DNA 20

905 132 25
                                    

Jangan lupa follow akun wattpad aku dulu ya 👉🏼👈🏼
Tekan bintang
beri komentar kalian
.
.

Don't Plagiat!

-----DNA 20-----

Sehun bersama dengan kedua orangtuanya mengambil posisi didepan dan mendapat fokus pandang tamu undangan serta beberapa flash kamera.

Keluarga Oh itu memegang satu pisau membelah kue yang cukup tinggi dan hal itu mendapat teriakan bersamaan dengan tepuk tangan para tamu undangan.

--
Sehun membuka matanya perlahan merasakan cahaya matahari menyapa  melalui garden jendela kaca. Sehun menggeliat sebentar dan duduk.

"Akh" keluh Sehun memegang kepala terasa cukup sakit karena semalaman meminum minuman beralkohol dalam pesta

Sehun melihat keatas nakas yang tidak berisikan air minum didalam gelas. Sehun tersadar dengan kamarnya dikediaman Oh.

Sehun beranjak dari atas tempat tidur dan langsung keluar dari kamar itu. Sehun melihat beberapa pelayan rumah besar Oh itu dan mereka menunduk sopan pada Sehun. Sehun menuruni anak tangga menuju dapur.

"Kau sudah bangun Sehun-ah" bukan sebuah pertanyaan tapi sapaan dari eomma nya

Sehun melihat sebentar kearah nyonya Oh yang baru saja keluar dari dapur.

"hmm" jawab Sehun seadanya lanjut melangkah ke dapur

Nyonya Oh mengikuti putranya itu, tidak ingin melewati kesempatan untuk lebih dekat dengan anaknya.  Karena sangat jarang sekali Sehun mau menginap di mension mewah Oh apalagi untuk bertemu.

"Apa yang kau butuhkan nak ? Eomma akan menyiapkannya untukmu" tawar nyonya Oh semangat

Sehun menggeleng tanpa menoleh dan mengambil air mineral dari dalam kulkas. Langsung meneguk dengan haus.

Nyonya Oh tersenyum "apakah anak eomma ini mau disiapkan bubur ? Kau sangat mabuk saat pesta kemaren" tawar nyonya Oh lagi

Sehun meletakkan botol air mineral itu "aku akan kembali kerumahku" ucap Sehun datar

"Eoh ? Makanlah sebentar Sehun-ah, eomma ingin memasakkan sesuatu padamu" pinta nyonya Oh berharap

"Buat saja pada suamimu itu, dia membutuhkan banyak asupan untuk mengimbangi sikapnya" ucap Sehun memang sangat kasar terlebih pada orangtuanya 

Nyonya Oh menggeleng "biar bagaimanapun dia tetap appamu Sehun-ah, bersikaplah" nyonya Oh tak suka dengan sikap Oh Sehun

Sehun tertawa sumbang "ck, appa ? dan...eomma ?" Sehun melihat pada nyonya Oh

"Tidak. Aku hanya memiliki appa dan eomma bermarga Shin" lanjut Sehun

Sehun beranjak dari posisinya karena tidak bisa melihat wanita paruh baya yang berstatus eommanya itu lebih lama lagi. Biar bagaimanapun darah mereka mengalir, seberapa benci Sehun pada orangtuanya tetap saja hatinya goyah ketika melihat raut wajah penuh penyesalan dan kekecewaan dari orangtuanya, terutama eommanya.

"Kau akan menyesal bersikap seperti ini pada orangtuamu Oh Sehun" ucap nyonya Oh bukan sebuah ancaman bahkan suaranya begitu lirih

Sehun menghentikan langkahnya tetapi tidak berbalik.

DNA (yoonHun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang