Part 38

5.9K 238 17
                                    


it's time to have break ting ting ting

Mendengar itu Galaksi langsung beranjak dari kursinya. Ya, tadi itu adalah alarm pertanda waktu istirahat.

Galaksi langsung menuju kelas Cherry yang terletak dilantai dua. Pasalnya, setelah ia memberitahu Cherry perihal tawaran disc jockey itu Cherry terlihat kaget dan langsung mematikan sambungan video callnya.

Sesampai di depan kelas Cherry, Galaksi langsung masuk ke dalam. Beruntung karena guru yang mengajar telah keluar.

"Cher," panggil Galaksi membuat gadis yang tengah asyik mengobrol itu menoleh.

Cherry terlihat mengucapkan sesuatu kepada temannya itu dan beranjak menghampiri Galaksi.

"Tumben ke kelas?" tanya Cherry datar.

Galaksi meneguk ludahnya kasar. Biasanya Cherry akan menghampiri dirinya dengan memberi senyum manis bukan malah nada datar seperti ini.

Galaksi menghela napas. Ia menarik tangan Cherry keluar. Sadar, banyak pasang mata menatapa ke arah dirinya dan Cherry.

Cherry hanya pasrah ketika Galaksi membawanya ke taman belakang sekolah. Taman itu lumayan sepi karena saat istirahat rata-rata murid pergi ke kantin.

"Gue minta maaf," ucap Galaksi begitu mereka duduk.

"Gue nggak bakalan terima job itu kalau lu nggak suka. But, don't ignoring me like this" lanjut Galaksi seraya menggenggam tangan Cherry.

Cherry terdiam. Sadar kalo dirinya egois. Padahal Galaksi hanya memberitahunya bukan melakukannnya.

Cherry menoleh. Tersenyum melihat Galaksi yang menatap lekat dirinya.

"Gue egois ya, Al?"

Galaksi menggeleng, masih setia menggenggam tangan Cherry.

"Gue takut lu masuk ke dunia malam itu. Gue takut lu tertarik cewek sexy di tempat itu. Gue takut lu khilaf."

Galaksi menggeleng. Ia menarik Cherry ke dekapannya. Mengelus lembut surai hitam itu.

"Nggak ada yang perlu lu takutin. Gue udah nolak tawaran itu," jelasnya lalu tersenyum.

Cherry mendongak. Masih di pelukan Galaksi. "Gara-gara gue ya?"

"Salah satunya iya, gue nggak mau lu cuekin gue kaya semalam."

Cherry menatap Galaksi merasa bersalah. Galaksi yang melihat itu mencium dahinya sayang.

"Tapi... bukan cuma itu, gue juga mikir kalo gue udah kelas 12. Hampir ujian malah. Nggak mungkin kan gue pulang larut karena paginya gue juga sekolah."

Cherry tersenyum lega. Menatap Galaksi dengam mata berbinar.

"Terima kasih karena selalu jadiin gue prioritas."

***

"Menurut lu bagus yang mana?" tanya Galaksi sambil menunjukkan design logo yang ia buat kepada Cherry.

Ya, nanti malam Galaksi akan mengikuti lomba design yang diadakan secara online.

Cherry mengamati dengan teliti gambar itu. "Coba ceritain filosofi kamu bikin gambar tameng dan juga elang didepannya."

Galaksi mulai menjelaskan secara detail maksud dari elang jawa dan juga tameng berwarna gold yang menjadi backgroundnya.

"Elang itu kan kuat, matanya tajam. Bahkan dari ketinggian beberapa meter bisa liat ular melata di bawah. Ini melambangkan seorang pemimpin yang tahu apapun yang dilakukan anak buahnya. Pemimpin yang tau setiap peluang yang ada."

Cherry memandang takjub sosok didepannya. Pemuda itu terlihat berkali lipat lebih tampan. "Lu terinspirasi dari mana bisa mikir gini?"

"Naruto. Gue suka scand waktu Sasuke bunuh Orochimaru."

Cherry terkekeh. "Gue juga suka Sasuke... Ganteng."

Galaksi berdecak mendenger itu. "Kalo tameng emas ini, maksudnya apa?"

"Kalo ini..."

Cherry tersenyum mendengar penjelasan Galaksi. Jangan salahkan kalau ia makin cinta dengan lelaki bermata tajam ini.

Tuhan, terima kasih telah menghadirkan Galaksi di hidup saya. Mengizinkan kami bersama. Tuhan, bolehkah saya egois? Tulislah nama saya di garis jodohnya.

***
yuhuu... Ramadhan hampir selesai dan gue nggak tau kapan cerita ino selesai  😂😂

Sengaja uploadnya pendek biar part nya banyak wkwk..

Semangat puasa sayang 😚😉

Rabu, 20 April 2020

CherryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang