DGA #22

2.2K 130 29
                                    

"Kamu tahu? Gara-gara kamu nggak bilang dari awal, ada kesalahpahaman diantara kita bertiga"

"Apa sih? Aku nggak paham!"

"Jadi... Selama ini kang Adam ngira aku yang nemuin dompet uminya tujuh tahun yang lalu, padahal sebenarnya kan kamu" Syilla menjelaskan.

"Terus menurut kamu kalau kang Adam tahu aku yang sebenarnya kang Adam bakal ngelirik aku gitu?"

"Pasti!" Balas Syilla yakin.

"Nggak mungkin lah Syil, kang Adam itu suka sama kamu karena diri kamu, bukan karena ngira kamu yang nolong uminya" Izza menghela nafas panjang, "kamu itu udah cantik, baik, pintar, hafalan Al Qur'annya lanyah, kitabnya joss, kesayangan bu nyai, pokoknya banyak nilai plusnya. Siapa sih yang nggak akan suka sama kamu, jangankan kang-kang, Gus Fian aja iya" lanjut Izza dengan menggoda Syilla untuk mengalahkan pembicaraan.

"Apa sih za, kita itu lagi bahas kang Adam, kenapa jadi sampai Al" Syilla salah tingkah.

"Cieee... Al" Syilla tertawa, "jadi udah baikan sekarang?"

"Ya gitu deh" akhirnya Syilla menceritakan percakapannya dengan Gus Fian tadi pagi kepada Izza.

_____

Sore hari seperti biasa Syilla dan Izza berangkat ke madrasah Diniyah. Syilla sudah siap untuk menjelaskan sumuanya kepada kang Adam secara langsung agar lebih jelas.

Kini Syilla dan Izza berpisah, Izza menuju ke kelas yang akan diajar sedangkan Syilla menuju kantor, karena hari ini jadwal Syilla piket mengabsen.

Di kantor Syilla tidak menemukan siapa-siapa karena jam menunjukkan pukul 15.35, yang tandanya bel masuk telah berbunyi lima menit yang lalu. Syilla juga tidak menemukan kang Farid yang juga piket mengabsen hari ini. Melihat kantor yang sedikit berantakan, akhirnya Syilla memilih untuk membereskannya sambil menunggu waktu mengabsen.

Saat memasuki jam 16.15, Syilla beranjak dari kantor menuju kelas-kelas untuk mengabsen, karena kang Farid tidak hadir jadi Syilla harus mengabsen seluruh kelas putra-putri. Saat keluar dari kelas Syilla melihat kang Adam berjalan ke arahnya  dengan tergesa-gesa.

"Assalamualaikum mbak Syilla, Maaf mbak saya terlambat"

"Wa'alaikum salam" balas Syilla dengan raut wajah bingung.

"Kang Farid sudah menyampaikan ke mbak Syilla kan kalau saya dan kang Farid hari ini tukeran jadwal karena tadi saya harus menemui wali santri yang bermasalah"

"Oo gitu kang... Yasudah kang ini ya buku absen putra" Syilla menyodorkan buku absen putra dan langsung diterima oleh kang Adam. "Saya duluan ya kang, wassalamu'alaikum"

"Wa'alaikum salam"

Syilla meninggalkan kang Adam, ia terpaksa menunda niatnya untuk menjelaskan kepada kang Adam karena terburu-buru. Dan mulai memasuki satu persatu kelas Diniyah putri, menayangkan siantriwati yang tidak hadir.

Setelah selesai dengan kegiatan mengabsen, Syilla kembali ke kantor dan lagi-lagi di kantor sepi. Akhirnya Syilla melangkah menuju mejanya, sambil berharap kang Adam mampir ke kantor setelah mengabsen.

Yang ditunggu-tunggu Syilla pun datang. Kang Adam memasuki kantor, saat hendak menuju mejanya, Syilla angkat bicara.

"Kang Adam, bisa ngobrol sebentar"

"Bisa mbak" kang Adam berjalan menuju meja di sebrang Syilla.

"Kang saya mau membahas soal surat yang kang Adam tulis kemarin"

"Saya sudah siap mbak jika mbak Syilla akan menolak, setidaknya saya sudah mengutarakan niatan saya" potong kang Adam.

"Iya kang maaf, Syilla tidak bisa menerima ajakan kang Adam"

"Iya mbak, saya paham, saya memang tidak pantas untuk mbak Syilla"

"Bukan gitu kang" Syilla menarik nafas dalam-dalam dan membuangnya kasar sebelum akhirnya melanjutkan perkataannya, "Selama ini kang Adam sudah salah paham"

"Maksudnya mbak?"

"Jadi..." Syilla pun menjelaskan semuanya.

"Tapi mbak saya mengagumi mbak Syilla bukan karena itu, saya mengagumi mbak Syilla karena kepribadian mbak, bukan karena mbak Syill membantu umi saya waktu itu"

"Tapi maaf kang saya tidak bisa... Ada banyak orang yang lebih pantas untukmu kang, bahkan ada seseorang yang sudah lama memendam rasanya. Semoga kang Adam bisa membuka hati untuk orang lain"

"Tapi mbak..."

"Saya rasa semuanya sudah jalas kang, saya duluan kembali ke asrama ya kang, Wassalamu'alaikum"

"Wa'alikum salam"

Lagi-lagi Syilla meninggalkan kang Adam.

______________________________________

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

Sebelumnya aku mau mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya buat pembaca setia DGA yang udah bersabar menunggu up cerita ini.

Aku juga mau minta maaf yang sebesar-besarnya karena udah hampir ½ tahun nggak update. Bukan maksud menggantung cerita tapi karena ½ tahun  ini aku sudah kembali aktif  di pesantren lagi yang penggunaan hp dibatasi, hanya sebulan sekali.

Dan aku juga minta maaf karena setelah ini belum tau kapan akan update lagi, jadi untuk para pembaca harap lebih bersabar lagi.

Doakan saja aku diberi kelancaran dan kemudahan dalam menuntut ilmu di pesantren.

Sekali lagi terimakasih buat dukungan kalian semua...

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh.

Sabtu, 13 Desember 2020

______________________________________


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dear, Gus AlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang