Eps.10

6 0 0
                                    

   "Tidak masalah berapapun penghargaan yang kami miliki, kami hanya ingin berada disini untuk melihat EXO-L dan ingin memberitahukan mereka bahwa kami akan tetap disini."~EXO.

                               🐯🐯🐯🐯
  Gedung SM entertaiment, kenapa Hyuna membawaku kesini?
Aku diam terpaku ketika melihat Hyuna berbicara dengan seseorang, menejer Lee soman.

"Ahjusii, aku telah membawanya kembali."

Aku menatap Hyuna tajam, sedangkan gadis keturunan Korea asli ini hanya terkikik geli. Sebenarnya apa yang terjadi sih? Kenapa Hyuna mengatakan membawanya kembali.

"Ah, Ara. Sudah lama kita tidak bertemu,"ujar Lee soman sambil mengajak gadis bertubuh mungil itu berjabat tangan.

"I--Iya tuan,"ujar Ara gugup. Jelas sudah Ara gugup, bagaimanapun ini merupakan hal terbaik sepanjang hidupnya. Bertemu dengan seorang produser besar dunia permusikan bukannya kebahagian isapan jempol belaka, ini adalah hari terbaik dihidupnya.

"Wah, tinggi badanmu juga tidak berubah sejak kita terakhir kali bertemu. Ketika itu aku seperti melihat seorang pria dibalik topeng seorang wanita, melawan para penjahat layaknya seorang petarung terkuat. Kau menghajarnya hanya dengan sekali pukulan, kemudian kau memberinya uang layaknya seorang malaikat pemberi nasib baik padanya. Apa kau tau, kini pria tersebut telah bahagia dengan anak dan istrinya. Ia bekerja sebagai penjaga sebuah perusahan disalah satu cabang,"jelas Lee soman. Ara yang mendengarnya begitu bahagia, setidaknya ada satu harapan untuk mengubah fakta 'tidak mungkin merubah karakter seseorang' kini menjadi sebuah kata 'bisa jika mereka mempunyai keinginan untuk berubah.'

"Benarkah, masya allah saya ikut bahagia mendengar kabar tersebut."

Kami terus berbicara hingga tanpa sadar pintu yang posisinya dibelakangku seperti ada yang membukanya, tapi aku tak mau menoleh karna untuk apa juga. Sepertinya bukanlah hal penting untukku.

"Ah, akhirnya kalian datang juga. Ayo kemari ada seseorang yang ingin bertemu dengan kalian, terutama kau Kyungsoo."

Mataku membulat saat mendengar nama biasku disebutkan, berati itu tandanya orang dibelakangku ini adalah member EXO. Aku malu sekaligus gugup, kesan pertama yang kuberikan saat bertemu dengan mereka sangatlah tidak bagus.

"Jadi, kita bertemu lagi eoh?"ucap Chanyeol sambil berdiri disebelah ku. Tanganku bergetar, sebenernya tidak ada hal yang perlu ditakutkan karna mereka takkan berani menyetuhku tanpa izin. Karna mereka tau agama ku tidak mengizinkannya.

"Hallo, si pelupa. Apa kali ini kau akan lupa siapa aku,"ledek Baekhyun. Ya, sejak pertama kali mereka bertemu hanya Chanyeol dan Baekhyun saja yang akan mengejeknya habis habisan. Aku menggeleng menangatak aku tak melupakan seseorang yang layak untuk kupanggil uncle. Umur kami jelas berbeda dia lagi pada tahun 1992 sedangkan aku lahir ditahun 1999.

"Hm, apa kabarmu?"tanya sang leader, Suho. Aku waktu itu juga sempat sedikit berbicang dengan Suho, dan banyak percakapan diluar pernyataan atau pertanyaan bebas yang dilakukan oleh anggota fansign sepertiku.

"Aku baik, bagaimana dengan sunbae?"tanyaku dengan sedikit mengangkat wajahku untuk melihat posisi Suho yang sudah sangat dekat denganku.

Aku tersenyum kearahnya sampai mataku menyipitkan sempurna, seperti bulan purnama yang terbit diwaktu ramadhan.
Suho juga tersenyum, dia terlihat berwibawa dan gagah disaat yang bersamaan.

Suho sedikit melirik kearah seseorang, kemudia ia tersenyum narkis seperti sedang melakukan sesuatu yang tidak bisa kumengerti dari raut wajahnya.

"Apa ada yang ingin kau bicarakan eoh, Kyungsoo?"

Kyungsoo sedikit terkejut mendengar penuturan Suho, tapi menit kemudian ia mencoba bersikap tenang seperti biasanya.
"Hai, kita bertemu lagi. Apa kabarmu?"tanyanya sambil menatapku tanpa berkedip.

"Sepertinya aku baik baik saja,"jawabku. Aneh saja, bukankah baru saja Suho sudah menanyakan hal itu sebelumnya dan aku telah memberikan jawabannya, tapi kenapa ia masih menanyakan hal yang sama.

"Eoh, aneh. Bukankah Suho telah menyakan hal itu barusan, ayolah Kyungsoo tak bisakah kau cari topik pembicaraan yang baru?"ucap Xiumin hyung.

Kyungsoo gelagapan ketika mendengar penuturan dari Xiumin, mungkin ia membenarkan ucapan pria yang 3 tahun lebih tua ketimbang dirinya itu.

"Eoh, benarkah. Aku tak tau itu,"ucap Kyungsoo dengan kukuh memasang wajah datarnya. Matanya melirik tajam kearah Baekhyun serta Chanyeol yang kini meledeknya dengan tatapan aneh.

Lee soman tersenyum kearahku.

"Aku berpikir bagaimana caraku untuk mengatakan terima kasih kepadamu, sekarang aku akan mengatakannya. Terima kasih nak, Ara.  Dan juga, aku sedikit berpikir mengenai mungkin aku bisa melakukan sesuatu yang membuatmu bahagia. Dan sebuah ide brilian muncul dikepalaku, aku mengorek sedikit identitasmu dan menemukan bahwa kau berteman baik dengan Hyuna."

Aku melirik kearah Hyuna, yang kini hanya tersenyum kepadaku.

"Dan sejak saat itu aku sering menanyakan keberadaanmu, tapi ia bilang kau sudah kembali ke Indonesia. Jadi aku menyesal tidak melakukan hal ini lebih awal, malah menunggu waktu dan beberapa jadwal yang sengaja ku kosongkan. Namun hasilnya nihil, kau masih belum kembali. Satu tahun lamanya dan pada akhirnya kita bisa bertemu lagi, Ara. Kau akhirnya kembali ke Korea,"jelasnya panjang lebar.

Aku tersenyum kearah menejer industri besar ini. "Ah, kau tak perlu melakukan hal seperti ini tuan. Aku melakukan semua itu secara ikhlas."

"Ah, bagaimana kita bisa melewatkan ini. Ayo ambil moment ini untuk diabadikan, siapa tau saat kita bisa bertemu lagi dengan keadaan yang berbeda. Mari," ucap Jongin yang sedari tadi hanya meladani Hyuna. Ia tahu Hyuna mengidolakannya jadi ia hanya mendedinasikan dan fokus kepada Hyuna, menurutnya untukku masih ada ke-8 member yang akan meladeniku.

Aku mengangguki perkataannya dan kini kami telah mengambil posisi masing masing dengan aku duduk diantara Kyungsoo serta Chanyeol yang sedari tadi hanya saling lirik, kadang Chanyeol sedikit menjahili Kyungsoo sehingga membuat pria itu merasa risih.
Aku tersenyum melihat kelakuan keduanya, apakah rasanya seperti ini ketika dekat dengan orang kau idolakan.
Terima kasih atas takdir yang menggariskan ini semua, jika bukan karna semua inu mungkin aku takkan pernah seberuntung ini karna bisa bertemu dengan idolaku.

Untuk EXO : seberapapun rasa sakit yang kita rasakan nanti, ketika melihat kaliam pergi wamil, menikah dan bahagia dengan mempunyai buah hati disela kisah cinta kalian dengan istri kalian. Apapun itu kami sebagai EXO-L akan tetap mendukung kalian, karna rasa cinta kami kekalian itu tulus. Layaknya seorang penggangum kepada idolanya, tapi kami mohon. Jangan pernah jauhi kami hanya karna ingin menyembunyikan suatu hal untuk kami, karna kami akan tetap mencintai kalian. Inilah yang kami rasakan, tetap jadi EXO yang kami kenal. Kami akan menunggu masa comeback kalian. EXO saranghaja.

(END..)
     
                                        ****

Dan tamat...
Entahlah, apa benar yah tentang apa yang dikatakan Ara. Seindah itu bisa bertemu orang yang diidolakan.
Jelek banget dah ceritanya, lah setidaknya udah berusaha deh. Makasih yah udah baca ceritanya, (Kepd-an penulis mah ರ_ರ).

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dear Peterpen EXOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang