Filosofi Kopi dari Galaxy

697 94 34
                                    

"Guten Morgen Galaxy!" Sapa Anthony dengan senyum mengembang di wajahnya saat memasuki cafe Galaxy pagi itu. Melati, satu-satunya orang yang ada di sana menatap heran kepada pria manis favoritnya itu.

"Whoa pagiku cerah sekali meski langit di luar sana tampak sedikit mendung." Celetuk Melati dan mengundang kedipan mata dari Anthony. Melati menatap tidak percaya kepada Anthony dan berjalan cepat untuk menghampiri pria manis itu.

"Ny, elo engga apa-apa? Lo sehat? Kemarin waktu di tempat gym engga ada kepentok apa-apa kan kepala lo?" Tanya Melati panik sambil menggoyang-goyangkan tubuh Anthony. Anthony melepas kedua tangan Melati dari tubuhnya.

"Apaan sih Mel, lebay deh." Omel Anthony dan berjalan menuju meja kerjanya.

"Tapi gue serius Ony. Lo kenapa deh? Itu senyum lebar banget." Tanya Melati yang benar-benar penasaran dengan Anthony. Anthony kembali tersenyum ketika mengingat hal yang terjadi saat dirinya berada di tempat gym kemarin.

Anthony tidak menyangka kalau pemaksaan yang dilakukan oleh Kevin untuk menemaninya kemarin akan membuatnya menemukan seorang pria yang menarik perhatiannya. Parahnya lagi, membuat Anthony merasakan cinta pada pandangan pertama yang selama ini tak pernah ia percayai.

"Tuh kan, senyum lo tambah lebar. Ada apaan sih? Cerita dong sama gue." Tanya Melati yang semakin penasaran dengan apa yang terjadi kepada Anthony.

"Engga ada apa-apa kok."

"Bohong. Ayo cerita dong, ada apaan sih? Kepo nih gue." Paksa Melati yang membuat Anthony menggeleng.

"Engga ada apa-apa sayang, mendingan lo cepetan ke meja kasir karna pelanggan pertama kita sudah ada di depan pintu." Ucap Anthony dan bertepatan dengan itu bunyi bel pun terdengar karena pintu cafe yang terbuka.

"Welcome to Galaxy." Sapa Anthony dan Melati yang sudah berada di posisi mereka masing-masing secara bersamaan.

"Pesan Ice Cappuccino satu." Ucap pria itu setelah dia tiba di depan Melati. Melati tersenyum dan mengangguk kepada pria itu.

"Ada lagi?" Tanya Melati setelah mencatat pesanan pria tadi. Pria tadi menggeleng dan sibuk dengan ponselnya tanpa menyadari kalau sedari pria itu melangkah masuk ke dalam cafe, ada sepasang mata yang menatapnya penuh minat.

"Oh iya, saya boleh bertanya?" Tanya pria itu yang tiba-tiba saja teringat akan sesuatu. Melati kembali tersenyum dan mengangguk.

"Silakan."

"Um, memangnya di sini ada garansi untuk mengganti pesanan baru jika pesanan pertama rasanya tidak sesuai dengan yang diinginkan?" Melati terdiam sejenak, dia sedang mencoba untuk mencerna kalimat pria itu tetapi kemudian menggeleng.

"Tidak ada. Cafe kami tidak memiliki peraturan seperti itu." Jawab Melati, pria itu mengangguk. "Apa ada masalah?" Tanya Melati penasaran. Pria itu menggeleng.

"Ah tidak ada." Jawab pria itu sambil menyerahkan selembar uang kertas lalu memilih duduk di salah satu bangku untuk menunggu pesanannya.

"Aneh." Gumam Melati yang masih dapat didengar oleh Anthony yang sedang menyediakan pesanan dari pria tadi.

"Udah engga usah ngedumel gitu, nih kasih pesenannya dia." Kata Anthony menyerahkan pesanan pria tadi kepada Melati. Melati mengangguk dan menjalankan tugasnya dari Anthony untuk mengantarkan pesanan itu kepada pria tadi.

"Welcome to Galaxy." Ucap Anthony menyambut satu tamu lagi yang datang saat Melati sedang mengantarkan pesanan pria tadi.

"Hai Kak Anthony." Sapa Jorji ramah.

Love in GalaxyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang