PAGE 11

12 1 0
                                    

"huuuu" keluh Azka meletakkan kepalanya di meja perpus kampus


"kenapa?" tanya Hanna

" Gue capek"

Hana tak merespon apapun, hanya terus melihat ke arah Azka

" gue udah bolak-balik beberapa kali ini makalah, tapi kagak ada tuh yang salah" keluh Azka.



Mendengar ucapan itu, Hanna mengobrak-abrik isi tasnya.



Hanna menemukan sebuah permen di dalam tasnya dan, memberikannya kepada Azka "mau?" tawar Hanna.



Azka menggelengkan kepalanya sebagai tanda tidak mau permen tersebut.



"Jadi maunya apa?" Tanya Hanna



"mau ini" Azka menunjukkan pipinya



"Ih gila!" Jawab Hanna terkejut.



"yah, nggak seru ih" keluh Azka



"Memang gak seru" jawab Hanna mulai cuek.



Melihat muka Hanna mulai malas, Azka merasa bersalah " ya udah, sini tangan lo" ujar Azka.



Hanna terlihat bingung, tetapi ia tetap memberikan tangannya.

Melihat tangan Hanna yang tergantung di udara, Azka segera meraihnya dan menggenggam tangan Hanna dengan erat.



Hanna terkejut dengan perilaku Azka. Padahal, sejak mereka pacaran pura-pura, sudah berapa kali skinship yang dilakukan oleh Azka kepada Hanna. tetapi, Hanna masih saja terkejut dan merasa tidak nyaman.



Setelah Azka menggenggam tangan hanna, Azka kembali melanjutkan mencari kesalahan dari makalah yang mereka buat.



Sedangkan Hana, dengan sebelah tangannya mulai mengerjakan karya tulisnya, yaitu novelnya.

***


TING! TONG! TING! TONG!



Salah satu pintu kamar apartemen cendrana berbunyi.



Seorang laki-laki menunggu di depan pintu tersebut, menunggu pemiliknya membuka pintu.



Tak lama kemudian, terdengar suara langkah kaki dari dalam apartemen tersebut.



Pintu pun terbuka, terpampanglah seorang wanita yang masih menggunakan kimono handuk nya berwarna coklat, dengan handuk kecil yang membalut kepalanya yang basah.



Lelaki itu tercengang melihat wanita yang sungguh menggoda di depan matanya, ia terkejut hingga terdiam



Dengan santai, wanita itu mempersilahkan untuk lelaki tadi masuk. Wanita itu tidak malu sedikitpun dengan keadaannya saat ini.



Ia menyuruh lelaki tersebut duduk di ruang tamu menunggunya untuk mengganti baju terlebih dahulu.



15 menit lelaki tersebut menunggu wanita tadi berganti baju, hingga ia merasa bosan.



Tiba-tiba, wanita itu muncul dengan baju daster kain Bali yang lembut dan dingin dari arah dapur membawa 2 kaleng air soda.

" dari mana lu tau tempat tinggal gue?" Tanya wanita itu setelah memposisikan duduknya.

"Gampang tuh, lu nggak perlu tahu" jawab lelaki tadi.

"Ngapain kesini?" Tanya wanita itu lagi

"Mau ngajak lu pergi"

" hah? Kemana?"

" ada deh, gih siap-siap terus" perintah lelaki tadi

"Siap, Bos Putra!" jawab wanita itu yaitu Dian mananger nya Hanna.

***


Hanna yang terlalu sibuk dengan laptopnya, tak sadar bahwa Azka Sudah terlelap dengan kepala di atas makalah dan tangan Hanna yang tak dilepas.

Hanna yang merasa Azka tak bersuara lagi, ia pun melihat ke arahnya.

Hanna tersenyum melihat Azka yang tertidur tanpa melepaskan tangannya.


Hanna menompang dagu nya sembari melihat Azka lekat- lekat.

Tanpa Hanna sadari, sudah ada seorang gadis yang duduk di samping Hanna dan melihat, apa yang Hanna lihat.

"Enak banget ya, pegang- pegang lakik orang" ujar gadis tersebut kepada Hanna

"Ha? Eh Joanna" jawab Hanna

"Lo punya muka berapa sih?" tanya Jo yang mulai kesal dengan tingkah Hanna


"Maksudnya?" tanya balik Hanna yang kebingungan.

"Hari ini sama Azka, kemarin sama laki lain. Emang gatel banget lo" jelas Jo

Hanna mengangkat alisnya sebelah tanda tak mengerti.

"main pegang- pegang tangan pula, emak lo gak ngajarin sopan santun atau gimana, semua lakik lo gebet. Gatel banget sih" Jo mulai membesarkan suara.

"Jo, jangan ribut ini perpus" ujar Hanna setelah lama diam

"BACOT LO!" Ujar Jo marah

PLAK!

Jo menampar Hanna, kemudian pergi dari situ.

Hanna tertegun sembari memegang pipinya.

Dengan pandangan mata kosong, Hanna tak melepaskan tangan di pipinya, hingga tak sadar Azka sudah bangun dari tidurnya.

Azka mengoyang kan bahu Hanna pelan "kenapa?"tanya Azka tanpa tahu apa-apa.

"Ha? Oh tidak apa" jawab Hanna segera.

"Pipinya kenapa?"tanya Azka lagi


Hanna mengelus pipinya lembut, "tadi tidur di atas laptop, jadinya gini pipinya, merah" bohong Hanna

***
Maaf banget cerita kali ini pendek
Soalnya ini cerita yan baru di buat, cerita yang dulu, yang udah selesai di tulis engga bisa kebuka, jadinya harus buat cerita lain.

Jadi, kalau nanti updatenya gak tentu, maaf banget.

Tapi di usahain untuk selalu update senin, jumat

Terima kasih telah membaca🙂


ROMANTIC NOVELIST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang