Setelah kejadian di rooftop tadi. Kini Alesya dan Arta berjalan beriringan menuju kelas mereka.
Dengan Alesya yang sesekali tersenyum ke arah Arta dan di balas olehnya.
Sontak itu membuat yang melihat mereka merasa heran dengan sikap Arta yang tak biasa nya seperti itu.
'gila! Itu beneran Arta kan?'
'pangeran kalo senyum manis banget ya'
'gila si ini mah pemandangan yang langka'
'mereka berdua pacaran? Ko cepat banget'
'Alesya cantik banget ya Allah'
Itu lah ujaran ujaran yang keluar dari mulut siswa/i SMA Garuda.
Tentu saja Arta dan Alesya tidak menggubrisnya, mereka tetap melanjutkan jalannya, sampai pada akhirnya kini Alesya dan Arta sampai di depan kelas Arta.
Arta tersenyum hangat menatap Alesya begitu pun dengan Alesya membalas senyum Arta dengan hangat juga.
"Janji ya jangan pernah pergi" ucap Arta sambil menyodorkan jari kelingking nya pada Alesya.
"Janji" Balas Alesya mentautkan jari kelingkingnya dan tersenyum hangat pada Arta.
"Pulang sama aku ya" Ucap Arta yang mengganti sebutannya itu dengan aku-kamu bukan Gw-Lo lagi.
Alesya yang mendengarnya pun terkekeh.
"Aku?" Ucap Alesya yang sambil menatap Arta.
"Iya, sekarang kita ganti aku-kamu bukan Gw-Lo lagi" jelasnya yang menatap lekat di manik bola mata Alesya.
"Siap kapten" Ucap Alesya sambil hormat pada Arta dan itu membuat Arta terkekeh melihat tingkah laku Alesya.
"Yaudah masuk sana, belajar yang benar" perintah Arta sambil mengelus pucuk kepala Alesya.
"Yaudah aku masuk dulu ya" Balas Alesya yang di angguk kan kepala oleh Arta.
Kemudian Alesya berjalan memasuki kelas nya yang dimana semua mata tertuju kepada nya dan Arta segera masuk ke dalam kelasnya yang berada di samping kelas Alesya.
Setelah kepergian melihat kepergian Arta, Sila langsung menatap ke arah Alesya dengan tatapan yang tak percaya.
"Sya Lo-" ucap Sila terhenti saat Alesya berteriak sambil merentangkan kedua tangannya.
"AAAAAA SENANGNYAAA" teriak nya yang membuat satu kelas menutup telinga nya menggunakan kedua tangan mereka masing masing.
"Woi bocah! Lo boleh senang. Tapi gak usah teriak teriak juga kali!" Ucap Doni ketua kelas Alesya.
"Bodo amat wlee" balas Alesya sambil menjulurkan lidahnya.
"Gila Lo Sya. Telinga Gw bisa budek kalo Lo teriak teriak terus" Ucap Letta yang sedang mengusap usap telinganya.
"Anjir Let telinga Lo merah" Ucap Sila sambil mengusap usap telinga Letta.
Sedangkan Alesya yang melihat itu pun tertawa puas melihat nya.
"Heh! Lo kok malah ketawa si? Bukannya minta maaf juga" Ucap Letta yang menatap sinis ke arah Alesya.
"Iya-iya maafin Alesya guys!" Ucapnya lantang.
Dan semua yang berada di dalam kelas pun langsung melanjutkan kegiatan mereka masing-masing.
"Sya Lo sama Arta jadian ya?" Ucap Sila sambil memincingkan matanya pada Alesya.
KAMU SEDANG MEMBACA
•Arta✓[OnGoing]•
Подростковая литература•Bagi Alesya, Arta Adalah Cowok Yang Berbeda, Arta mempunyai Daya Pikat Tersendiri Yang Membuat Alesya Penasaran Atas Kehidupan Arta• •Bagi Arta, Alesya Adalah Cewek Aneh Yang Pernah Arta Kenal Di Sekolahnya, Dia Menyebalkan, Suka Mengganggu Ketenan...