Author POV.
.
.
.Seseorang memasuki pekarangan rumah kediamanPark. Pria itu tidak perlu berjingkat-jingkat takut langkah kakinya terdengar, karena sebenarnya ia malah bersenandung.
Appa Park yang pagi ini sedang memotong rumput, berdengap dan segera merapat ke dinding.
"Selamat pagi-Tuan Park"
Appa Park kembali bedengap saat robot didepannya menyapa dengan kepala tertunduk. Dirinya hampir pingsan saat robot itu lenyap menyisakan pria seumurannya.
"Yixing" pria itu menyodorkan tangannya. Tangan manusia-setidaknya itu yang Appa Park lihat.
Tangannya sama sekali tidak terjulur membalas sodoran tangan pria bernama Yixing. Terlalu takut dan terkejut.
"Ah, manusia yang sombong. Beruntung tidak mengenal anda" ucapnya lagi menarik kembali tangannya.
"S-siapa?"
"Hanya tamu. Anda tidak mempersilakan saya masuk dan memberi kopi pagi?"
Appa Park mematung mendengar kata 'kopi'. Apakah barusan ia dimintai segelas kopi oleh seorang robot?
"Juga pelit" Yixing mendengus sebal.
Beberapa saat kemudian, sesuatu dari bagian tubuhnya mengeluarkan suara semacam lengkingan rendah.
Meski hanya suara pelan yang tidak begitu keras, namun mampu membuat lelaki kekar seperti Appa Park berdengap lalu mengambil langkah besar-besar dengan kakinya yang bergetar.
Masuk melalui pintu belakang meninggalkan pria Yixing tadi dan berusaha mengatur nafas. Sesaat kemudian,
"Chanyeol, kembalikan anak alien itu. Dia dicari ibunya!"
"Padahal aku ini pria loh" gumam Yixing mengusap hidungnya yang tidak gatal.
."Jadi, Kyungsoo kalian ini adalah keponakanku."
Eomma dan Appa Park mengangguk-setengah mengerti setengah tidak. Chanyeol merenung dengan menatap Kyungsoo lekat.
"Jadi, kau akan pulang Soo?"
Kyungsoo mengangguk tapi kemudian berbicara pada Yixing dengan bahasa mereka tanpa Chanyeol tahu artinya.
"Hei, Chan. Jadi Kyungsoo akan pulang dengan Bibinya ini?"
"Appa, dia itu pria" tegur Eomma Park. Tidak habis pikir dengan jalan pikir suaminya.
Chanyeol tidak mengubris perkelahian kedua orang tuanya, ia masih menatap dua makhluk luar angkasa didepannya sambil mencoba memahami sebisanya lewat gestur dan raut wajah.
Tiba-tiba Yixing melempar pandangan pada Chanyeol, membuat namja itu terenyak.
"Benarkah kami bisa menitipkan ini padamu lagi, ma-nu-si-a?" ucapnya tajam. Chanyeol menggangguk mantap.
Yixing menoleh sekali lagi pada Kyungsoo sebelum menyerahkan batang logam yang pernah ia simpan sebelumnya.
"Aku akan mengambilnya lagi beberapa hari kedepan, simpan dengan baik dan jaga rahasia sebaik yang Kyungsoo katakan padaku"
Chanyeol melirik Kyungsoo, bibirnya melengkung kebawah sambil mengangguk.
"Baik, tapi sebelum kalian pergi, bolehkah aku meminta sesuatu pada adikku?"
Yixing mengangkat sebelah alisnya sebelum ia mengangguk setengah curiga.
"Kau yakin tidak ingin memeluk Eomma, Soo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] My Baby Star
FantasyBerawal dari hujan meteor. Chanyeol pergi ke puncak bukit untuk menikmati fenomena kegemarannya. Sesuatu memaksanya untuk merawat sesuatu yang bahkan mengalahkan mimpi terliarnya tentang luar angkasa. Chanyeol dihadapkan posisi sulit. Perang ant...