DGA #14 KUNJUNGAN TAK TERDUGA

1.6K 81 0
                                    

Saat ini diruangan Syilla dirawat telah ada Puput, Alfi, dan kang Udin, mereka bertiga diutus nyai Fatimah. Puput akan menggantikan Izza menjaga Syilla, Alfi mbak ndalem yang diminta menemani Puput agar tidak berduaan dengan kang Udin, dan tentunya kang Udin yang mengantarkan.

"Syil aku balik ke pondok ya, kamu cepet sembuh yaa" kata Izza sambil memeluk Syilla.

"Iya za, makasih banyak ya" kata Syilla sambil membalas pelukan Izza.

"Ya udah kita pamit ya Syil, wassalamu'alaikum" kata Izza.

"Wa'alaikum salam" jawab Syilla, Puput dan Gus Fian, ya.. kini Gus Fian sudah berani masuk ruangan Syilla.

Kemudian Izza dan Alfi keluar ruangan, sedangkan kang Udin menghampiri Gus Fian untuk mencium tangannya baru kemudian keluar.

"Gus nggak pulang?" Tanya Syilla dan Gus Fian hanya menggeleng sebagai jawaban.

"Gus pulang aja, lagian saya sudah mendingan, disini juga ada Puput" Puput yang namanya dipanggil pun tersenyum.

"Nggak, aku disini saja"

"Gus pulang saja, semalam Gus nggak tidur, pasti capek, terus nanti sore kan harus ngajar Diniyah"

"Aku nggak capek, masalah Diniyah nanti gampang"

"Gus, saya mohon Gus pulang saja. Nanti apa kata para santri kalau mereka tahu, putra kiyainya nungguin santriwati yang sakit dirumah sakit. Pasti mereka berpikir yang tidak-tidak" kata Syilla hampir putus asa.

"Hmm...Baiklah aku pulang, tapi nanti malam aku kesini lagi" kata Gus Fian yang sebelumnya tampak membuang nafas kasar. Ia tidak mau melihat Syilla terjerat masalah karenanya. "Nggak ada penolakan, bisa bahaya kalau dua perempuan malam-malam di tempat umum seperti ini" lanjut Gus Fian mencegah Syilla yang akan membantah.

"Ya udah aku pulang, wassalamu'alaikum" akhirnya Gus Fian pamit.

"Wa'alaikum salam" jawab Syilla dan Puput serempak.

Kini di dalam ruangan menyisakan Syilla dan Puput.

"Beruntung ya kamu Syil" kata Puput yang membuat Syilla mengernyitkan dahi.

"Iyaa... Kamu beruntung bisa dekat sama Gus Fian. Padahal banyak santriwati bahkan Ning yang suka sama beliau, tapi hanya bisa memendam, karena Gus Fian cuek sama kaum hawa, ya tentunya terkecuali kamu" lanjut Puput. Syilla jadi ingat Izza pernah bilang kalau Puput ini salah satu pengagum Gus Fian, sekarang Syilla jadi merasa tidak enak dengan Puput.

"Emm... Maaf ya put"

"Maaf kenapa hlo Syil? Kamu nggak salah, aku saja yang terlalu berharap dengan seseorang yang tak mengharapkanku atau bahkan tak mengenalku" mendengar kata-kata Puput barusan membuat Syilla semakin merasa bersalah. Ini lah sifat Syilla.

"Eh iya Syil, tadi Bu nyai bawain banyak makanan ringan dari ndalem, ada buah, ada oleh-oleh dari Lampung juga, kamu mau makan apa?" Puput mengalihkan pembicaraan setelah melihat raut sedih pada wajah Syilla, tak seharusnya dia membahas ini dengan Syilla. Meskipun dia dekat dengan Syilla tapi topik ini menimbulkan kecanggungan diantara mereka.

"Sale Pisang aja put" jawab Syilla setelah melihat-lihat isi kresek yang dibawa Puput. Kemudian Puput membuka sale pisang tersebut dan memberikannya pada Syilla.

_____

Ternyata Gus Fian serius dengan kata-katanya tadi siang, sekarang dia sudah berdiri di depan pintu ruangan Syilla bersama seorang laki-laki paruh baya.

"Assalamualaikum" Gus Fian mengucap salam kemudian masuk.

"Wa'alaikum salam"

Dear, Gus AlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang