29. Bukan Urusan Lo

143 33 1
                                    

Kita memang tidak bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kita memang tidak bersama. Tapi ketahuilah, kita berada di satu langit yang sama, kita memandang langit yang sama. Namun, pandangan kita berbeda. Kamu memandang bintang yang ini, dan aku memandang bintang yang itu.
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                    

Hari berganti menjadi malam. Angin sejuk berhembus menerpa wajah Elan yang sedang menikmati alunan musik dari petikan gitar yang dimainkannya. Saat-saat seperti inilah yang membuat Elan merasa tenang, nyaman. Suasana yang sunyi dan gelap ditemani bintang yang bertabur di pekatnya langit malam.

Jari-jari tangannya terus memetik gitar, matanya memandang bintang diatas sana. Rasanya seperti, menghilangkan beban pikiran. Satu petikan gitar serasa melepaskan satu masalah dihari ini. Perlahan, Elan mulai terbawa suasana, ia menikmati alunan musik dari gitarnya, dan mulai bernyanyi.

What would I do without your smart mouth
Drawing me in and you kicking me out
Got my head spinning, no kidding
I can't pin you down
What's going on in that beautiful mind
I'm on your magical mystery ride
And I'm so dizzy, don't know what hit me
But I'll be alright....

Tiba-tiba ponsel Elan bergetar. Elan menghentikan aktivitasnya, lalu mengambil ponselnya didalam saku celana pendeknya. Ia mendengus saat mengetahui siapa yang mengirim pesan untuknya.

Tasya Aurelia
Lo kenapa?
Kenapa tadi lo babak belur?
Gue sudah berangkat, Lan.

Elan kembali memasukkan ponselnya kedalam saku celananya. Ia tidak ada niatan sama sekali untuk membalas pesan dari si pengganggu itu. Ia hanya butuh tenang, banyak masalah yang ia alami hari ini.

Jantung Elan berdegup kencang, nafasnya tercekat saat ia mengingat kejadian pulang sekolah tadi. Dimana ia dikepung oleh beberapa orang dan dihajar habis-habisan. Untung saja ada Arlan yang menolongnya.

Langkah kaki Elan mendadak berhenti. Terlihat dari arah berlawanan, ada beberapa pengendara motor yang melaju kencang kearahnya, kemudian berhenti dihadapannya. Salah satu pengendara motor tersebut memberikan kode kepada yang lainnya agar mengikutinya. Mengapa mereka berjalan mendekati Elan?

Elan masih sama seperti tadi, ia diam ditempat. Sementara para pengendara motor tersebut semakin mendekat kearahnya. Sekitar tujuh orang jumlah mereka.

"Ada apa?" tanya Elan. Ia merasa kalau para pengendara motor itu mencarinya.

Orang yang tadi memberikan kode kepada yang lain tersenyum sinis, ia memberikan kode lagi untuk bergerak maju menghajar Elan. Sepertinya, ia adalah ketua dari mereka.

Bintang [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang