2. Kamu dan Udara (sama pentingnya)

23 1 0
                                    

Suasana pagi yang hening seperti biasanya di meja makan kediaman Aqweena, hanya dirinya sendiri yang sarapan disana, sudah biasa batinnya.
Kaya raya dan terlahir dari seorang pengusaha sukses tak urung membuatnya bangga begitu saja, untuk apa semua itu kalo untuk makan bersama orang tua nya saja dia tak bisa? Bisa di hitung dengan jari dalam setahun bisa berapa kali dirinya semeja dengan orang tuanya, yang lagi dan lagi lebih memilih pergi ke negara satu dan negara lain demi perusahaannya.

Mamanya? Apa yang dia harapkan dari Mamanya? Mama nya bahkan lebih memilih untuk mengurusi Butiknya yang kini sudah mendunia, menduduki kancah go Internasional. Ya benar, Mamanya seorang Desainer terkenal.

Musnah sudah nafsu makannya, nasi goreng dipiringnya mendadak membuat perutnya kenyang, Aqweena beranjak untuk segera pergi menuju sekolah.

"Non, sarapannya gak dihabisin dulu?" Tanya asisten rumah tangganya yang baru saja datang dari dapur

"Gak Mbok, aku gak nafsu makan" jawabnya pelan dan dengan senyum yang dipaksakan

"Susunya aja kalo gitu di minum, sama roti tawarnya di makan, ini si Mbok baru selesai panggang rotinya" Aqweena menggeleng lemah tak bersemangat

"Mbok bekelin aja ya Non? Non Qween tunggu disini sebentar" merasa tak enak akhirnya Aqweena menurut dan tak butuh lama si Mbok datang membawa tuperware berisikan roti panggang dengan selai kacang coklat sebanyak dua lehai

"Makasih ya Mbok, aku berangkat dulu" pamitnya yang diangguki oleh si Mbok

Walaupun terlahir dari keluarga kaya raya namun Aqweena tak pernah memandang rendah pekerja-pekerja dirumahnya yang berjumlah 15 orang, terutama pada si Mbok Asih yang sudah membantu Mama nya merawat dia sedari bayi.

Aqweena pergi membelah jalan dengan mobilnya, tanpa supir, catat bahwa seorang Aqweena malas diantar-antar dengan seorang supir.

Jarak rumahnya dengan sekolah memang lumayan jauh, 30 menit dengan menggunakan kendaraan, dan sekarang tak terasa mobilnya sudah terparkir cantik di parkir sekolahnya, tepat 15 menit sebelum bel berbunyi.

Kaki nya melangkah menuju kantin, pandangannya berkeliling keseluruh penjuru kantin mencari sahabat-sahabatnya, dan nihil mereka tak nampak disana, lalu mengambil ponselnya di kantong seragam sekolahnya dan mengirim pesan ke grub yang beranggotakan dirinya, Syakila, Sonya dan Angelita.

"CCCBKK (cewek-cewek CANTIK bukan kaleng-kaleng)"

Me
Pada dimana oyyy?

Sonya
Di hatimu.... aciyeee aciyeee

Me
Serius!

Sonya
Jangan serius-serius nanti bubar hehe

Me
Bodoamattt!

Angel
Gue di parkiran baru sampe

Sonya
Gue bentar lagi sampe bareng Syakila, ambekan deh ihhh

Me
Susul gue dikantin kalo keburu

Sonya
Oke

Angel
Otw

Aqweena menggeleng kesal membaca chat dari Sonya di grub yang entah kenapa sekarang namanya sudah berubah lagi dari yang sebelumnya "CECANPIAN" yang artinya "cewek cantik kecepian", ulah siapa lagi kalo bukan si Sonya, cewek dengan beribu ke absurd-an nya.

Qween KenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang