PAGE 03

6 2 0
                                    

KEESOKAN HARINYA.

Hanna hari ini tidak sekelas dengan Ina, maka dari itu hidupnya kembali seperti biasanya. Dan berhubung hari ini kelasnya selesai dengan cepat dan jam di tangannya menunjukkan pukul 11.35. jadi Hanna memutuskan untuk pergi ke toko buku membeli buku yang dosen katakan kemarin.

Dengan santai Hanna memasuki salah satu toko buku terbesar yang ada di kota itu. Hanna berjalan ke arah rak novel untuk melihat keadaan bukunya. Dan bukunya di tempatkan di rak treanding. Melihat itu pun Hanna kesenangan.

Setelah melihat itu, ia segera ke rak buku pembelajaran, dimana tujuan awalnya ia kesini. Cukup lama ia menelusuri rak tersebut dan akhirnya ia mendapatkannya. Saat ia akan menyentuh buku itu, terlihat ada tangan lain yang mendahuinya dan tak sengaja tangan mereka saling bersentuhan.

"eh!" ujar Hanna

"eh?! Hanna kan?" tanya orang tersebut, dan Hanna hanya mengangguk

"masih ingat gw ? gw Azka yang kemarin duduk di kantin" ujar Azka mencoba mengingatkan Hanna. Dan Hanna mengangguk lagi.

"lo mau beli buku ini juga?" tanya Azka, dan Hanna mengangguk lagi.

mereka berdua pun mengambil buku trsebut masing-masing

"udah siap kan? Yuk bayar sekalian" ajak Azka, dan Hanna hanya mengangguk lagi sebagai tanda setuju, dan mengekori Azka di belakang.

Mereka berdua pun sama-sama keluar dari toko buku itu.

"santai aja, jalannya di samping gw jangan di belakang" ujar Azka mencoba menarik tangan Hanna agar berjalan beriringan.

"gw lapar, belum makan. Mau temenin gw makan?" tanya Azka mencoba membuka topik, dan Hanna pun hanya mengangguk

Mampir lah mereka di sebuah warteg di pinggir jalan.

"gak apa kan makan disini? Maklum anak kos, harus hemat uang" ujar Azka

"lo gak pesan?" tanya Azka

Hanna pun mengangguk, "samaan aja" ucapnya

Azka pun menganggukkan kepalanya dan berjalan ke arah rak piring yang tersusun untuk memesan makanan. Mereka pun menyantap makanan yang telah di pesan

"lo orangnya memang gini? Gak banyak bicara?" tanya Azka. Hanna mengangguk dengan ragu. Melihat jawaban itu Azka hanya mengangguk kecil dan memilih diam

"rumah lo dimana? Biar gw antar?" tanya Azka

"gak apa, saya bisa pulang sendiri, kamu juga sudah bayarin nasi saya juga tadi" ujar Hanna

"gak apa, kali aja kita satu arah" alasan Azka

"gak apa. Nanti ibu saya marah jika saya pulang dengan laki-laki" Hanna mencoba cari alasan lain

"oh okelah. Makasih ya udah temanin gw makan" ujar Azka.

"iya, sama-sama. Saya pamit duluan" ujar Hanna dan pergi meninggalkan Azka di depan warteg.

***

Hari ini cukup cerah membuat Hanna mengawali hari dengan semangat. Awan yang melukiskan langit dengan begitu indah, matahari yang memancarkan dengan hangat, tidak panas sedikitpun. Tumbuhan seakan menari-nari dan bernyanyi menerima cahaya matahari hari ini.

ROMANTIC NOVELIST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang