Azka berjalan menuju kantin kampus dari arah parkiran. Sebentar lagi kelas azka dimulai, tetapi ia ingin mampir ke kantin terlebih dahulu untuk mengisi perutnya yang kosong.
Sesampainya di kantin ia melihat pemandangan yang tidak mengenakkan. Ia pun pergi ke arah yang dilihatnya.
"Kenalin gw pacarnya Hanna, Azka" ujar azka percaya diri sembari mengulurkan tangannya.
Saat ini azka sedang berdiri di tengah-tengah antara Hanna dan Dirga yang sedang duduk di kantin. Yang awalnya Hanna dan Dirga asik tertawa kini berhenti melihat Azka.
Dirga melihat ke arah Hanna meminta tanggapan, dan Hanna hanya mengangguk yang mengartikan iya.Dirga pun mencapai tangan Azka yang bergantungan di udara. "Dirga" kenal Dirga.
Setelah berjabat tangan, Azka duduk di samping Hanna.
"Jadi, kalian beneran pacaran?" tanya Dirga
"Iya" Azka mengangguk yakin, sedangkan Hanna hanya memilih diam.
"Sejak kapan?" tanya Dirga
"Ya, belum lama ini" jawab Azka lagi
"Oh, pantesan belum kenal gw" jawab Dirga menyombongkan diri
"Emang lo siapa?" tanya Azka yang mulai terpancing
"Gw sahabatnya Hanna dari dulu" jawab Dirga
"Na, gw pikir Cuma gw cowo yang dekat sama lo" ujar Azka
Hanna yang awalnya fokus dengan makanannya kini melihat ke arah Azka yang di sampingnya "ka, memangnya saya ada bilang Kalau saya tidak punya teman cowo" tanya Hanna
Mendengar itu Dirga menahan tawanya "gak sih. Tapi gw pikir lo engga punya teman cowo atau cewe satu pun" jelas Azka
"Memangnya saya sepenutup itu orangnya?" tanya Hanna
"Hm... gimana ya" Azka bingung dengan pertanyaan Hanna
Hanna terus melihat Azka meminta jawaban, "yah, pokoknya lo pacar gw sekarang dan, sembari pacaran gw bisa kenal lo lebih dekat kan?" ujar Azka
Hanna masih saja diam melihat Azka. "kalau pacaran kok manggilnya lo gw " tanya Dirga.
Mendengar Dirga berbicara kembali, Hanna memilih melanjutkan makan dan menunggu Azka yang menjawabnya. "pacaran itu gak urus punya panggil khusus. Asal udah nyaman apapun bisa" jawab Azka.
Hanna menyelesaikan makannya dan melihat ke arah Azka dan Dirga. "kamu gak masuk kelas?" tanya Hanna kepada Azka
Azka melirik jam di tangannya, matanya membulat melihat arah jarum jam yang sudah menunjukkan pukul 10.05. Ia terlambat 5 menit
"Na, gw terlambat. Gw duluan ya" pamit Azka tak lupa mengelus rambut Hanna seperti biasanya.
Setelah Azka pergi, Dirga melanjutkan makannya yang tertunda tadi.
"Lo beneran pacaran dengan dia?" tanya Dirga memecahkan suasanaHanna hanya mengangguk kan kepalanya.
"Kok lo mau?" tanya Dirga lagi
"Ya... karena udah nyaman" jawab Hanna sekenannya
"Lah? Sama gw engga merasa nyaman?" tanya Dirga lagi
"Nyaman juga"
"Jadi, kenapa lo gak pacaran sama gw?"
"karena kamu sahabat saya"
Mendengar jawaban itu, Dirga hanya bisa terdiam.
***
"Haaah" Azka menghembuskan nafas berat
"Kenapa" tanya Dirga yang berjalan di samping Azka
"Sok polos lo" Azka marah
"Hah?" Dirga mengangkat alisnya sebelah
"Gw pengen berduaan dengan Hanna, lo malah ikut nimbrung. Dan kenapa lo yang jalan di samping gw, bukan Hanna" keluh Azka
"Gw kan sahabat Hanna, jadi gw harus jaga dia lah" ujar Dirga sembari melihat Hanna di sampingnya "yuk Hanna"Dirga menarik tangan Hanna
Azka yang melihat itu mengacak-acak rambutnya, "Sebenarnya pacar Hanna gw atau Dirga sih"ujar Azka sendiri.
Melihat Hanna dan Dirga semakin menjauh, Azka pun mengejarnya.
Sampailah mereka pada restoran cepat saji.Dirga merengek ke Hanna sepulang kuliah untuk mampir ke restoran cepat saji, sedangkan Hanna sudah berjanji kepada Azka hari ini untuk perbaiki makalah mereka. Akhirnya Hanna memutuskan untuk pergi bertiga.
"Lo mau pesen apa? Biar gw pesenin" ujar Azka yang masih berdiri.
"Biar gw aja. Gw tau favorit Hanna. Lo mau apa?" ujar Dirga.
Azka semakin kesal, "samain aja kayak PACAR GW" Azka memberi penekanan di kata pacar gw.
Dirga pun pergi meninggalkan mereka.
Azka duduk di samping Hanna dan menompang dagu nya.
"Kok lo punya sahabat yang nyebelin banget sih? Klo gini kan kapan ada waktu berdua?" rengek Azka kepada Hanna.
"Mungkin karena sudah lama tidak jumpa, makanya gitu" bela Hanna
"Udah, bela aja terus" Azka menjawab sebal.
Mendengar itu, fokus Hanna teralih kan pada Azka, Hanna tersenyum melihat Azka memajukan bibirnya cemberut.
Hanna terus memandangi Azka, hingga tak sadar Dirga sudah duduk di depannya. "hrem" gerehem Dirga.
Hanna yang kaget pun langsung melihat ke arah Dirga. "Oh udah nyampe" ujar Hanna basa basi.
Hanna segera mengambil makanannya dan makanan Azka untuk di berikan ke pada Azka. "nih. Jangan marah lagi ya" Hanna tersenyum ke Azka.
Azka hanya mengangguk tanpa melihat Hanna sedikit pun.
Mereka makan dalam diam, tanpa ada yang memulai pembicaraan satu pun.
"Tolong ambilkan tissue" minta Hanna entah ke pada siapa.
Sontak Azka dan Dirga meraih tissue yang ada di samping mereka dan memberikannya kepada Hanna."nih" ujar mereka serempak
Hanna terdiam, bingung harus mengambil punya siapa.Azka yang malas menunggu pun dengan sigap mengelap mulut Hanna yang berlepotan. "Lihat sini, masih ada lagi gak?" perintah Azka.
Layaknya robot, tanpa menunggu perintah kedua, Hanna langsung menghadap ke arah Azka. Azka melihat ke sekitar mulut Hanna "oke, bersih" ujar Azka dan kembali melanjutkan makan
Dirga melihat itu semua dengan mata sinisnya.
Mereka pun selesai makan, dan keluar dari restoran cepat saji itu.
"Sini tangan lo" perintah Azka tiba-tiba kepada Hanna
"Buat?" tanya Hanna bingung
Azka tak menjawab hanya menunggu tangan Hanna, melihat Azka yang tak menjawab akhirnya Hanna pun memberikan tangannya, dengan cepat Azka meraihnya dan menggenggam nya.
Hanna terkejut melihat ke arah Azka. Namun, Azka tak menggubris nya dan berpura-pura sedang melihat ponsel dengan tangan satunya lagi.
"Kemana lagi ni kita?" tanya Dirga membuka pembicaraan setelah melihat hal yang memuak kan.
"Saya sama Azka mau mengerjakan makalah, Dirga balik duluan saja" jawab Hanna lembut yang kini sudah menatap ke arah Dirga.
"Gw temenin gak boleh?" tanya Dirga
"Bukan gak boleh, ini tugas kelompok. Rasanya agak gimana gitu ada orang lain disitu" Hanna ngeles.
"Bilang aja mau pacaran" sindir Dirga
Hanna hanya tersenyum sebagai responsnya.
"Yaudh, gw balik dulu ya. Nyampe rumah kabari gw" ujar Dirga lalu mengacak rambut Hanna sedikit dan meninggalkan mereka.
Azka yang melihat itu pun memajukan bibirnya kedepan, ngambek. "apaan sih pegang-pegang" ujar Azka sembari merapikan rambut Hanna.
Hanna hanya terkekeh melihat itu. "yuk, kita ke perpus kampus aja" Hanna menarik Azka tanpa melepaskan genggaman tangan tadi.***
Maaf banget, hari ini ceritanya pendek banget
KAMU SEDANG MEMBACA
ROMANTIC NOVELIST
Romance[updatenya ga tentu] *** Ini hanya cerita biasa dimana seorang gadis introvert yang sebenarnya sangat terkenal dengan nama penulis " Xbear" dengan hasil karya tulisnya yang sebanding dengan Tere Liye atau Andrea Hirata tanpa orang lain tahu termasu...