6. Sunrise and Sunset || Sanemi

427 26 1
                                    

4.02.2021

sunset for sunrise feat Sanemi and your name
©Kimetsu no Yaiba-K. Gotōge
genre : piip-piip-piip. pokoknya sedih, gak sih, tapi aku merinding mulu.
.
.
.

Shinazugawa Sanemi

"Angin selalu menyertai kemanapun aku, dirimu, dan orang lain. Berperan penting, menyejukkan dan deritnya membuat suasana nyaman."

"Sanemi, aku bukan orang yang pantas dilindungi." Aku tersenyum dengan air mata yang terus membasahi pipi tanpa menyekanya.

"Kau," aku terdiam sesaat, "ikhlaskan saja aku!" Senyumku memudar, aku sudah tidak dapat menahan rasa kesedihan ini.

"BUNUH AKU!"

"TIDAK! Bagaimana aku bisa membunuhmu? Kau belum pernah memakan manusia kan? Kau belum sepenuhnya menjadi iblis, benar kan?!" Sanemi berteriak dengan nada yang penuh rasa putus asa.

"Kumohon, bertahanlah untukku!" ucap Sanemi lirih.

Air mata yang terus mengalir memburamkan mata ku. Perasaan hancur, sedih, menderita hanya karena satu tetes darah iblis membuat ku menjadi seperti ini.

"Sanemi... mungkin begitu berat katana yang kau pegang untuk membunuhku, beberapa menit lagi matahari akan menyambut kepergianku, aku tidak akan menghindar," aku menghentikan ucapan ku dan menatap ke arah Sanemi. Sanemi balas menatap dengan air mata yang setia mengalir.

"Sanemi-kun, aku selalu ingin mencintaimu dengan sederhana, jadi aku mohon, lepaskanlah aku. Aku berjanji, aku akan selalu mengawasimu, berbahagialah untukku." Aku tersenyum kearah Sanemi, berusaha meyakinkan perkataan yang baru saja aku ucapkan.

"Ja, mata ne!"

Sinar matahari pertama mulai membakar kulit ku. Aku sangat ingin berteriak. Namun, aku tidak ingin melakukan itu diakhir perpisahan ku dengan Sanemi. Aku hanya ingin Sanemi mengingat senyum ku sampai terakhir.

-benar, perpisahan itu lebih sulit dilakukan daripada sebuah pertemuan yang singkat-

"[POKOKNYA NAMA] AKU AKAN SELALU MENCINTAI MU! ENTAH DULU, SEKARANG, ATAUPUN NANTI! TOLONG! JANGAN LUPAKAN AKU, SEDETIK PUN AKU TIDAK AKAN MEMAAFKAN MU JIKA KAMU MELUPAKAN AKU!"

Sanemi berlari kearahku yang menyisakan sedikit dari anggota tubuh, hingga senyumku pudar menjadi abu. Sanemi memeluk udara kosong. Tangannya menggantung, mata merahnya mulai mengering, tatapannya kosong. Ia sangat terpukul.

"Arigatō Sanemi-kun. Aku akan selalu mengingatmu, aku akan selalu mencintaimu!"

Cicitan burung pipit mulai terdengar, mentari yang bersembunyi mulai membangunkan makhluk yang menguasai bumi di siang hari.

Namun, berbeda dengan Sanemi yang terjatuh terduduk sambil memeluk jubah putih. Sebuah jubah kehormatan yang bertuliskan kanji 'kesengsaraan'.

Shinazugawa Sanemi

"Aku tidak menyukai sunset, karena sunset hanya mengartikan perpisahan yang indah. Namun, haruskan aku tidak menyukai sunrise? Dia juga memisahkan ku dengan bulan yang selalu ku puja. Disaat aku berpikir seperti itu, kekasihku akan mengatakan 'akhir adalah awal, tanpa akhir kamu tidak akan pernah kembali ke awal' Benar! jika ini adalah awal, aku harap, kamu akan selalu menjadi milikku diawal dan diakhir cerita ini."

4.02.2021

Kimetsu No Yaiba OneShot!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang