"Ayolah rel, nanti gue ceritain!" ucap gadis berseragam putih abu-abu lewat sambungan telepon.
"Iya bawel," jawab lelaki itu dengan malas. Ya Darel lah orangnya. Sedari tadi ketentramannya terganggu oleh Cherry yang terus menerus menerornya.
Selesai memakai sepatunya Darel mengambil kunci motornya. Lalu menuju ke lokasi yang Cherry kirim.
Darel memberhentikan motornya tepat di depan lelaki berseragam seperti dirinya.
"Ngapain lu disini?"
"Nunggu busway," jawabnya singkat.
Darel terkekeh. "Jangan bilang motor lu juga disita."
Galaksi mengernyit bingung. "Tau darimana lu?"
"Cherry, beruntung lu dapetin sepupu gue."
Galaksi hanya mengangguk lalu menaiki motor Darel.
"Lu tinggal dimana?" tanya Darel memecah keheningan.
"Rumah bokap."
"Nanggung. Nggak sekalian lu kabur?"
Galaksi tersenyum miring. "Gue lagi nyari kosan deket sekolah."
Darel hanya diam, fokus mengendarai motornya. Tak lama mereka sampai di sekolah."Pulang nanti ikut gue."
***
Cherry berjalan menuju kelas Galaksi. Ia membawa nasi goreng korea yang ia buat tadi pagi.
"Galaksi mana bang?" tanya Cherry ke Darel.
"Noh, bangunin aja."
Cherry mengangguk berjalan melewati Darel.
"Lu masih punya utang ke gue."
"Iya-iya, udah sono lu ke kantin. Beliin gue minum bang, lupa bawa."
Darel hanya berdecak. Tak menyahut perkataan Cherry.
Sedangkan Cherry menghampiri Galaksi yang tengah menelungkupkan kepalanya.
Cherry menjulurkan tangannya mengelus kepala Galaksi. Hal yang ia sukai ketika memainkan rambut halus Galaksi.
Merasakan pergerakan di kepalanya Galaksi mendongak. Tersenyum mendapati wajah Cherry.
"Makan dulu," ucap Cherry lalu menyodorkan kotak makan.
"Lu yang masak?"
Cherry mengangguk. Melihat Galaksi yang tengah mencoba masakannya.
"Gimana? Enak kan?"
Galaksi mengangguk. "Lumayan, tapi beda sama yang biasa lu bikin."
"Iyalah, orang menunya beda."
Galaksi menyuapkan kembali makanannya. Sesekali ia menyuapi Cherry.
"Minumnya kelupaan," kekeh Cherry melihat Galaksi menyelesaikan suapan terakhirnya.
Cowok itu hanya mengelus lembut rambut Cherry.
"Makasih," ucap Galaksi tulus.
Cherry mengangguk. Membersihkan tupper ware nya.
"Lu nggak malu jalan sama cowok kere kaya gue?"
Cherry menggeleng. "Yakali gue malu, lagian lu kere juga karena belain gue."
Galaksi tersenyum. Ia menopang kepalanya dan menatap intens Cherry.
"Jangan gitu liatinnya," protes Cherry seraya mengusap wajah Galaksi.
Demi apapun, ditatap Galaksi seperti itu membuat perasaannya semakin berdebar. Ditambah lagi pipinya memerah dengan tak tau diri.
"Gue cuma lagi bersyukur. Tuhan nyiptain makhluk sesempurna ini."
"Sejak kapan lu jadi tukang gombal?" ledek Cherry terkekeh.
Galaksi mengangkat bahunya acuh. Ia menyandar bahu Cherry. "Setidaknya gue bersyukur masih punya lu di hidup gue."
***
"Apartemen siapa?" tanya Galaksi begitu Darel membuaka pintunya.
"Gue dong. Kan gue kaya."
Galaksi berdecih melihat kesombongan Darel. Jika saja kondisinya berbeda ia dengan senang hati menendang pantat Darel.
Mereka duduk di sofa yang berhadapan langsung dengan layar televisi dan play station di bawahnya. Tak ketinggalan video player dan berbagai video cd di sampingnya.
"Al," panggil Darel begitu Galaksi duduk.
"Hmm," sahut Galaksi malas.
"Lu serius sama Cherry?"
Galaksi berdecak mendengar itu. "Kalo gue nggak serius ngapain gue lakuin semua ini? Otak lu perlu di upgarde!"
Darel memutar mata malas. "Kalo lu serius, lu bisa tinggal disini sesuka lu. Gue juga bisa bantu lu buat nyari kerjaan."
Galaksi menatap Darel tak percaya. "Lu serius?"
"Otak lu tuh yang perlu di upgrade!"
Tanpa mengatakan apapun Galaksi menabok bahu Darel begitu keras.
"Thanks Rel."
"Sakit anjing! Nggak sekalian lu patahin tangan gue?!"
Galaksi hanya terkekeh. "Boleh gue minta tolong sama lu?"
"Apa lagi?"
"Jangan kasih tau siapapun gue disini. Terutama Nasya,"
Darel melotot mendengar itu. "Nasya? Anjirr jangan bilang lu selingkuh!"
Galaksi menatap tajam Darel. "Selain otak lu mulut lu juga kotor!"
"Lagian lu nyebut nama cewek lain. Jadi kenapa nih?"
"Nasya itu...."
***
Makasih guys buat 30k readers nya 😙 nggak nyangka Cherry bakal banyak yang minat 😂 vote dong biar makin semangat nulisnya 😗😶
Senin, 27 April 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Cherry
Teen Fiction"eh, sorry nggak sengaja," ucapnya setelah menabarak lelaki bertubuh tegap itu. "Mata buat dipake ! Wajah doang cantik mata buat pajangan," jawab cowok itu dengan suara dinginnya. Cherry melotot kesal "Gw udah minta maaf. Wajah doang ganteng kelak...