8. Firefly || T. Muichirou

415 40 23
                                    

©Kimetsu no Yaiba-K.Gotouge-sensei
Sequel of Tanda Cinta [book 2]
T.Muichirou×Reader
*
*
*
Happy Reading (○゚ε゚○)

"Hachi.. Ha.. Haachi.." bersin Muichirō sambil menyeka ingusnya.

Hari ini malam penuh dengan bintang, tentu saja sang ratu malam hadir dalam perkumpulan tersebut.

Malam hari yang dingin.

Muichirou mengeratkan seragamnya yang longgar. Bertepatan pukul tiga pagi, ia baru saja menyelesaikan misinya.

Berniat untuk pulang lebih awal, Muichirou menegaskan kuda-kudanya untuk berlari cepat.

<<lari-lari cem naruto>>

Ia melewati sebuah desa bernama terang bulan yang dikelilingi oleh hutan. Hutan tersebutlah yang memisahkan antara desa dan kota.

Muichirou berlari menyusuri hutan tersebut. Jika ia berlari kearah utara maka kota akan menyambutnya.Sedangkan markas berada di barat, sehingga dirinya berjalan menyusuri hutan ke arah barat.

Malam purnama yang indah dengan sinar kunang-kunang ikut berpartisipasi dalam menerangi malam. Benar, hutan ini sangat cocok dengan habitat para kunang-kunang.

Jalan yang dilewati Muichirou benar-benar terang. Dipadukan dengan harmoni angin yang menggerakkan dedaunan, ini benar-benar malam yang syahdu.

Hingga sebuah tragedi datang yang menentukan kehidupan barunya.

"Kyaaaaaa! To-tolong! Siapapun, tolong selamatkan aku!"

Muichirou merasakan keberadaan oni samar-samar. Ia segera berlari kearah sumber suara. Melompat dari pohon ke pohon untuk mempercepat kearah suara tersebut. Hati Muichirou tergerak karena suara jeritan yang sepertinya dimiliki oleh seorang perempuan.

***

Malam terang bulan, gadis cantik dengan rambut panjangnya yang digerai berjalan santai menyusuri hutan.

Dengan yukata berwarna putih dengan corak bulan merah tidak lupa dengan geta-nya ia terlihat menawan dibawah sinar rembulan.

Siapa dia? Tentu saja kamu!

Gadis itu adalah anak dari kepala desa. Cantik dan anggun itulah hal yang melekat pada gadis bernama Kanata [Namamu].

"Kunang-kunang yang indah!" ucapnya pelan.

Sekarang baru pukul tiga pagi. Gerahnya musim panas membuat [namamu] ingin bermain air sungai di dalam hutan.

Berjalan pelan dengan senandung yang biasa dinyanyikan ibunya. Membuat malam yang awalnya syahdu menjadi lebih syahdu.

[namamu] menikmatinya.

[namamu] bersenandung ria sambil tersenyum manis. Bahkan sinar kunang-kunang yang berkedip-kedip menambah dramatis suasana.

Semakin jauh memasuki ke dalam hutan, semakin dingin udaranya. Suara gemercik air menyumbang harmoni di malam ini.

Namun, suara lain menghentikannya. Suara desik dedaunan yang tak beraturan membuat [namamu] curiga.

[namamu] menguatkan indra pendengarannya memastikan betul bunyi apa itu?

Binatang buas ataukah angin yang terlewat kencang.

Ternyata, itu... ONI!!

Taringnya tajam seperti harimau, kukunya panjang tajam dan memiliki mata-errr... mata tak bernyawa?

Kimetsu No Yaiba OneShot!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang