,,mengambil barang milik ayahku,,

21 2 0
                                    

—————————————————————————————
CRASHING DOWN
(BAGIAN 10)
_____________________________
XXXXXXXXXXXXXX
<><><><>

Setelah mengembalikan motor milik kakaknya. Elina langsung bersngkat menggunakan mobilnya menuju sekolahan. Di parkiran mobil sekolahannya sudah ada Alyssa dan Ava.

"Lo pakek masker lagi, El?" tanya Alyssa begitu Elina berjalan menghampirinya.

"Emang kenapa? Mereka cuman tahu wajah gue kemaren malam. Nama gue, aman!" santai Elina.

Alyssapun melirik Ava. Lalu tidak lama kemudian mereka berjalan menyusul Elina. Disaat sudah sampai dipintu utama sekolahan mereka. Dari sebelah kanan muncul Alan dan teman-temannya. Alan langsung berhenti didepan Elina.

"Hai," kata Alan lembut.

Elina bingung kenapa Alan menjadi berubah kepada dirinya. Namun, Elina tidak mempermasalahkannya. Elina mencoba untuk berjalan dan melewati Alan. Tetapi baru beberapa langkah tangan Elina digenggam oleh Alan. Elina lalu menoleh kearah Alan. Elina berusaha untuk melepaskan tangannya dari genggaman Alan.

"Besok lo dateng ke pesta ulang tahun gue! Harus!" kata Alan memaksa. Elina masih mencoba melepaskan tangannya dari genggaman dan tidak memperdulikan ocehan Alan. Sedangkan Alyssa dan Ava hanya melihat hal itu dan sesekali mereka melirik satu sama lain.

Elina merasa kesal karena Alan tidak mau melepaskan tangannya. Elinapun berjalan mendekati Alan. Alan tersenyum melihat Elina berjalan mendekat. Tetapi setelah mereka berhadapan secara dekat, Elina langsung menginjak kaki Alan dan genggaman Alan terlepas. Elina berjalan pergi meninggalkan Alan. Alyssa dan Ava hanya mengikuti Elina sambil menahan tawanya.

"Sialan!" maki Alan.

"Udahlah bro! Lo nggak bakal bisa!" kata Joji berjalan mendekati Alan dan menepuk-nepuk bahu Alan. Joji sangat berusaha menahan tawanya. Alan langsung mendorong Joji agar tidak menepuk-nepuk bahunya lagi.

Joji jatuh kelantai dengan tragisnya. Dorongan Alan memang agak kuat.

"Kampret!" maki Joji.

Brian hanya tertawa melihat Joji dan Alan saling memaki. Dia tidak berniat untuk melerai keduanya.

***

Lab. GAMA, Amerika.

Orang berpakaian bersih berlalu lalang didalam laboratorium itu. Laboraturium yang dominan dengan warna putih bersih dan terdapat kaca tebal dibeberapa sisi ruangan menggantikan kegunaan tembok. Bau obat menguar di penjuru laboraturium. Suhu AC yang dingin membuat lubang hidung ikut mengering.

Seseorang berjalan di lab. itu dengan santai. Sesekali dia menoleh, melirik dan menatap sekitarnya, terlihat dari CCTV. Dia menggunakan jas bewarna putih sama dengan orang-orang yang ada didalam laboraturium itu.

Akhirnya langkahnya terhenti didepan pintu baja putih dengan jendela bundar. Laki-laki itu melangkah dan mendekati jendela itu. Dia mengintip dari jendela yang ada dipintu itu, apa yang sedang terjadi didalam sana.

Dia melihat beberapa orang mengenakan semacam baju astronot, tapi itu bukan baju astronot. Mereka sedang mengelilingi sebuah benda yang diletakkan dimeja khusus. Mereka terlihat sedang berdiskusi dan berdebat disana. Laki-laki yang mengintip mereka berusaha untuk menajamkan pendengarannya, tetapi tetap tidak terdengar sama sekali apa yang sedang mereka bicarakan dari balik pintu itu.

Laki-laki itu masih mengintip. Sampai salah satu orang didalam ruangan itu menggerakkan tangannya dan mengambil benda yang berada ditengah-tengah mereka. Setelah beberapa detik orang-orang didalam sana hanya mengamati benda itu, akhirnya benda itu berubah dan memisahkan dirinya dan membentuk sebuah kotak. Setelah beberapa saat, benda itu terpisah menjadi beberapa serpihan dan berubah lagi, sekarang berubah menjadi pistol.

GHOST : dan regnum metallumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang