak merespon, walau pun ku panggil namanya berkali kali.
Wajahnya datar tanpa ekspresi.
Auranya semakin suram, terdengar Geraman dari ujung terowongan ini.
Aku pun berniat pergi sambil menggandeng tangan vino,
Kelam, hanya itu yang kurasa.
Puluhan bahkan rasutan jiwa tak tenang ada di terowongan ini.Hantu muncul dari berbagai arah di terowongan ini keadaaan nya benar benar miris.
Hantu tanpa kepala, yang terus menciprat kan darah
Hantu dengan kaki hancur bahkan aku bisa melihat sisa daging dan tulang bercampur seperti daging giling.
Hantu dengan tangan yang terpotong hingga lengan.Dengan jelas aku bisa melihat air mata di wajah mereka.
Aku pun berlari sekuat tenaga menghindari mereka.Semakin banyak mahluk itu semakin sesak nafasku, aroma mereka sungguh tak sedap.
Nafasku seperti Sangat pendek.
Aku terjatuh lemas, aku harus bagaimana?
Bagaimana bicaranya aku keluar dari sini?!
Seseorang tolong kami!
KAMU SEDANG MEMBACA
TEROWONGAN TUA [Completed]✓
Horrorsatu hal yang aku sesali, aku tak kan bisa menikmati keindahan pantai ini lagi. kesalahan fatal yang aku buat. tapi aku belum sepenuhnya terbebas dari mahluk itu. aku harus bagaimana?