13.Screwed Up!

154 15 1
                                    

Sore itu pikiran alin sangat kacau, dan alin memutuskan untuk tidur walaupun sudah sore.
Kemudian ia bangun tepat pukul 19.00.

"Anjir mampus gue belum solat" alin pun segera mengambil air wudhu untuk solat.

Setelah itu alin pun turun ke bawah untuk mengambil makanan yang ada di kulkas dapur. Lalu ada orang yang menepuk bahu alin.

"Woyy" faren menepuk bahu alin, guna untuk mengejutkan adiknya tersebut.

"Eh setan!" ujar alin terkejut

"Eh aing jurig aing jurig, eh siahh goblok jelema aing mah(eh aku setan aku setan, eh goblok manusia aku tuh)" ujar faren ikut terkejut.

"Hah nggak lucu ren" celetuk nichola yang tiba tiba muncul dari belakang.

"Siapa juga yang ngelawak, orang ganteng kaget nih" jawab faren menyombongkan diri. "Cie yang pacarnya ultah, PU nya atuh euy" goda faren

"Kan pacar gue bukan gue, ngapain lo minta Pu nya sama gue" jawab nichola bijak

"Berisik!" dengus alin kesal

"Maafkan aku qaqa" ujar faren seperti anak kecil

Alin segera menaiki anak tangga untuk menuju kamarnya, dan tidak memghiarukan merka.

"Lin ngamar mulu kek perawan" teriak nichola yang tidak di hiraukan oleh alin

"Emang dia perawan, tolol!" celetuk faren

"Sa ae lu bungkus teri"

Setelah itu faren pergi ke kamar alin untuk memastikan apa yang terjadi, karena tidak biasanya alin seperti itu.

"Lin buka lin" faren mengetuk pintu kamar alin

"Gak di kunci" jawab alin sambil menonton tv

Ceklek, Faren memasuki kamar alin dengan tatapan teliti.

"Lo kenapa? Kok baru bangun, nggak biasanya lo gini?" tanya faren beruntun

"Gapapa" jawab alin masih melihat tayangan tv

"Nggak mungkin" jawab faren tidak percya

"Eh mabar yuk" alin mengalihkan pembicaraan

"Tumben lo ngajak mabar, kalo lo ngajak mabar berarti lo lagi ada masalah, lo cerita aja dulu" faren mencoba menebak

"Nggak ada, lagi pengen aja"

"Nggak, gue itu kakak lo jadi gue tau kalo lo itu lagi ada masalah" ucap faren mengusap kepala alin

"Kepo banget sih" dengus alin kesal

"Gue kakak lo jadi gue berhak tau" ujar faren dengan nada tinggi

Alin menundukan wajahnya, perlahan air matanya menetes, lalu faren mendongakkan wajah alin dengan memegang dagunya.

"Lo kenapa cerita sama gue" ucap faren sembari menyeka air mata alin yang mengalir perlahan lahan

"Kak faren" tangisan alin pecah seketika

"Lo kenapa? Jangan nangis atuh" ucap faren sembari memeluk alin

"Gu-gu-e hiks" belum sempat meneruskan perkataanya alin menangis dengan keras

"Udah lo nangis dulu aja" ucap faren mencoba menenangkan alin

Setelah beberapa menit alin menangis, alin pun mencerikatakan apa yang terjadi,

"Apa!" teriak faren. "Jadi lo ngungkapin rasa lo ke hilmi, lo tau kan dia itu sodaranya alfan" lanjut faren

Fall In Love With Senior [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang