a little dragon

244 20 3
                                    

Jam  sudah menunjukkan pukul 07.00 malam namun Toru masih membiarkan bibirnya melengkung.

Menghias sebuah senyuman di bibirnya tak lekang oleh waktu bahkan saat ia melakukan banyak hal untuk hari itu. Jemarinya yang ramping dan kuat memeluk dengan lembut boneka kecil dan lembut di dadanya.

Ah, dunia sangat baik untuk dirinya yang hanya sebuah tambalan di salah satu ciptaan Tuhan bernama bumi.

Menapaki tangga demi tangga yang mengantar dirinya ke lantai kedua rumahnya, dengan berjalan santai ia menuju kamarnya. Membukanya, lalu menutupnya rapat, tak perlu dikunci karena dia lupa password kamarnya.

Terik matahari sore tak membuat kamar Toru yang full ac menjadi panas, yang ada dia terus bersenandung seakan akan mulai hilang arah.

Melepaskan kaosnya dan menyisakan boxer ia menaiki tempat tidurnya yang bernuansa abu-abu dan hitam.

Memeluk sang boneka naga kecil ia memejamkan kelopak matanya dan membiarkan mimpi indah mengambil alih kesadarannya.

~~~~~
(Ah Kalian pasti bingung, mari kita kembali ke 10 jam yang lalu *meminumtehhangat)

Tepat jam 06.00 pagi

Toru menatap sang adik dengan beringas, matanya masih merah dan pikirannya masih melayang-layang sedangkan adiknya hanya menatapnya polos dengan senyum paling menyebalkan yang sangat ingin Toru remas saking gemasnya.

Dengan tidak berkerikesaudaraan adiknya yang bergender wanita itu, menginjak punggung nya dipagi buta dan apa kalian tau???

Dia beralasan sedang memberi Toru spa!!

Apanya yang spaa!!! Badan dengan berat 50kg itu sangat berat!! Jika saja Toru anak yang lemah sudah dipastikan tulangnya sudah patah.

Dan sekarang, iblis berkedok perempuan itu menatapnya dengan tangan memeluk sebuah mangkok besar berisi bahan makanan.

Mereka saling tatap dengan dalam.

"Hanya itu?" Tanya Toru datar.

"Heu'um" Sang adik mengangguk.

"Sh.."

"Tidak boleh berkata kasar Toru-san," Sara mengangkat sendok kayu ditangannya.

"Ck, baiklah-baiklah, buat yang lain sebelum aku datang," ucapnya mengambil jaket yang sudah disiapkan sang adik.

Dan berjalan mengambil kunci motornya yang tersimpan di meja ruang tamu, sebenarnya dalam guci super mini, yang adiknya lagi-lagi sarankan menjadi tempat kunci karena katanya jika ada pencuri tempat itu sama sekali takkan ternotis.

Dan apalah daya Toru.

Orangtua? Oh tenang, mereka masih sehat tanpa ada kekurangan mereka hanya bilang "kalian sudah besar, kami ingin menghabiskan masa pensiun kami hanya berdua".

Kurang lebih begitulah yang ibu tercintanya katakan.

Awas saja, jika mereka pulang membawa seorang bayi...

Mengeluarkan motor kesayangannya dari garasi, Toru memasang helm dan menghidupkan motornya sebelum motor vespa itu menghilang dibelokan komplek.

(Iya, kesayangan Toru emang si vespa, tapi dia punya moge juga kok)

.
.

1 jam Berkeliling pasar akhirnya Toru keluar dari pasar setelah membeli bawang untuk Tara, saudara perempuannya.

Dia berhenti di depan sebuah toko dengan permainan mencapit boneka di depannya, tapi bukan itu sebabnya dia masih berdiri.

Tapi, orang yang sedang memainkan game, Taka.

Teman sekelasnya juga ..

Orang yang ia taksir...

Dan dia tidak bisa menahan senyumnya ketika gummy smile muncul dari Taka, yang mendapat boneka.

Sebuah naga kecil.

Tapi...

Taka berjalan mendekatinya, membuat tubuhnya membeku dan lelaki itu ..

Mengecup Toru pipi, "Mari kita berkencan besok," katanya dan pergi ... Berlari lebih tepatnya.

Meninggalkan Toru, yang tersenyum ....

Dan bahagia

.
.
.

Toruka In Da Hoes [ IND ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang