"begini pak, menurut hasil dari cek darah tersebut. Ananda Molra harus dirawat inap karena positif terkena demam berdarah" jelas dokter tersebut.
Molra dan papa nya sangat shock, sehabis mendengar penjelasan dari dokter.
"baik dok kalau diharuskan untuk rawat inap, saya akan mengurus administrasi nya terlebih dahulu" lanjut papa Molra.
"apa! Ga Molra ga mau pah dirawat inap" tolak Molra mentah-mentah
"ssssst ga bisa gitu sayang. Tenang semua ini akan baik-baik aja ko. Percaya sama papa" timpal papa nya
"tapi pah Molra mau sekolah besok"
"ga bisa sayang! Keadaan kamu ga memungkinkan" bantah papa nya.
Molra tidak bisa lagi menahan air matanya. Tanpa sadar ia sudah mengeluarkan air mata nya. Papa nya juga tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Ia merasa bersalah telah membentak Molra tadi.
Drrrrt.. Drrtt..
Papa is calling..Andra sedang berjalan menuju ke kantin. Namun, baru berjalan satu langkah, ponsel nya bergetar.
"papa?" Batin andra bingung, segera mengangkat telfon dari papa nya.
"kenapa pah?"
"..."
"hah?!"
"..."
"ok andra otw"
Pip..
Setelah mengangkat telfon dari papa nya, ia langsung kembali lagi ke kelas untuk mengambil tas nya.
"rald! Gw balik izinin gw!" teriak andra kepada temannya.
Andra berlari menuju parkiran motor. Kemudian, ia menancap gas agar cepat sampai di rumah sakit. Yap, papa nya memang menyuruh andra untuk menemui nya di rumah sakit untuk menemani Molra.
Sesampai nya di rumah sakit, andra langsung mencari keberadaan papa nya dan Molra.
"pah!" ucap andra, melambai-lambaikan tangan ke arah papa nya.
"akhirnya kamu datang juga!" balas papa nya
"tapi Molra kenapa pah?!" tanya andra panik, ia tidak mau terjadi apa-apa kepada adik kesayangan nya itu.
"sekarang ikut papa!" perintah papa nya.
"adek?" lirih andra shock ketika melihat adik nya yang tengah berbaring lemas disana.
Rasanya, andra ingin sekali menangis disini. Tetapi, ia harus kuat demi Molra.
"abang" balas Molra sambil mengembangkan senyuman manis.
"you can do this dek! Keep strong!" ujar andra, memberi semangat kepada Molra.
"Iya bang!" balas Molra menahan tangis.
"gw bakal nemenin lu disini! So jangan takut"
"Ck!alay!" balas Molra merasa jiji dengan ucapan Abang nya barusan.
"Adek ga tau diuntung"
"Yaelah bapet lu bang"
"Anjir gw dikatain bapet"
"Apansi kaga astajim salah ngomong gw, maksud gw baper" balas molra sembari terkekeh kecil.
"Ck!serah lu!"
1 detik..
2 detik..
3 detik..
"Ahahaha Andra bocah!" Ejek molra kepada Andra dan hanya dibalas tatapan tajam oleh sang empu.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMPOSSIBLE AND WILL NOT
Novela Juvenil2 orang anak remaja yang memiliki hubungan spesial. Tetapi, hubungan mereka tidak pernah direstui oleh kedua orang tua nya. Pada akhirnya, salah satu orang tua mereka menitipkan anak nya kepada sang nenek yang sudah tua. Bukan karena sudah tidak say...