DGA #8 PERASAAN SYILLA

1.7K 94 4
                                    

Izinkan Illa pergi
Biarkan Illa sendiri
Menikmati sepi
~Syilla~

🌹🌹🌹🌹🌹

Setelah mengakhiri pembelajaran di kelas 5C Gus Fian segera melangkah menuju kantor MaDin, saat melewati kelas 5A Gus Fian hanya melihat santriwati yang masih sibuk memaknai kitab yang dibacakan oleh salah satu santriwati, lalu sang pengajar dimana?

"Assalamualaikum" kata Gus Fian di ambang pintu.

"Wa'alaikum salam, gus" jawab mereka kompak.

"Jam pelajaran apa mbak? Pengampunya siapa?"

"Nadhom imriti, pengampunya Mbak Syilla Gus" jawab salah satu santriwati.

"Terus mbak Syillanya di mana?" Sebenarnya ini poin penting yang mau ditanyakan oleh Gus Fian, sisanya hanya basa-basi.

"Tadi mbak Syilla ada keperluan di kantor, jadi beliau meninggalkan tugas" jawab santriwati tadi.

"Oo gitu... Terus kenapa kalian belum pulang?"

"Tadi pesan dari mbak Syilla belom boleh pulang kalau maknain kitabnya belum selesai bab af'al"

"Yaudah sekarang pulang saja, lagian bentar lagi bel pulang bunyi" diantara mereka tidak ada yang bersuara, mereka hanya saling tatap.

"Kenapa? Takut dimarahin mbak Syilla? Nggak usah takut, nanti bilang aja yang nyuruh pulang Gus Fian" lanjut Gus Fian seperti mengetahui apa yang ada dipikiran mereka. Mereka yang mendengar itu langsung terlihat senang.

'Setegas itukah Syilla sampai-sampai mereka tidak ada yang berani melanggar' batin Gus Fian.

"Nggih gus" jawab mereka kompak taklupa tersenyum bahagia. Setidaknya mereka tidak perlu capek-capek nulis, bisa segera pulang, dan tidak akan mendapat ta'ziran dari bu lurah yang terkenal tegas itu.

"Yaudah saya duluan, wassalamu'alaikum" pamit Gus Fian.

"Wa'alaikum salam"

Gus Fian segera melanjutkan langkahnya menuju kantor MaDin, sebelum Syilla pergi dari kantor. Namun saat hendak menuruni tangga, dari arah gedung sebelah kiri ada yang memanggilnya.

"GUS FIAAaN!" kata orang tersebut sedikit teriak sambil berlari menghampiri Gus Fian, dan membuat langkah Gus Fian terhenti.

"Ada apa siih za pake teriak-teriak, pake lari-lari pulak, padahal kamu itu udah anggun-anggun pake gamis" kata gus Fian sedikit sebal karena ada yang menghentikan langkahnya untuk menemui Syilla, dan orang itu adalah Izza.

"Hehehehe... Ini juga gara-gara Syilla" mendengar nama Syilla disebut membuat Gus Fian berbinar.

"Haa!! Syilla? Maksudnya?"

"Makanya dengerin dulu jangan asal ngomel-ngomel, ini ada titipan dari Syilla, surat balasan yang kemarin" kata Izza sambil menyerahkan kertas titipan Syilla.

"Makasiih"

"Makasih doang?"

"Nggak ikhlas?"

Dear, Gus AlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang