Cherry begitu serius melihat tayangan memasak di youtube. Ia sedang berada di apartemen bersama Galaksi.Karena libur sekolah, ia sengaja datang kesini pagi hari bahkan ketika cowok itu baru bangun.
Mereka memang sengaja quality time di rumah. Selain menghemat pengeluaran ada banyak hal bisa mereka lakukan.
Kali ini Cherry memutuskan untuk membuat seblak. Ditambah lagi hawa dingin yang muncul karena hujan diluar. Selesai menyiapkan bahan Cherry mulai memasak makanan khas Bandung itu.
"Masak apa?" tanya Galaksi begitu mencium aroma rempah-rempah.
"Seblak, gue lagi pengen makan itu."
Galaksi mengangguk saja. Ia mengambil dua mangkuk dan menaruh disamping Cherry.
"Jangan terlalu pedes, ntar magh lu kambuh nangis."
Cherry berdecak mendengar itu. "Iya enggak, cuma sepuluh kok."
Galaksi melotot mendengar itu. "Sepuluh lu bilang?" Galaksi mendekat mengurangi jumlah biji cabai yang akan dimasak.
Cherry hendak protes namun urung melihat tatapan tajam Galaksi. Ia hanya menurut, toh ia bisa membuat itu ketika di rumah saat bundanya pergi.
Seraya menunggu Cherry, Galaksi meneruskan proses design nya. Lumayan juga harga dari logo yang ia buat kemarin.
"Lu nggak mau ambil tawaran endorse gitu? Sayang muka ganteng dianggurin," celetuk Cherry seraya menaruh mangkuk berisi seblak buatannya.
Galaksi menggeleng. "Ikhlas lu kalo gue pasarin muka gue?"
Dengan tersenyum Cherry menggeleng. "Gimana, enak kan?"
Cowok itu mengangguk sebagai jawaban. "Lu nggak mau ikut bimbel gitu? Setidaknya belajar lah, kan bentar lagi lu ujian."
"Iya entar gue belajar. Temenin ya," pintanya seraya tersenyum.
Cherry mengangguk sebagai jawaban. Selesai makan ia membawa piring itu ke wastafel dan mencucinya.
Cherry menyusul Galaksi yang tengah berada di ruang santai. Pemuda itu rupanya tengah belajar matematika.
Cherry diam tak mengganggu. Ia memainkan ponsel Galaksi. Membuka aplikasi instagram dan mengambil selfie dengan efek filter yang ia suka.
Bosan, Cherry membuka aplikasi mobile legend dan memainkannya. Akhir-akhir ini ia sedikit bisa game itu karena selalu merecoki Galaksi maupun Darel yang sedang bermain.
Cherry merasakan beban di pahanya. Ia menunduk menatap Galaksi yang terpejam. Lingkaran matanya menghitam, jelas bahwa cowok ini kurang tidur.
Cherry memijit pelan pelipis Galaksi. Membiarkan cowok itu tidur berbantal pahanya. Benar dugaannya, cowok itu telah terlelap ditandai dengan dengkuran halus yang terdengar.
Cherry mengelus lembut rambut Galaksi. Menunduk dan mencium lama jidatnya.
Thanks love
***
Galaksi terbangun setelah mendengar suara dari ponselnya. Menengadah menatap Cherry yang ikut tidur dengan posisi duduk. Pastilah pegal badan kekasihnya ini.
Dengan pelan, Galaksi memindahkan Cherry ke kamarnya. Ia menyelimuti tubuh Cherry lalu mencium jidatnya. Setelah itu Galaksi keluar untuk mengambil ponselnya.
Terdapat 4 panggilan tak terjawab dari pembantu di rumahnya. Tanpa pikir panjang, Galaksi segera menelvon balik.
"Halo Bi," sapa Galaksi begitu panggilan terhubung.
"Den Galaksi, Tuan den... tuan."
Galaksi merasa panik mendengar suara Bibik yang bergetar.
"Kenapa Bi? Papa kenapa?"
Terdengar helaan napas panjang.
"Tuan sakit den, sejak kemarin belum makan."
Degh
Sebenci apapun Galaksi dengan Papanya. Hubungan darah tak bisa ditampik.
"Bibi udah hubungin dokter?"
"Udah Den, tapi Tuan nggak mau minum obatnya."
Galaksi menghela napas panjang. "Bibik tenang, nanti Galaksi pulang."
Tak lama panggilan terputus. Galaksi berbalik melihat Cherry yang hanya berdiri disamping pintu.
"Kenapa?" tanya Cherry melihat raut khawatir di wajah Galaksi.
"Papa sakit."
Tak menjawab, Cherry mendekati Galaksi. Memeluk pacarnya itu penuh sayang.
"Pulang, kasian papa kamu nggak ada yang rawat."
Galaksi diam tak menjawab. Ia menaruh kepalanya di ceruk leher Cherry. Sesuatu yang menjadi sumber ketenangannya.
"Mau temenin ke rumah Papa?"
***
Yeay update 😂
Satu kata buat cerita Cherry?Selasa, 2 Juni 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Cherry
Teen Fiction"eh, sorry nggak sengaja," ucapnya setelah menabarak lelaki bertubuh tegap itu. "Mata buat dipake ! Wajah doang cantik mata buat pajangan," jawab cowok itu dengan suara dinginnya. Cherry melotot kesal "Gw udah minta maaf. Wajah doang ganteng kelak...