21.Amerika?

136 13 2
                                    

Alin hanya melamun di depan kantin sambil melihat orang orang yang sedang bermain basket, tentu ia memikirkan alfan, pasalnya sudah tiga hari alfan tidak masuk sekolah dengan keterangan alfa, alfan juga tidak memberi kabar pada alin, itu semakin membuat alin khawatir. Apakah alin sudah mulai mencintai alfan? Tidak, alin tidak mencintai alfan, ia hanya merasa kesepian.

Kemudian lexha menghampiri alin yang sedang duduk sendirian di depan kantin, lexha tau, pasti alin sedang memikirkan alfan.

"Lin kelas yuk" ajak lexha

"Duluan aja"

"Ayolah lin"

"Yaudah yuk"

Alin dan lexha langsung pergi ke kelasnya.

Alin masih memikirkan alfan, ia tak henti hentinya memikirkan alfan.

Sesampainya di kelas, alin langsung menidurkan kepalanya ke meja. Tiba tiba arkan menggebrak meja alin dengan kerasnya, membuat alin terkejut bukan main.

"Setan!" umpat alin langsung menatap arkan tajam, membuat arkan mundur dua langkah dari meja alin.

Alin benar benar tidak mau di ganggu oleh siapapun.

"Kalem dah lin, jangan liatin gue kaya gitu, untung abang alfan gak ada di sini kalo ada pasti dia langsung narik baju gue" ujar arkan dengan entengnya, niatnya ingin bercanda

"Gak lucu anjing!" jawab alin dengan keras membuat semua keadaan kelas yang ramai seketika hening. "Kenapa pada diem?!" lanjutnya masih ketus

"Lin gue cuma mau hibur lo" ujar arkan

Arkan merasa kasihan pada alin karena sudah dua hari dia tidak pernah tertawa bahkan senyum sekalipun ia tidak pernah.

"Gue gak butuh di hibur" jawab alin cepat

"Yaudah iya" pasrah arkan

Tasya yang tidak tega melihat alin seperti ini, ia langsung mengajak alin keluar dari kelas tersebut.

"Mau kemana sih?" tanya alin saat sudah berada di luar kelas

"Udah ikut aja!"

Mereka pun langsung pergi ke koridor kelas 12, tasya mau mengajak alin kemana? Apakah dia mau mengajak tasya ke kelas hilmi? Alin sudah membuang pikiran itu jauh jauh. Alin semakin kepo, ia langsung menanyakannya pada tasya.

"Kemana sih?" tanya alin

"Kelas hilmi" jawab tasya dengan entengnya

"Dih ngapain"

"Lo masih tanya ngapain? Lo mau tau kan alfan kemana?"

"Nanya sama kak hilmi? Emang dia sekolah?" tanya alin

"Coba aja dulu"

Sampailah mereka di kelas hilmi, dan sepertinya kelas itu sedang tidak ada guru, jadi alin dan tasya tidak perlu menunggu gurunya keluar dahulu.

"Kak sindi?" panggil tasya pada salah satu teman hilmi, kebetulan dia berada di luar kelas

"Kenapa sya?"

"Hilmi nya sekolah gak?"

"Sekolah, mau ketemu hilmi? Bentar ya gue panggilin dulu" ujar sindi langsung memasuki kelasnya

"Makasih kak?" ucap tasya

Alin hanya melongo tak percaya jika hilmi sekolah, lalu alfan kemana?

Selang beberapa menit alin dan tasya menunggu, hilmi pun keluar.

"Ngapain lo cari gue sya?" ujar hilmi pada tasya, hanya pada tasya, seolah olah tidak melihat alin berada di samping tasya

Fall In Love With Senior [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang