Berita Penting

91 7 1
                                        

Setelah hari yang panjang, aku memutuskan untuk berendam air hangat. Perasaan tidak enak masih menghantuiku walau tidak separah tadi. Katakan saja jika aku ini berlebihan mengatakan bahwa perasaan seperti itu bisa di kategorikan parah oleh diriku sendiri.

Setelah mengenakan piyama bercorak marble—aku tahu ini aneh, tapi aku menemukan model ini dari toko online—dan mengelung rambutku, Mama memanggil namaku dari lantai bawah.

"Lara, turun dulu sebentar!"

Aku pun menjawabnya supaya tidak ada panggilan susulan. "Iya, Ma."

Sesampainya di bawah, aku mendapati wajah Mama dan Papa begitu khawatir dan tatapan mereka cukup membuatku penasaran. Sangat!!

"Ini ada apa?" Mulutku meluncurkan pertanyaan yang dihadiahi tatapan tidak enak oleh Mama.

"Jadi, sebenarnya ... tamu yang tadi itu sahabat Mama dan Papa," Katanya terdengar canggung.

"Terus? Memangnya kenapa?" Aku masih ingin bertanya 'apa hubungannya dengan-ku, Ma?' Tapi aku tahu itu terdengar acuh dan kurang sopan, jadi aku urungkan.

"Mereka mau ... menjodohkan anak laki-laki mereka sama kamu." Wait, what?! Jodohin aku? Sama anaknya? Mereka?

"Mereka? Memangnya ada berapa yang mau sama Lara?" Jelas aku terkejut bukan main saat Mama menyebutkan kata 'mereka'.

"Ada ... tiga, Mama tahu ini begitu-" Ucapan Mama terpotong olehku yang setengah berteriak. "Apa?! Tiga? Yang benar saja, Ma!"

"Papa sama Mama minta maaf, kami tahu ini terlalu cepat bagimu. Tapi..." Kini Papa yang membuka suara, dari air mukanya bisa terlihat begitu gelisah dan bersalahnya dia padaku. Aku jadi menyesal.

"Bu-bukan begitu, aku tidak masalah jika aku akan dijodohkan. Lagi pula, jika aku mengenalnya aku masih bisa menerimanya." Korban film ya gini, aku tak habis pikir ternyata responku se-positif ini.

"Kamu mengenalnya, semua!" Aku dan Papa tersentak mendengar pernyataan yang Mama lontarkan.

Yang benar saja! Ini memang benar-benar ... fiksi untuk menjadi kenyataan seperti ini. Aku pernah sekali berdoa supaya suatu saat nanti aku dijodohkan seperti di film, dengan laki-laki yang tampan, baik, dan ... kaya? Aku tahu ini gila dan aku tidak percaya bahwa doa-ku benar-benar dikabulkan, dan jujur ini sungguh berlebihan!! Bahkan aku tidak yakin calonku benar-benar ada tiga!!

"Baiklah, jadi ... siapa saja mereka?" Aku menghela nafasku yang tanpa sadar telah tertahan entah sejak kapan.

"Kamu sudah melihat orang tuanya John, kan?" Aku mengangguk. "Dia salah satunya, kemudian kemarin siang ada Josh dan ... minggu kemarin ... Peter."

Aku terbatuk mendengar nama Peter di sebutukan di sana. Sepertinya tak salah jika namanya ada di antrean pertama. Pasalnya, orang tua kami benar-benar dekat daripada orang tua Josh dan John.

"Ngomong-ngomong, minggu depan di kantor Papa akan ada acara. Kamu pasti ikut, kan?" Syukurlah, Papa mengalihkan topik pembicaraan.

"Ada acara apa memangnya?" Aku mencium aroma koper dan topi pantai disini.

"Dalam rangka ulang tahun perusahaan. Kita akan pergi ke Bali untuk satu minggu." Dari kata-katanya terdengar begitu bersemangat. Papa sangat menyukai sesuatu yang berbau pantai, laut, pasir, ombak dan tentu saja pulau.

"Mungkin maksud Papa acara dari perusahaan Mama, sejak kapan Papa menjadi sekretaris sepertinya?" Papa terkikik sambil mengusap belakang lehernya setelah mendengar pembenaran dariku. Mama? Jangan tanyakan lagi, bahkan tawanya sudah melibatkan air mata.

Setelah tawa menggelegar milik Mama mulai reda, kami bertiga mendengar suara yang tak asing di balik pintu depan. Tepat ketika Papa membuka pintu nyaris tanpa suara, muncul bayangan adikku—Nathan yang terpingkal-pingkal menahan tawanya. Papa berdehem ketika pintu sudah terbuka sangat lebar, mengagetkan Nathan yang langsung membeku di tempatnya. Di luar dugaan, Papa tertawa dan Mama juga pastinya aku ikut bergabung menertawakan hal yang begitu sederhana.

Oh Tuhan, untuk kali ini saja... tolong buat kami semua melupakan satu urusan ini sebentar saja...

***

✨annisaas's notes✨

Alohaa!! Pertama-tama, aku mau bilang makasih buat kalian yang sudah membaca ceritaku sampai di sini:] jangan lupa tinggalkan jejak ya guys!

Jadi buat kalian yang udah nonton filmnya pasti bingung kan kenapa Lara punya adik cowok?? Jadi.. Berhubung ini adalah fan fiction, aku buat mr. Covey ceritanya udah nikah lagi gengs dan istri barunya ini punya anak yang umurnya beda dua tahun sama Lara, namanya Nathan.

Itu doang sih, see you tomorrow✨

Peter's FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang