Eps.4

9 0 0
                                    

"Popularitas hanyalah sementara, kami EXO tidak peduli, kami hanya ingin bersama-sama dengan EXO-L." ~Kim Jongin as Kai.

                           🐨🐨🐨🐨

Hari ini tidak ada kegiatan yang dapat aku dan Hyuna kerjakan, ingin membersihkan rumah tapi rumah sudah bersih. Ingin berjalan, gila saja keluar dipadang es seperti itu.

"Hey Ara!! " Hyuna melonjak saking semangatnya akan sesuatu yang ingin ia sampaikan kepadaku.

"Wae? "tanyaku dengan wajah lesu tak semangat karna kau taulah aku itu mudah bosan terhadap sesuatu.

"Bagaimana kalo kita bermain ski, pasti sangat menyenangkan. Kau mau?"tanyanya sambil merangkul pundakku. Aku menimbang ucapannya, ski. Apakah itu aman untuk ku?

"Oh ayolah, itu pasti sangat menyenangkan bukan. Kau pasti ingin mencoba sesuatu yang baru sementara berada di Korea.

"Tidak, itu sangat berbahaya. Bagaimana kalo kita main seluncur salju, ku dengar ada sebuah bukit khusus untuk bermain papan luncur disalju. Setelahnya kita bisa main lempar salju, membuat orang-orangan salju. "

"Kemudian bermain ski?"ujarnya memotong ucapan ku dengan menunjukkan aegyonya.

"Nee, kemudian bermain ski. Semoga studionya tidak berfungsi,"ucapku lirih tapi masih bisa didengar oleh Hyuna.

"Apa kau bilang? "tanyanya. Syukurlah sepertinya ia hanya samar-samar mendengarnya.

Aku menggeleng cepat. "Tidak, tidak ada apa apa. Ayo siap siap nanti keburu malam,"ujarku. Kami segera menyiapkan segala keperluan yang kami perlukan saat akan melakukan beberapa permainan alam itu.

Kami pergi menggunakan taxi yang telah dipesan oleh Hyuna, lumayan banyak yang kami bawa. Ada papan luncur, sepatu luncur, serta tongkat luncur. Salju bisa sangatlah menyenangkan apabila kau paham bagaimana cara membuatnya menjadi objek yang menarik, dibuat permainan seperti yang akan kami lakukan ini juga menarik.

Kami telah tiba ditempat tujuan, bukit ini ternyata lebih indah dari pada digambar aplikasi.

"Woah!!! Daebak. Tempat ini indah Ra, kok kamu bisa tau tempat ini sedangkan aku warga lokal aja tak tau tempat ini. Kamu memang jenius Ra,"ujarnya sambil berdecak kagum. Sedangkan aku masih menurunkan beberapa barang, kemudian menghampirinya.

"Entahlah, aku hanya tak sengaja menemukan lokasi ini diaplikasi. Atau mungkin kau saja yang kurang traveling,"ujarku mengejeknya. Ia berdecak sebal sambil mempoutkan bibirnya, menggemaskan.

"Enak saja kau bilang, aku memang tak bisa traveling karna sibuk dipekerjaan makanya aku tak bisa kemana mana."

Aku menggeleng kepala kemudian membawa papan papan luncur itu, kemudian mataku tak sengaja menangkap sebuah kereta luncur. Sepertinya membuka aksi ini dengan papan luncur dulu baru kereta asyik juga.

Kami berdua telah tiba diatas bukit ini, sembari memasang papan luncur aku dan Hyuna bercakap cakap ria.

"Baiklah Ara bagaimana kalo kau kutantang menuruni bukit ini, yang sampai duluan dia yang menang. Bagaimana?"tantangnya dengan membenarkan topinya.

"Oke, apa taruhannya kali ini? "tanyaku sambil menaikkan telunjukku.

"Kyungsoo,"jawabnya dan langsung tertawa ngakak. Sedangkan aku hanya mendelik sebal, bagaimana bisa idolaku dijadikan bahan taruhan ini tidak adil.

"Bagaimana kalo Kai yang kita jadikan taruhan,"ucapku sambil menaik turunkan kedua alisku. Kini giliran Hyuna yang melipat wajahnya dan aku yang tertawa.

"Tidak, jangan Jonginku. Baiklah yang menang bisa meminta apapun,"ucapnya.

"Nee araseo. Tapi jika kau kalah berhati-hatilah kau akan kehilangan potocard Jonginmu itu,"ancamku dengan kekehan khas orang indonesia.

"Kalo begitu takkan ku biarkan kau menang, kau berbahaya rupanya."

1.. 2... 3

Kami mulai meluncur menuruni bukit tinggi ini, wah lumayan juga rupanya skil yang Hyuna punya. Aku hampir saja tertinggal karnanya, tapi masih tetap dapat kusalip. Hasil final, Hyuna yang menang aku sempat terjatuh karna tersandung batu es. Jika saja aku tak terlalu fokus mengejek Hyuna mungkin akulah pemenangnya.

"Yeay!! Aku menang. Aku menang Ara kalah, wleeee."

Aku membersihkan sisa sisa serbuk salju dipakain yang kukenakan.
"Ah, itu hanya kebetulan."

"Eitss, janji tetaplah janji. Turuti permintaanku,"ujarnya kemudian duduk dibawah pohon cemara yang masih bisa berdiri kokoh. Aku ikut duduk disebelah Hyuna, sambil melihat beberapa oramg yang masih bermain dengan salju.

"Jadi... apa yang kau inginkan? "tanyaku sambil menyenderkan kepalanya dibahuku, sedangkan aku menyender dipohon belakang tempatku duduk.

"Nanti saja ku katakan, tidak disini. Bagaimana kalo kita melanjutkan permainan? tadi aku ada melihat ada sebuah kereta luncur diatas sana. Sepertinya disewakan, bagaimana kalo kita bermain itu."

Aku mengangguk setuju. "Nee, ayo pergi. Aku memang ingin mengajakmu tadi tapi sepertinya kau sudah mengajakku lebih dulu."

Hyuna terkekeh, ia menarik tanganku untuk menyewa sebuah kereta luncur kemudian bermain bersama. Tertawa serta bercanda bersama, bermain lempar salju dan membuat orang-orangan salju.

****

Tbc..

Dear Peterpen EXOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang