11

18 7 16
                                    

Boleh dong sebelum reading votee dulu wkwkk😀

Happy Reading....
.
.
.
.
.

Caramel dan kawan-kawannya sekarang ini sedang berada perpustakaan karena memang sehabis jam pelajaran sejarah mereka jamkos sampe pulang sekolah jadi mereka menghabiskan waktunya di perpus hanya sekedar bercanda, tidur karpet perpus yang bedesakan denga kursi dan meja perpus atau mengobrol dengan penjaga perpustakaan yaitu bunda Lala.

"Bun tau gak si Chen tadi kentut di khelas pas jam pelaran bu Sesil, bu Sesilnya marah banget Bun dia usir si Chen keluar dan semua penghuni kelas langsung keluar kelas emang bau nya Bun yaallah bikin orang gak nahan ih, pengen muntah aku bun." Cerita Dinar kepada Bunda lala yang emang suka ngobrol dengan murid-murid yang datang ke perpus.

Dan Bunda lala itu juga istri dari guru bahasa Indonesia yaitu Pa Edy yang kalo ngajar emng suka ngakak gitu.

Saat mereka sedang asik bercerita Pa Edy datang langsung nimbrung ngobrol.

"Wesss abah datang nih Bun." Teriak Chandra sekalian ngalihin pembicaraan tentang dirinya yang kentut tadi.

Pa Edy juga sering di sebut abah sama beberapa murid yang emang sering ke perpus yah karena ada Bunda di perous jadi pa Edy juga lebih seneng di perpus ketimbang di ruang guru.

"Berisik atuh Chen kamu mah." Kata Pa edy.

"Yee si abah mah gitu pisan ka akutuh." Jawab Chandra.

"Ada apa nih kayanya seru nih." Tanya Pa Edy nimbrung ngobrol.

"Ini bah si Chandra masa kentut pas pelajaran bu sesil." Kata Caramel.

"Ihh jorok bener." Pa edy begidik jijjk.

"Bener tuh bah gila baunya ampe kemana mana gak gua bah." Tambah Jonathan.

Bunda lala terwata mendengar cerita Dinar dan Jonathan. "Ada ada aja kamu Chen."

"Ya habisnya aku gak kuat bun pengen kemtut kalo di tahan kan jadi penyakit yaudah aku keluarin." Jawab Chandra dengan polosnya.

"Chandra lu mah ada ada aja sih." Caramel menggelengkan kepalanya.

"Udah ah malah bahas itu malu gue." Kata Chandra yang malu.

"Udah-udah meningan kita ke kantin kuy." Ajak Jonathan.

"Kuyy." Chandra itu paling semangat kalo urusan ngantin.

"Chen gue nitip yah." Dara menyerahkan uangnya kepada Chandra.

"Dih lu mah kebiasaan Dar, tapi kembaliannya buat gue." Chandra mengambil uang Dara.

"Ambil ajalah Chen."

"Gue ikut Chen, Nar lu mau ikut gak?." Tanya Caramel kepada Dinar.

"Engga ah gue mau disini aja sama Dara." Tolak Dinar.

Akhirnya mereka bertiga bergegas menuju kantin. Saat di perjalanan Caramel melihat Revan dengan seseorang yang mungkin ia kenali ah mungkin itu adalah anak X mipa 5 si Zahwa.

"Mel-Mel lo liat kan dia tuh udah punya pacar." Bisik Chandra.

"Iye tau gue Chen." Jawab Caramel.

"Sabar ya Mel mungkin lo harus move on dari dia." Kata Jonathan.

"Oke oke gue bakal move on." Kata Caramel.

🍭🍭🍭

Saat ini Caramel sedang menunggu Fikri di halte yang tak jauh letaknya dari sekolah Caramel. Ya Caramel meminta Fikri untuk menjemputnya sesuai pulang sekolah. Beberapa menit menunggu Fikri akhirnya Fikri datang dengan motornya itu.

"Ayo mel naek keburu hujan nih udah mendung." Ajak Fikri.

Caramel langsung menaiki motor Fikri. "Ayoo Fik jalan."

Fikri membuka jaketnya." Nih pake buat nutupin paha lo."

Caramel menerimanya sambil menampilkan senyumnya. "Makasih Fikri."

Fikri melajukan motornya membelah jalanan yang lumayan ramai dengan kemdaraan. Selama di perjalanan tidak ada percapakan diantara mereka. Hingga akhirnya sampai di pekarangan rumah Caramel.

"Fik mau mampir dulu gak?" Kata Caramel.

"Gausah mel gua langsung balik ajak." Tolak Fikri.

"Yaudah nih jaket lo makasih ya Fik." Caramel menyerahkan Jaket Fikri.

Fikri menerima jaket itu dan langsung tancap gas pulang kerumahnya.

Caramel memasuki rumahnya yang langsung di sambut oleh Bundanya.

"Assalamualaikum Bun." Salam Caramel mencium tangan Bundanya.

"Waalaikumsallam nak." Jawab sang Bunda.

"Yaudah Bun aku mau ke kamar dulu ya." Pamit Caramel.

Caramel memasuki kamarnya dan langsung merebahkan dirinya di atas kasur kesayangannya itu.

.
.
.
.
.

Hallo gimana dengan pert ini?

Masih gaje kah? Maafkan oke.

Hope you like❤

Tbc.

Cathing FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang