13 END

83 7 0
                                    


Nafasku terasa lemah, Pandangan ku mulai kabur.

"Tolong aku ..." Ucapku lirih

Sebuah energi positif yang sangat kuat mendekatiku dan menghantam akar akar yang melilit tubuh ku.

Seketika akar akar yang melilit tubuhku terputus
Aku pun terjatuh dari ketinggian.

Kepalaku terasa sangat pusing. Darah segar keluar dari mulut ku.
Aku bahkan tak berpikir apa dan siapa yang mengirim energi positif yang telah membantuku

Akar akar tadi menggeliat.
Aku berusaha bangkit untuk berlari menghindari akar akar itu.

Tubuh ku semakin lemah, aku tetap berusaha berlari sambil tertatih.
Aku pun beberapa kali terjatuh akibat tersandung akar pohon.

Aku tak ingin menyerah begitu saja, aku terus saja berjalan tanpa arah.
Nafasku kian memburu semuanya terlihat kabur.

Aku terjatuh dan bersandar di bawah pohon.
Ku pejamkan mataku
Rasa sakit dan lelah menjalar di sekujur tubuhku.

Cukup lama mataku terpejam. Aku pun membukanya perlahan, kini semuanya terlihat lebih jelas.

Aku masih ada di hutan ini, suasana sangat sepi
Aku tak bisa merasakan keberadaan mahluk lainnya.

Ku atur nafasku agar kembali normal.
Tubuhku masih lemas, mungkin ini akibat dari darahku yang berkurang banyak.

Darah masih terus keluar dari tangan dan kakiku yang tergores akibat akar akar yang melilit ku tadi.

Aku harus menghentikan pendarahannya dulu, pikirku

Ku lepas kaos dalam yang sedang ku kenakan dan menyobeknya menjadi beberapa bagian dan membalutkan nya ke tangan dan kaki ku guna menghentikan pendarahan nya.

Berhasil, pikirku
Darah berhenti mengalir. Aku pun beristirahat sejenak menghilangkan rasa lelah di tubuhku

"Siapa yang membantuku tadi?" Tanyaku pada diriku sendiri

"Apa Mbah Aryo? Pasti dia yang sudah membantuku, beruntung sekali aku, Mbah Aryo berusaha keras membantuku padahal aku yakin itu tak akan mudah mengingat hutan ini memiliki aura kelam yang kuat" ucapku lagi

Aku pun mencoba memanggil mbah Aryo tapi tak ada jawaban.

Lelaki itu, aku tak tau di mana dia sekarang, lebih baik aku mencari nya dulu.

Aku pun berusaha berjalan dengan rasa sakit.
Aku tak tahu arah hutan ini setiap incinya terlihat sama, aku tak bisa membedakan arahnya.

Aku terus berjalan berharap ada harapan di sana.

Ada sesuatu yang mencoba berbicara dengan ku.
Aku dapat merasakan ada suara namun tak bisa mendengarnya
Apa ini hanya perasaanku saja?

Seperti ada yang mengarahkan ku ke suatu tempat.
Ku pejamkan mataku dan berkonsentrasi pada apa yang mengarahkan ku.

Aku merasa yakin dan mengikuti arahannya.

Perjalanan ini cukup jauh, tanpa menyerah aku terus berjalan.
Hingga perasaan ku menyuruh ku berhenti

dapat kurasakan ada sesuatu di sekitar sini.

"Areka..." Suara yang sangat lirih kudengar

"Mbah Aryo?"

"Areka,pejamkan matamu dan rasakan ada sebuah portal disana, saat kamu menemukan nya teteskan darahmu sedikit saja, maka portal itu akan terbuka, berjalan lah ikuti suara hati mu dan kamu akan keluar dari dimensi itu" perintah Mbah Aryo mengarahkan

TEROWONGAN TUA [Completed]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang