5. Misi H+2 (gatot alias gagal total)

12 1 0
                                    

Hari kedua misi Aqweena masabodo dengan Kenandra

Qween menulis itu dikalender harian yang terpajang dikamarnya setelah menulis kata sukses pada lembar kalender sebelumnya yang terdapat kalimat 'Cuek mode on H+1'

"Semoga hari ini misi gue masih sukses, semangat Qween! Jangan goyah akan pesona pangeran pinguin itu!" Ucapnya menggebu penuh semangat

Setelah itu Qween segera melangkahkan kakinya menuju lantai satu, tepatnya meja makan.
Matanya terpaku sesaat ketika melihat pemandangan di hadapannya, dimeja makan itu sekarang sudah di isi oleh kedua orang tuanya. Senang? Sudah pasti, karna ini sungguh langka

"Pagi sayang" sapa sang Mama

"Pagi princess" sapa Papa nya kemudian

Sementara Qween? Hanya diam tak bergeming, fikirannya masih berkelana, ini baru satu bulan sejak terakhir perjumpaannya dengan mereka, biasanya bisa sampai tiga atau empat bulan baru bisa bertemu lagi, apa dirinya kini tengah bermimpi?

"Kamu kenapa diem aja disini? Ayo kesana ikut Mama sama Papa makan" kini Mama nya sudah berada didepannya, dan menggiring tubuh Qween menuju meja, namun Qween tak bereaksi apa-apa hanya mengikuti saja

"Qween? Sayang kamu kenapa?" Kini giliran sang Papa yang bertanya

"Qween?" Panggil Mama nya lagi dengan sedikit menggerakkan bahunya, baru Qween kembali dengan kesadarannya

"Tumben, gak salah? Ini baru satu bulan loh belum setengah tahun, kok sudah pada pulang aja, kenapa?" Tanya nya sinis, walaupun hatinya bahagia, tetap saja rasanya kesalnya lebih mendominasi

"Qween kok begitu ngomong nya?" Tegur sang Papa yang malah dibalas Qween dengan tatapan sengitnya, namun Papa nya tau dibalik tatapannya itu, putri satu-satunya itu menyimpan banyak kerinduan dengannya juga dengan sang istri

"Aku tanya! Jadi tolong dijawab aja" ucapnya lagi hampir menangis namun Qween berusaha untuk menahannya

"Papa lagi gak ada kerjaan sayang, Mama juga baru selesai launcing gaun terbarunya minggu lalu jadi bisa istirahat berberapa hari kedepan"

"Oh beberapa hari ya? Harusnya aku emang gak perlu nanya kan?" Tatapannya tajam menusuk sebelum akhirnya ucapannya dilanjutkan "karna jawaban atas pertanyaan aku itu emang gak berubah, dan gak akan pernah berubah, selalu sama"

Sedikit bergetar Qween berujar membuat perasaan kedua orangtua nya ikut sedih, mereka sadar atas kesalahan mereka, tapi mau bagaimana lagi, mereka seperti ini juga untuk putrinya itu.

"Aku pergi!"

"Qween, sarapan dulu sayang" Mama nya mencoba menahan langkahnya

"Lepas, aku kenyang" Qween tetap memberontak

"Non mau kemana? Makan dulu Non, Mbok udah siapin sarapan kesukaannya Non Qween" Mbok Asih yang saat itu baru datang akhirnya melangkah mendekati majikan muda nya itu

"Aku mendadak kenyang Mbok, simpen aja makanannya"

"Gak boleh gitu atuh Non, ayo duduk dulu makan sama Tuan dan Nyonya, kasian mereka udah tungguin Non dari tadi buat sarapan bareng" Qween mengalihkan pandangannya yang semula menatap Mbok Asih jadi menatap kepada orang tua nya

"Mama sama Papa tau makanan kesukaan aku? Sarapan kesukaan aku? Buah yang aku suka makan tiap pagi? Dan minuman apa yang suka aku minum kalo pagi?" Tanya nya sarkas, sementara orang tua nya hanya diam tak menjawab apa pun

"Bahkan hal sepele tentang aku pun kalian gak tau, Mbok Asih yang tau segalanya tentang aku, apa yang aku suka, apa yang buat aku males makan tiba-tiba" ucapnya sedikit terisak "orang tua aku sebenernya siapa sih? Kalian? Atau Mbok Asih?" Qween sudah benar-benar tak bisa lagi menahan air matanya yang sedari tadi mendesak ingin keluar, Mama nya bahkan sedari tadi sudah menangis walaupun tak terisak, Papa nya juga matanya sudah memerah dan sekuat tenaga untuk tetap tak membiarkan air matanya ikut turun, Mbok Asih ikut menangis sambil mengusap pelan punggung majikan mudanya

Qween KenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang