PAGE 05

5 2 0
                                    

Akhir-akhir ini Hanna dan Azka selalu berjumpa untuk menyelesaikan proposal dan praktek mereka. Dan selama beberapa hari itu juga Hanna sering diganggu oleh Joanna. Hingga saat ini, belum terlihat tanda-tanda Hanna untuk balas dendam terhadap perbuatan Joanna yang sudah keterlaluan.

Seperti saat ini contohnya, Joanna menyebarkan barang-barang Hanna kepenjuru kelas hingga membuat kelas itu terlihat sedikit berantakan. Sayangnya, tak ada yang membantu Hanna.

Hanna terus memungut barangnya tersebut dalam diam.

Pintu kelas pun terbuka, dan tak sengaja Azka yang hendak masuk kedalam kelas memijak buka kecil di depan pintu. Azka mengambilnya dan melihat nama Hanna tercantum di depannya. Azka pun memasukkan buku kecil itu ke sakunya.

"kenapa kelasnya jadi begini?" tanya Azka setelah meresa tak ada yang melihatnya mengambil buku tersebut.

Tak ada satu orangpun yang menjawab pertanyaan azka.

Dengan santai, Azka berjalan membantu Hanna mengutip barangnya.

"nih" Azka mengembalikan semua barangnya, kecuali buku kecil tadi.

"makasih" Hanna tersenyum

"SOK SUCI LO"jerit Joanna melihat Hanna tersenyum kepada Azka

"apaan sih lo, jo? Pagi-pagi ngajak ribut" jawab Azka

Hanna memilih diam dan pergi ketempat duduknya. Azka pun mengekori Hanna dan duduk disampingnya

"Kenapa duduk disini?" tanya Hanna

"kan biasanya gw juga duduk disini" jawab azka.

Joanna yang awalnya ingin menjerit lagi pun gagal akibat dosen sudah masuk kelas.

***

Malam minggu yang selalu dinantikan oleh kaum berpacaran kali ini cukup mengecewakan karena dari sabtu pagi hingga saat ini hujan tidak berhenti mengguyur kota tersebut. Kaum jomblo pun bersorak ria dengan datangnya hujan.

Namun berbeda dengan cowok jomblo satu ini. Dengan kamarnya yang sengaja tidak menyalakan lampu, dan jendela sengaja dibuka agar angin dapat masuk. Rawut wajah yang tak dapat dijelaskan tergambar di wajah nya. Dengan buku kecil di tangan kiri dan ponsel yang menyinari wajahnya di tangan kanan. Wajah yang tampan dengan hidung bagai perosatan terlihat akibat pantulan cahaya dari ponsel tersebut.

ARRGGHHHTT

Jeritnya tiba-tiba sekaligus membanting ponsel dan buku itu sekalian. Ia menggarukkan kepalanya yang tak gatal.

"ah! Bingung gw" ujarnya. Ia pun menarik selimutnya dan pergi tidur.

***

Minggu pagi yang cerah ini, Hanna dikejutkan dengan datanganya Menager kerumahnya. Hanna yang baru bangun tidur pun bingung akan kedatangan Menager nya.

"silahkan diminum dulu" ujar mama Hanna memberikan air

"saya kebelakang dulu ya, masih ada yang harus di urus" ujar mamanya Hanna.

Dan tinggallah Hanna perdua dengan menanger.

"kita harus pergi sekrang, dan aku gak bisa jelasin sekarang" ujar menanger to the point

Hanna yang kebingungan pun hanya bisa diam.

"apalagi? Ganti terus baju. Pake baju yang cerah dikit " menangerpun menarik tangan Hanna untuk masuk ke kamarnya.

Hanna pun bergegas mandi dan berganti baju. Kali ini Hanna hanya menggunakan hoodie kuning dan rok putih selutut.

 Kali ini Hanna hanya menggunakan hoodie kuning dan rok putih selutut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ROMANTIC NOVELIST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang