OKTOBER

2 1 0
                                    

Hujan memanggilku untuk berbaring di hamparan hujan.
Yang menepis sejujur tubuhku melalui kacau riuhnya pecahan rindang,
pohon semi yang seketika gugur.

Menutup semua mata...
Saat ingin menatap langit yang menangis.
Menggerakkan jemari yang tertelungkup oleh rasa bersalah.

Halusnya rasaku....
Terkulai sudah meratapi pedasnya lisan berintonasi itu.
Hujan memanggilku untuk mengukuhkan jemari kaki dan tangan.

Merintih...
Menatap merah sentuhan tangisku.
Membuai segala luka...
Yang hampir meluap diseperkian menit yang lalu.

Maaf.
Jika tidak ada rasa baik yang timbul...
Dan untuk segala luka hati....
Aku ingin menyesal mengeluarkan air mata yang tak bermain diposisi dimana ia seharusnya berada.

Merajut Luka Dibawah PelangiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang