Dimaafkan Nayra

24 4 0
                                    

"Meminta maaf adalah hal terpuji, tapi memaafkan menunjukkan bahwa seseorang memiliki hati mulia"

Alisa
.
.
.
.
🌼🌼🌼

Nayra dan Gesya sudah berdiri didepan gerbang. Bel pulang sekolah sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Mereka berdua menunggu Afan dan Argio yang tidak muncul dari tadi.

"Ngapain sih kita?" Gesya benar-benar malas menunggu siapapun. Moodnya sedang tidak bagus semenjak kejadian istirahat tadi.

Nayra hanya tersenyum sekilas, menyuruh sabar.

Tak lama kemudian Afan berjalan santai dengan tangan kanan menenteng tas. Hanya Afan sendiri, sama sekali tidak terlihat kehadiran Argio disampingnya maupun disekeliling halaman sekolah. Afan melihat Nayra dengan wajah yang seperti orang heran, dan Gesya dengan tampang kesalnya. Afan mempercepat langkahnya, sedikit berlari.

Tap
Langkahnya terhenti tepat dihadapan Nayra. Menghela nafas, siap-siap saja diserbu pertanyaan dari wanita ini.

"Kok cuma tasnya doang? Orangnya mana? Gio mana? Kok ngga keluar sama kamu?" Nayra bertanya sudah seperti wartawan berita saja.

"Duluan" Jawab Afan singkat, maksudnya adalah Argio sudah pulang duluan.

Gesya menepuk jidatnya, sudah berlumut menunggumu eh yang ditunggu sudah pulang duluan. 'Gak tau diri' pikir Gesya.

"Gio bolos dari jam istirahat ya? Sampe jam pulang dia nggak balik lagi?" Nayra bertanya lagi. Afan hanya mengangguk lalu berjalan pulang, disusul Nayra dan Gesya yang mensejajari langkah Afan.

Diperjalanan Nayra dan Afan banyak mengobrol tentang olimpiade, tentang pelajaran, tentang bagaimana dan dimana Afan ingin kuliah. Ah sebenarnya Nayra yang banyak tanya, Afan hanya mengangguk, menggeleng dan sesekali berbicara satu atau dua kata. Sementara Gesya hanya diam tak ikut campur obrolan Afan dan Nayra.

"Gue duluan, sampai ketemu besok"
Gesya berkata lalu sedikit lari dan langsung masuk kerumahnya.

Afan dan Nayra mengiyakan Gesya sembari berhenti didepan rumah Nayra. Tapi tiba-tiba Afan memberikan tas Argio kepada Nayra dan ia berbalik badan lalu berjalan. Kost-kostan Afan masih sedikit jauh, jadi Afan langsung pulang karena mungkin ingin cepat istirahat.

Nayra hanya menerima tasnya dan menatap heran Afan yang sudah berjalan meninggalkan Nayra dan tas Argio.

"Apa maksud Afan ngasih tas ini ke aku" Nayra hanya pasrah dan tak mengerti kenapa Afan memberikan tas Argio kepadanya.

"Assalamu.." belum selesai mengucapkan salam, alis Nayra bertaut melihat ada sepasang sepatu didepan rumahnya.

'Ini mirip sepatu Gio' Nayra bergumam dan langsung buru-buru masuk kerumah untuk memastikan apakah Argio benar-benar ada didalam rumahnya.

Pintu rumahnya sedikit terbuka, Nayra mengintip. Ia hanya bisa melihat ibunya yang sedang berbicara.

"Minum dulu Gio. Kamu sudah pulang dari tadi, tapi kenapa Ara belom sampai rumah juga ya?" Nayra mendengar ibunya bertanya seperti itu pada Argio.

'Pasti nanti Gio jawabnya ngasal' tebak Nayra.

"Iya Mama Ica, tadi Nayra sama Gege lagi nungguin Afan di kantin. Afan kan beli minuman ya Ma, dia nunggu uang kembalian dari ibu kantin padahal uangnya pas. Mungkin sekarang Afan lagi cari uang tambahan biar bisa dapat kembalian dari ibu kantin" Nayra menganga mendengar jawaban Gio.

Mama Ica adalah ibu Nayra. Nama aslinya adalah Alisa, Argio saja yang seenak jidat memanggilnya Ica. Ah satu lagi, Argio sudah menganggap Alisa seperti ibunya sendiri maka dari itu ia memanggilnya dengan sebutan Mama.

IRIDESCENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang