"Ma! Dirga berangkat!" seru cowok yang mulai memasuki masa remaja itu.
"Nggak sarapan dulu, Nak?" sahut wanita dari balik tempat cuci piring.
"Di jalan aja ntar," balas cowok itu sambil mengikat tali sepatunya.
"Kebiasaan anak mama"
"Hehe, berangkat ya ma" cowok itu meraih telapak tangan sang mama lalu mencium bagian punggungnya.
"Hati-hati, ya Nak" wanita itu mengelus surai hitam putranya. Ia menyentakkan nafas kasar. Wanita ini sedikit tak percaya anaknya sudah sebesar ini. Apalagi melewati masa-masa kelam yang sama sekali tak mudah baginya. Anaknya sudah terlihat begitu dewasa. Ia terlihat normal layaknya anak-anak seusianya. Walaupun masih ada satu rahasia yang ia tutupi dari putranya ini.
"Love you, ma" ucap cowok itu sebelum melangkah pergi.
"Sama-sama, Nak" balas wanita itu lirih, sebelum kembali fokus pada berbagai rutinitas padatnya sehari-hari.
***
"Bos!" sapa seseorang dari belakang. Dirga menoleh, mendapati Faro yang sedang mengejar langkahnya.
"Kenapa?"
"Itu tuh, anak Foxra pada nantangin lagi" lapornya.
"Kenapa lagi?" balas Dirga malas. Sepertinya perseteruan antara dirinya dan mereka tak akan pernah berakhir.
"Tau tuh, lo kan tau mereka suka cari masalah tanpa alasan?"
"Udahlah, males gue"
"Ya masa' lo mau korbanin harga diri kita, bos?"
"Lo sama anak-anak aja sana"
"Ih, nih anak kayak nggak tau aja. Udah tau genk kita cuma empat orang. Mundur satu, tinggal tiga. Lo pikir kita mau cari mati lawan mereka cuma bertiga?"
"Yaelah Ro, kita nih masih SMP tapi kok kayak udah berandalan banget, sih?"
"Ya mau gimana lagi? Udah terlanjur bos," ucap Faro.
"Gue pikir nanti, deh" jawab Dirga.
"Jangan kelamaan mikirnya. Nanti keburu mereka yang dateng kesini bisa abis kita. Lo bayangin berapa lama kita bakal dihukum sama guru-guru?"
"Berisik kayak cewek!"
"Yee...bocah" ledek Faro. Dirga tak menanggapinya.
***
"Apa masalah lo sama kita?" tanya Dirga ganas. Amarah tercetak jelas dalam kilat matanya.
"Bukan kita yang cari masalah"
"Terus kalo bukan lo siapa?!" bentaknya, semakin erat mencengkeram kerah baju orang itu.
"Kalian yang sok jadi raja jalanan!" balasnya, menantang. Padahal sudah jelas luka lebam tersebar di setiap sudut wajah orang itu.
"Mau cari MATI LO!" bentak Dirga lagi.
Orang dihadapannya hanya terkekeh meremehkan, "bunuh gue, berani lo?" tantang orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia di Balik Senja [HIATUS]
Teen FictionMasih ingatkah kalian dengan Dirga dan Satya? Satya, seorang gadis keras, kuat dan tomboy. Gadis yang selalu dibully karena status yang melekat pada dirinya. Seorang gadis yang tak pernah memikirkan cinta sebelumnya dihadapkan pada Dirga yang membua...