DGA #3 menghindar

2.4K 143 0
                                    

Syilla mempercepat langkahnya untuk menghindari Gus Fian, dia segera menuju dapur untuk pamit kembali ke pondok kepada nyai Fatimah. Sesampainya di dapur,

"Assalamualaikum umi"

"Wa'alaikum salam Syilla"

"Umi Syilla pamit dulu yaa"

"Hlo kenapa buru-buru, ikut makan dulu ya syil"

"Nggak usah umi, soalnya masih banyak persiapan untuk nanti malam yang belum Syilla selesaikan"

"Ya udah di bungkus aja kalau begitu. MB Alfi tolong dibungkuskan makanan untuk Syilla" perintah nyai Fatimah pada salah satu mbak ndalem.

"Malah jadi ngerepotin umi"

"Nggak ngerepotin kok, umi malah makasih karena udah dibantu"

"Hehehehe iya umi sama-sama"

"Eh kamu sudah ketemu Al" pertanyaan nyai Fatimah yang sukses membuat Syilla kebingungan. Pasalnya dia sendiri sedang berusaha menghindar dari segala sesuatu yang berhubungan dengan Gus Fian. Untung saja belum sempat Syilla menjawab, Mbak Alfi datang membawa bungkusan makanan yang tadi diminta nyai Fatimah. Yang kemudian oleh nyai Fatimah bungkusan itu diberikan kepada Syilla.

"Makasih umi, kalau begitu Syilla pamit dulu yaa. Wassalamu'alaikum" kata Syilla sambil mencium tangan nyai Fatimah.

"Wa'alaikum salam" jawab umi dan mbak-mbak ndalem.

Setelah itu Syilla segera menuju pondok putri. Sesampainya di pondok Syilla segera menuju musholla mencari badal (pengganti) untuk imam shalat ashar, karena memang sudah memasuki waktu ashar. Karena jika harus menunggu dirinya pasti akan lama. Setelah mendapatkan badal Syilla segera menuju kantor. Di sana ada Izza yang sedang bersantai, kebetulan Izza sedang tidak sholat.

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikum salam Bu lurah" jawab Izza sambil nyengir kuda. "Gimana tadi di ndalem pasti ketemu Gus Fian kan, cieee"

"Apa sih za, udah ah aku lagi males bahas beliau"

"Hlo kenapa? nggak biasanya kamu gini"

"Udah nggak usah banyak tanya, ini aku bawakan makanan pemberian umi"

"Ciee manggilnya umi, calon mantu mah bebas" ledek Izza yang langsung membuat pipi Syilla merona, melihat itu membuat Izza tertawa

"Iiiih apa si kamu tu za, udah ah" jawab Syilla salah tingkah. " Oo iya za tadi waktu aku mau ke ndalem ketemu kang Adam, dia tanya-tanya soal persiapan nanti malam, karena tadi aku buru-buru jadi aku minta kang Adam nemuin kamu" kata Syilla mengalihkan topik.

"Kang Adam nggak nyari aku tu syil, palingan dia modusin kamu" sudah menjadi rahasia umum jika kang Adam sang lurah pondok putra memiliki perasaan lebih pada lurah pondok putri yaitu Syilla.

"Hmm... Iya mungkin, ya udah za aku sholat ashar dulu"

Kemudian Syilla menuju kamar pengurus yang berada di samping kantor untuk menunaikan shalat ashar. Setelah shalat Syilla segera kembali ke kantor untuk mengumumkan acara penyambutan nanti malam.

'Cek cek cek'
suara mic yang langsung menyita perhatian seluruh santriwati.

"Assalamualaikum Wr Wb" suara Syilla terdengar seantero pondok putri.

"Mohon perhatian bagi seluruh santriwati, bahwasanya nanti malam setelah shalat isya akan diadakan acara di aula utama pondok dalam rangka menyambut kedatangan Gus Alfiansyah" sorak-sorai santriwati terdengar riuh.

"Harap tenang, mohon didengarkan dulu"

Setelah keadaan kembali tenang baru dilanjutkan oleh Syilla. "Untuk pakaiannya memakai baju putih kerudung putih dan bagi pengurus ditambah memakai jas almamater" santriwati kembali bersorak tapi tidak digubris oleh Syilla. Mereka tidak terima karena biasanya jika ada acara hanya cukup memakai kerudung putih, tapi untuk malam ini mereka juga harus memakai baju putih. Tapi mereka bisa apa, jika sudah Syilla putuskan tidak ada yang berani protes.

"Sekian dari saya, kurang lebihnya mohon maaf, wassalamu'alaikum Wr Wb" pengumuman segera Syilla akhiri.

______


Malam harinya seluruh pengurus pondok baik putra maupun putri sibuk mengurusi bagian masing-masing, termasuk Syilla. Dia kebagian mengatur jalannya acare bersama beberapa pengurus lain. Disaat mereka sedang memberi instruksi pada pembawa acara mengenai susunan acara, tiba-tiba ada yang menghampiri.

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikum salam Gus" jawab mereka kompak. Dan yang menghampiri itu adalah Gus Fian.

" Acaranya kapan dimulai?" Tanya Gus Fian tanpa melihat ke Syilla. Gus Fian sebenarnya tahu jika disitu ada Syilla, karena sedari tadi Gus Fian sampai di aula dia tak henti-hentinya memperhatikan Syilla dari jauh.

"Ini baru mau di mulai Gus" jawab kang Adam. Syilla yang ada disitu hanya diam sambil menunduk.

"Untuk yang jadi qori' nya siapa kang?" Tanya Gus Fian lagi.

"Qori' nya kang Ahmad Gus seperti biasa" jawab kang Adam.

"Diganti saja kang, pasti para santri bosan jika setiap acara kang Ahmad yang jadi qori'. Saya minta diganti mbak Syilla" perintah Gus Fian menekankan nama 'Syilla' yang sukses membuat sang pemilik nama kaget membelalakkan matanya. Tapi dia tak mungkin menolak karena menolak permintaan dzuriyah (keluarga) pengasuh itu tidak sopan di dunia pesantren.

Gus Fian yang melihat reaksi Syilla langsung menahan tawa. Sebelum tawanya meledak, Gus Fian segera pergi kembali ke tempat duduk yang telah disediakan khusus untuk dzuriyah. Dan para pengurus juga kembali ke kesibukan masing-masing. Kecuali Syilla, dia masih diam ditempat dan terlihat gelisah. Izza yang melihat itu segera menghampiri sahabatnya itu.

"Syil kamu kenapa kok gelisah gitu"

"Gus Al minta aku jadi qori' za, aku harus gimana ini?"

"Udah sekarang kamu tenangin diri kamu dulu, kamu pasti bisa" sebenarnya kemampuan Syilla dalam qiro'ah sudah tidak diragukan lagi, dia sudah berkali-kali menang dalam perlombaan.

"Tapi kan kamu tahu sendiri za aku belum ada persiapan, ditambah lagi dari tadi aku nggak istirahat karena disibukkan sama acara ini. Aku takut nggak bisa maksimal za"

"Sudah syil, yang penting sekarang kamu tenang dan fokus menampilkan yang terbaik, ok?" Kata Izza yang dijawab anggukan oleh Syilla.

"Kamu duduk disini dulu, aku mau minta minum ke seksi konsumsi dulu buat kamu" dan lagi-lagi hanya dibalas anggukan oleh Syilla.

Setelah Izza pergi, Syilla berusaha menenangkan diri dan mencoba fokus seperti yang dikatakan Izza tadi. Saat Syilla mengedarkan pandangannya, mata bertemu dengan mata milik Gus Fian. Dari kejauhan Gus Fian memberi semangat pada Syilla lewat omongan tanpa suara 'semangat Illa kamu pasti bisa'. Sepontan Syilla tersenyum, dia menjadi semangat seketika dan dia sudah tidak lagi gelisah.

______________________________________

Jangan lupa vote and comment

Jangan lupa follow Ig : @_malicha21

Terimakasih 💕

Rabu, 29 April 2020

Dear, Gus AlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang