00.04

16 7 0
                                    

00.04
“Beginikah rasanya saat kita suka dengan seseorang dan ternyata orang itu juga memiliki rasa yang sama terhadap kita?”
-Sakha Arkan Wiratama

***


Sudah tiga hari kegiatan perlombaan berlalu. Ya tentu saja masih dengan Sakha Resha yang makin nempel. Kemana-mana selalu Bersama. Bahkan sudah menduduki julukan friendzone di kelasnya. Bagaimana dengan Kenzo? Awalnya Kenzo marah atau kesal mengetahui dirinya kalah start dari Sakha. Tetapi, hal itu tak disayangkan oleh Kenzo. Bahkan kini sudah ada target baru yang diincarnya.

“Masih berangkat bareng Aresha lu, Kha?” tanya Kenzo saat melihat Sakha memasuki pintu kelas dengan senyum suminggrah yang selalu menghiasi wajahnya kini.

“Yoi dong.” Tetap dengan senyum suminggrah yang tetap berada di wajah tampannya itu.

“Terus Aresha-nya mana?” tanya Ray yang memang dari tadi berkeliling kelas untuk mencari target keusilannya. Kegiatanya terhenti akibat kedatangan Sakha.

“Tadi bilang ke kantin sih. Nah tuh dia,” tunjuk Sakha kea rah Aresha yang kebetulan terlihat di kaca jendela kelas dengan membawa dua kotak susu dan juga dua bungkus roti.

“Wih neng manis yang semanis permen. Buat siapa tuh masing-masing sampai beli dua porsi. Buat gue yak?” tanya Ray dengan kepedeannya. Kenzo yang berada di sebelahnya langsung dengan sigap menggetok kepala milik Ray itu.

“Kepedean lu jadi orang Ray. Paling juga buat ekmm Adira sahabatnya,” ucap Kenzo dengan menyebut nama Adira seperti penuh cinta.

“Hahaha, kalian tuh ya benar-benar kayak kucing sama tikus. Ini gue beli buat Sakha. Katanya Sakha suka sama susu vanilla,” jelas Aresha. Sakha yang sejak tadi hanya mendengar percakapan mereka sontak terkejut dan membulatkan matanya lebar-lebar.

“Gue?” tanya Sakha menunjuk dirinya sendiri dengan perasaan yang tak bisa didefinisikan juga tidak percaya atas apa yang dilakukan oleh Aresha kepadanya. Darimana Aresha tau bahwa dirinya menyukai susu dengan rasa Vanilla? Selama percakapannya via chat juga Sakha tidak pernah memberitahu akan hal itu. Tapi hal itu tidak dipusingkan oleh Sakha.

“Yang Namanya Sakha Cuma lu doang kan? Jadi siapa lagi kalau bukan lu? Nih diminum dan dimakan. Jangan lupa!” pinta Aresha denga perkataannya yang jutek.

“Ahhh! Thanks ya, Sha!” ucap Sakha gelagapan karena kegugupannya. Ray dan Kenzo yang sedaritadi terbengong karena tidak percaya seorang Aresha yang terkenal jutek dan galak, bisa melakukan hal romantis seperti ini. Astaga demi apa?

“Zo, gue nggak nyangka kalau Aresha yang galak bin jutek itu sampai bisa ngelakuin hal kecil yang bikin jantung jadi dag dig dug,” ucap Ray dengan tatapan ke Aresha tak percaya.

“Sama Ray. Gue juga enggak nyangka hal gini terjadi padahal belum jadian si mereka berdua mah,” balas Kenzo tak kalah percaya.

“Lu berdua mau sampai kapan rangkulan kayak gitu? Malu woi diliatin sama Ara tuh depan lu pada,” teriak Sakha dengan santai meminum susu pemberian Aresha. Tak lupa juga tadi dirinya memotret dua minuman dan makanan itu. Ray dan Kenzo yang sadar akan hal itu langsung sontak tersadar. Sakha yang melihat hal itu tertawa.

“Hutang cerita lu sama kita. Gimana ceritanya si Aresha yang galak bin jutek itu bisa melakukan hal manis kayak gini?” tanya Kenzo yang masih tak percaya.

Sakha ReshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang