"Twenty-Three"

29 4 0
                                    

Hai guys! Maapin author yang baru up lagi ceritanya hehe😂 author gak pernah bosen buat ngingetin ke kalian untuk vote komen and share cerita ini ke teman² kalian ya!
Bye guys and happy reading 🖤

•••

Kini Alesya sudah siap degan seragam sekolah nya itu. Ia melihat dirinya di cermin dan tersenyum lebar saat melihat penampilannya yang sudah sempurna menurut nya.

Kemudian ia mengambil tas nya dan segera keluar kamar menuju meja makan untuk sarapan bersama keluarganya.

"Pagi semua" Teriak Alesya saat sampai di meja makan.

"Pagi sayang" Balas Danu dan Alita, sedangkan pura-pura untuk tidak mendengarkan suara adik nya itu sambil mengunyah roti berisi selai coklat kesukaannya.

Alesya duduk di kursi yang berada di samping Diwan, ia langsung mengambil sehelai roti dan selai kacang setelahnya selai kacang tersebut langsung ia olesi di atas roti.

Setelah di rasa cukup ia langsung memasukkan roti tersebut ke dalam mulutnya.

"Abang, adek" Panggil Danu yang membuat kedua anaknya langsung menatap ke arahnya.

"Iya Yah?" Sahut mereka berbarengan.

"Ayah sama Bunda nanti sore mau ke New York" Ucap Danu yang langsung menghentikan kegiatan mengunyah Alesya dan Diwan.

"Ngapain Ayah sama Bunda ke sana?" Tanya Diwan.

"Ayah sama Bunda ada urusan sama kakek dan nenek kalian" Jawab Danu, sedangkan Diwan mengangguk mengerti.

"Berapa hari Ayah sama Bunda di sana?" Tanya Diwan lagi.

"Sekitar 3-5 harian" Diwan lagi-lagi mengangguk mengerti.

Alesya yang sedari tadi hanya menyimak pun mengerti, dan ia teringat ucapan kedua orang tuanya beberapa hari yang lalu, bahwa kakek dan nenek nya itu ingin menjodohkan salah satu cucunya dengan cucu sahabat kakeknya tersebut. Pasti karena itu Ayah dan Bundanya di minta untuk ke New York.

•••

Di lain tempat, Arta dan keluarganya beserta Stella juga sedang melakukan kegiatan sarapan bersama.

Suasana di meja makan tersebut hening, sampai pada akhirnya suara Azka yang memecahkan keheningan tersebut.

"Arta, Stella" Panggil Azka yang langsung membuat Stella menatap ke arah Om nya tersebut, sedangkan Arta masih sibuk dengan kegiatan makannya itu.

"Iya Om?" Sahut Stella.

"Om, Tante dan Aluna nanti malam akan ke New York" Ucap Azka yang langsung menghentikan kegiatan Arta itu dan membuat Arta menatap ke arah Sang Papa.

"Kok mendadak Om!?" Ucap Stella, sedangkan Arta masih terus menatap ke arah Azka.

"Iya ini perintah dari Opa dan Oma kalian jadi harus segera kami ke sana"

"Berapa hari kalian di sana?" Tanya Arta yang sedari tadi hanya diam.

"Sekitar 3-5 harian" Jelas Azka yang membuat Arta dan Stella mengangguk mengerti.

"Nanti kalian antar kami ke bandara ya" Ucap Anggita yang langsung di angguki oleh Arta dan juga Stella.

"Arta udah selesai, Aku pamit dulu Ma Pa" Ucap Arta yang sudah berdiri dari kursinya, dan ia langsung menyalimi kedua tangam orang tua nya secara bergantian.

Stella yang sedang meminum susu vanilla nya itu langsung tersedak mendengar ucapan Arta, kemudian ia juga berpamitan dengan Om dan Tante nya itu.

"Arta tunggu Gw!" Teriak Stella sambil berlari mengejar Arta yang sudah berada di luar rumah.

•Arta✓[OnGoing]•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang