1. April Mop || ZenZuko

1.2K 33 5
                                    

Zenitsu x Nezuko
Romance, comedy; April mop
*
Kimetsu no Yaiba © G. Koyoharu

***

Hujan badai baru saja turun malam tadi, sangat dingin. Namun, hujan badai tetap tidak menggentarkan semangat pemburu iblis yang bertugas malam itu.

Berbeda dari kemarin malam. Keesokan harinya, kawanan awan-awan tipis membuat riak di langit. Pagi ini cuaca sangat cerah, menyambut kedatangan awal bulan.

"Ah.. awan itu! Namanya apa ya?" Pemuda lumutan itu mengadah ke langit sambil menunjuk awan yang dia maksud.

"...." Pemuda itu -- Muichiro -- melanjutkan perjalanannya menuju dojo Sanemi. Hari ini jadwal latih tanding antara pilar kabut dan pilar angin.

Namun, saat dia melewati kediaman kupu-kupu. Sesuatu terjadi. Bocah berambut kuning karena sambaran petir itu kejang tidak karuan, gerakannya tidak dapat diprediksi. Mui pun berpikir, mungkin apabila dia melawan iblis dengan gaya berpedang seperti itu, dia dapat mengalahkan salah satu uppermoon.

Mari kita lihat lebih dekat.

Bocah kilat yang bernama Agatsuma Zenitsu sekarang sedang meracau tidak jelas. Alasannya pun sama tidak jelasnya.

Ia hanya cemburu. Iri. Marah. Tidak sudi. Merasa tidak adil. Terbelakang. Merasa tidak tampan. Dicurangi. Ditusuk dari belakang. Sangat-sangat marah.

Inosuke yang hanya babi hutan, namanya dapat diingat dengan jelas oleh Nezuko, adik dari Tanjirō.

Zenitsu yang anak kota, tamvan, manis, pujaan wanita dan imut -- menurut dirinya -- merasa dirajam ribuan jarum karena kalah dengan babi hutan.

"NEZUKO-CHWAAAN INGAT NAMA KU KAN??" Zenitsu memegang pinggang Nezuko dengan posisi duduk.

Hidungnya penuh dengan ingus. Netra dark gold milik-nya basah hingga penglihatannya kabur dikarenakan genangan air yang menumpuk di kelopak matanya.

"KAU HARUS MENYEBUT NAMAKU, ZENITSU-KUN! AYO NEZUKO-CHAN, KAU PASTI MENGINGAT KU!"
Zenitsu misuh-misuh tidak karuan, dia benar-benar iri.

Sementara Inosuke hanya tertawa sangat keras mengejek Zenitsu, "Monitsu kau itu jelek makanya Nekobuko tidak mengingat mu. Aku menang." Inosuke tertawa bangga dengan kedua tangan yang bertengger dipinggangnya.

"NEZUKO! BABI JELEK!" mendengar ejekan tersebut Inosuke acuh tak acuh, dia lebih memilih mengganggu Aoi yang berada tak jauh dari Nezuko dan Zenitsu.

Tanjirō yang sedari tadi hanya menyimak saja, menunjukkan keberadaannya. Dengan napas yang tidak beraturan dengan segera menarik Nezuko dari kukungan Zenitsu. Lantas menjewer telinga Zenitsu.

"APA YANG KAU KATAKAN PADA ADIKKU!? KAU MANGATAI ADIKKU BABI JELEK?! KAU PASTI SUDAH BUTA ZENPATSU!" Tanjirō melepaskan jewerannya dan menunjuk-nunjuk Nezuko, "COBA KAU LIHAT! NEZUKO ITU KEMBANG DESA TAU! KEMBANG DESA! KECANTIKANNYA DIAKUI SATU KECAMATAN! MANA BISA DISAMAKAN DENGAN BABI!"

Sekarang Tanjirō yang bersungkut-sungut. Baru saja Tanjirou akan mengatakan 1001 sumpah serapah. Namun, sesuatu membuat niat tersebut terpendam.

SRAKK!

"Ara~ ara~ Tanjirou-kun, Zenitsu-kun. Semangat sekali kalian berteriak! Apa tenggorokan kalian tidak sakit? Sepertinya aku harus memeriksa kalian." Senyum 1 juta watt milik Shinobu memberi efek gelombang kejut. Senyum yang tak pudar dari wajah-nya membuat dua kroco itu sujud.

"MAAFKAN KAMI KOCHO-SAMA! KAMI TIDAK AKAN BERTERIAK!" Mereka mengucapkannya dengan serentak.

"Ara~ ara~ apa itu yang dinamakan bisikan? Keras sekali," lagi-lagi Shinobu menunjukkan senyumnya. "Akan kuampuni kalian hari ini, diamlah! Kalian mengganggu!"

Kimetsu No Yaiba OneShot!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang