4

65 37 6
                                    

Happy Reading.....
.
.
.
.
.
.

Bunda Karina tiba-tiba datang dari arah belakang Caramel dan berkata."Ekhem ada yang pulang dianterin cowo, senyam-syum sendiri lagi."

Caramel terkejut tiba-tiba mendengar suara Bundanya. "Apasih Bun, udah ah aku mau ke kemar dah Bunda." Caramel meninggalkan Bundanya.

Bunda Karin hanya mengeleng-gelengkan kepalanya dan bergunam. "Ternyata sudah besar anakku."

Setibanya di kamar Caramel merebahkan dirinya di kasur dengan perasaan senang dan bahagia.

"Ahhhh, senengnya.. gue bisa bisa di anterin doi pulang." Caramel memeluk gulingnya dengan erat.

Drett drett....

Kumpulan orang cakep

CacaAndara : guyssss

ChandraRmdn : paan sih?

JonathanFriss : 2.

DinarGresiya : 3.

Cameliaaa : 4.

CacaAndara : Tadi nih gue liat ada yang di anterin doinya.

DinarGresiya : Siapa tuhh?

ChandraRmdn : Yang pastinya bukan gue dong.

JonathanFris : Bukan gue juga.

CacaAndara : Nih ya gue kasih tahu, noh yang lagi nyimak gila gue liat Caramel di anterin si atlet karate yang waktu itu demoin ekskul pas mos.

Caramel : Namanya Revan lah.

CacaAndara : Oh Revan toh.

Caramel tidak menanggapi teman temannya itu ia memilih untuk membersihkan dirinya. Dan turun kebawah untuk mengisi perutnya yang kosong. Sesampainya di bawah Caramel langsung memcium bau wangi masakan Bundanya.

Caramel menghampiri Bundanya. "Emm wanginya masakan Bundaku ini."

"Iya dong siapa dulu yang masak." Bangga Bunda Caramel.

"Yaudah aku nungguin aja di meja makan ya bun." Caramel melangkah kakinya menuju meja makan dan mendudukan dirinya di kursi meja makan

Bunda Karina pun akhirnya selesai memasak makanannya dan menyiapkanya untuk makan siang ini bersama.

"Silahkan dimakan tuan putri kesayang Bunda." Ucap Bunda Karina.

"Terima kasih banyak nyai ratu." Caramel terseyum melihat masakan yang lezat tersaji di meja makan.

"Ada-ada saja kamu ini."

"Oh iya Bun ayah belum pulang?" Tanyanya.

"Belum, kan ayah kamu pulangnya sore nanti."

Caramel mengganguk paham, melanjutkan aktivitas makannya. Selesai makan Caramel membantu bundanya mencuci piring bekas.

🍭🍭🍭

Sorenya Caramel dengan setelan khas jogging pamit kepada Bundanya. "Bun, aku pamit dulu mau jogging keliling komplek."

"Yaudah hati-hati ya nak." Ucap sang Bunda.

Caramel mulai melangkahkan kakinya untuk keluar rumah, memasangkan headset ke telinganya dan mulai berlari-lari kecil mengelilingi komplek perumahannya. Di tengah jalan Caramel bertemu beberapa tetangganya dan menyapanya sambil menampilkan senyumnya.

Di perjalanannya Caramel bertemu dengan teman kompleknya lalu menyapanya. "Fikri haloooo."

"Eh, Amel Hai mel." Fikri membalas sapaan Caramel dengan menampilkan senyumnya.

Caramel melihat Fikri mendorong kereta bayi yang pastinya itu adalah adiknya fikri yang berumur 1 tahunan.

"Uhh, gemesnya kamu sih dek pengen kakak cubit pipinya." Caramel berjongkong guna melihat adiknya fikri dan menoel-noel pipinya.

"Iya dong kakak, kan aku gemes kaya kakak aku." Ujar fikri dengan nada berbicara seperti anak kecil.

"Uhh gemesnyaa, boleh bawa pulang gak Fik?" Tanya Caramel.

"Gaboleh nanti mama gue nyariin lagi."

"Eh mel lu keterima Di Sma Pelita kan?" Sambung Fikri.

"Iya Fik." Caramel terseyum.

"Wess hebat lu ya."

Caramel tersenyum lagi "Yaudah dadah adik kecil."

"Fik gue duluan ya." Pamit Caramel kepada Fikri.

"Iya mel, dadah kakak amel." Fikri melambaikan tangan adiknya kepada Caramel.

Caramel terseyum, mulai melanjutkan lari sorenya. Caramel sudah merasakan panas di tubuhnya perlahan mulai cape Caramel membeli minuman mineral di warung terdekat. Setelah membeli minum dan meminunnya Caramel melanjutkan perjalanan untuk pulang ke rumahnya.

"Assalamualaikum Bun Amel pulang." Salam Caramel kepada penghuni rumahnya.

"Waalaikumsallam nak." Jawab Bunda Caramel.

"Bun ayah dah pulang?"

Tiba tiba Ayah Caramel muncul. "Halo anak Ayah, Ayah disini."

Caramel mendekati Ayahnya. "Kapan pulang yah?"

"Tadi pas kamu jogging Ayah pulang."

"Yah, Bang Devin kapan pulangnya Amel kangen banget sama dia." Lirih Caramel sedih karena Abangnya belum pulang juga menempuh pendidikan tingginya di Jerman.

"Nanti ya sayang mungkin pas liburan semester Abang kamu pulang." Ayah Caramel mengusap kepala anaknya.

Bunda Caramel yang melihat itu hanya terseyum sebenarnya dirinya juga rindu kepada anak sulungnya itu.

"Yaudah aku mau mandi dulu yah udah bau matahari nih, gerah juga lagi." Ucap Caramel.

"Pantesan dari tadi aya nyium bau apa gitu eh ternyata kamu hahaha." Ayah Caramel tertawa menggoda anaknya itu.

"Ih.. Ayah, udah ah aku mau ke kamar dulu." Caramel melangkah kakinya menuju kamarnya.

Caramel mulai melakukan aktivitas mandinya. Sesudah mandi Caramel memakai pakaian nya ia menggunakan piyama warna pink. Melangkah kakinya menuju kasur merebahkan dirinya disana, tak terasa Caramel Mulai masuk kedalam mimpinya.

.
.
.
.
.

Hehe maaf kalo sedikit gaje atau aneh karna ini cerita pertama aku jadi maklum ya.😊

Hope you like.❤

Jan lupa vote dan komennya.✌

Tbc.

Cathing FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang