Warning : part ini sebenernya ngebosenin, kalau mau di skip boleh tapi sekedar informasi aja sih kalau part ini ada kaitannya dengan kelanjutan dari part yang akan datang. Jadi karna aku sudah memperingati, silakan menikmati kebosanan di part ini atau silakan melewati part ini hehehe
Jonatan menghela nafasnya ketika mencicipi Iced Cappuccino yang baru saja diletakkan Vicky di depannya. Dia menjauhkan cup minuman itu setelah mengucapkan maaf kepada Vicky yang dijawab dengan anggukkan dari pria itu.
"Masih belum bisa menikmati minuman buatan orang lain?" Tanya Vicky yang memutuskan untuk mengambil tempat di depan Jonatan. Jonatan mengangguk dan meletakkan kepalanya di atas meja. "Sudah hampir satu tahun dan lo masih belum bisa move on dari kopi buatan Ony?" Jonatan kembali mengangguk.
"Tidak semudah itu membuat lidah gue bisa menerima rasa minuman favorit gue dari buatan orang lain." Ucap Jonatan. Vicky mengangguk setuju, dia juga sebenarnya salah satu penggemar minuman buatan Anthony.
Vicky mengakui, kalau minuman yang Anthony buat memiliki rasa yang khas. Dia juga tidak bisa membuat minuman yang sama persis dengan yang Anthony buat meskipun Anthony sudah mengajarinya semuanya. Bahkan Vicky sudah membuatnya seperti yang biasa Anthony lakukan tetapi tetap saja rasanya tidak sama dengan buatan Anthony.
"Menyedihkan ya, bahkan setelah hampir satu tahun gue masih belum bisa move on dari dia, jangankan hati gue bahkan lidah gue juga engga berminat untuk move on dari dia." Vicky tertawa kecil mendengar kalimat yang keluar dari mulut pria di hadapannya ini.
Selama hampir satu tahun, tepatnya sebelas bulan setelah kepergian Anthony yang secara mendadak dan tanpa kabar, banyak hal yang berubah. Kepergian Anthony membuat semua yang berada di sekelilingnya seolah berhenti berputar dari porosnya.
Tidak ada lagi Galaxy yang ramai dengan canda tawa karena tidak ada lagi tawa yang bertahan lama dari Melati, Chico dan Vikcy. Ketiganya memang terkadang masih suka bercanda tapi seolah-olah candaan itu hanya sebuah kewajiban untuk membuat cafe mereka penuh dengan tawa setelah sumber bahagia mereka menghilang.
Kevin pun ikut menghilang begitu saja dari lingkungan cafe meski sesekali masih terdengar kabar dari pria mungil itu dari kekasihnya. Karena Marcus masih suka membawakan makanan yang dititipkan oleh Kevin untuk para pegawainya. Dan setiap kali para pegawainya bertanya mengenai kekasihnya itu, Marcus hanya menjawab kalau Kevin masih belum siap untuk datang ke tempat dimana penuh dengan memorinya bersama Anthony.
Lain Kevin, lain pula dengan Rian. Pria itu lebih memilih untuk menyibukkan dirinya dengan perkuliahannya yang sudah sampai pada semester akhir. Kehidupannya pun hanya berputar di kampus dan rumah kontrakannya bersama dengan Kevin. Keduanya masih saling bercengkrama jika bersama tetapi lebih sering menangis bersama mengenang memori mereka dengan pria manis kesayangan mereka itu.
Jorji, gadis manis yang mendeklarasikan dirinya sebagai adik Anthony juga mengalami perubahan. Gadis itu tidak seceria saat Anthony masih ada di kehidupannya, meskipun begitu dia masih suka mengunjungi cafe tetapi memesan minuman yang berbeda dari biasanya. Itu karena dia sudah terbiasa dengan Iced Green Tea bikinan Anthony jadi dia lebih memilih menu lain agar dia masih punya alasan untuk mampir ke cafe itu. Karena Jorji masih berharap, kalau Anthony akan menyambut kedatangannya dengan senyum manis pria itu.
Berbicara mengenai cafe, Galaxy benar-benar mengalami penurunan semenjak kepergian Anthony. Galaxy seperti kehilangan pesonanya semenjak Anthony pergi dari cafe itu. Ibarat galaksi yang sebenarnya, Anthony itu seperti matahari yang menjadi pusat semua benda-benda langit di sekitarnya untuk berevolusi dan karena matahari yang menjadi pusat perputaran mereka menghilang, benda-benda di langit itu seperti tersedot ke dalam lubang hitam. Dan begitulah Galaxy, cafe itu semakin ditinggalkan oleh penggemarnya dan bahkan hampir terlupakan meskipun Vicky sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membuat minumannya memiliki rasa yang sama seperti buatan Anthony.