Morning

261 22 0
                                    

07.00

Taka menatap jalanan dari balik jendela, matanya fokus pada kendaraan yang berlalu lalang entah pergi kemana.

Sedangkan dirinya terjebak dikamar.

Memajukan bibirnya ia menghembuskan napas pada jendela dan mulai membuat sebuah karya pada embun di jendela yang ia buat.

Masih terlalu pagi untuk memasuki kamar mandi dan terlalu dingin untuk sekedar keluar dari kamar dan menghirup udara segar.

Tubuh kecil namun kuat miliknya tak mau bergerak karena sudah terlalu nyaman bersandar di dudukan samping jendela.

Bayangan lelaki dari jendela di belakangnya membuat Taka berbalik dan langsung bertabrakan dengan perut Toru yang dilapisi kaos hitam tanpa lengan yang langsung mengusap belakang kepala Taka.

"Selamat pagi," ucap Toru, terdengar manis ditelinga Taka.

"Pagi..." Sahut Taka mendayu, rasanya ia mau berbaring di atas ranjang saja.

Tangan besar ia rasakan di balik bahunya serta dibelakang lutut membuatnya mendongak.

Dan mendapati tubuhnya diangkat dalam pelukan Toru.

"Ayo sarapan," ucap lelaki besar itu tersenyum hangat pada Taka yang hanya mendengus sebelum menaruh kepalanya di bahu Toru, membiarkan lelaki itu membawanya kemana saja.

Taka rela...

.
.

Jam sudah menunjukkan 12 siang namun hujan masih mengguyur bumi dan membasahi jendela bagian luar kamar Taka dan Toru.

Dan keduanya, seperti keinginan Taka sebelumnya berbaring berdua di atas tempat tidur mereka. Saling menghangatkan tanpa penghalang apapun.

Hanya selimut dan keheningan yang nyaman.

Kepala Toru bersandar di dada Taka mendengarkan alunan detak jantung yang menenangkan.

Ah indahnya hari libur mereka.

Toruka In Da Hoes [ IND ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang