Keenam remaja—yang terdiri dari Lara, Christine, Gen, Peter, Josh dan John—tersebut pun berjalan memasuki pulau sambil menatap ke sekeliling mereka dengan takjub terkecuali Josh.
Pepohonan yang menjulanh tinggi, burung-burung berterbangan, angin sepoi-sepoi , dan suara desiran ombak. Hening dan sepi, mereka dikelilingi keindahan yang tiada duanya. Seperti di surga.
Tak cukup dengan keindahan, mereka disuguhkan rumah kayu yang sederhana dan megah. Rumah kayu yang sejuk ini terawat dengan baik oleh pemiliknya. Siapa lagi kalau bukan Josh.
"Selamat datang di gubug kayu. Maaf jika terlalu kecil dan berdebu. Buatlah diri kalian senyaman mungkin seperti di rumah kalian sendiri." Sepeninggal Josh, kelima remaja tersebut mengambil tempat di meja piknik yang berada di halaman rumah tersebut. Menunggu pemiliknya yang sedang menyiapkan jamuan untuk para tamunya.
"Tempatnya sejuk dan indah sekali," John bergumam seraya bangkit dari duduknya. Menghampiri pohon kelapa yang sudah berbuah dan siap di panen.
"Ada yang mau kelapa?" Tawar Josh ketika keluar dari rumahnya dengan satu nampan berisikan gelas dan camilan yang terlihat menggugah selera.
"Aku akan mengambilnya untuk kalian." Peter menawarkan diri sebagai pemanjat pohon kelapa yang tingginya tak jauh beda dari rumah kayu milik Josh.
"Peter, pertandinganmu tinggal dua minggu lagi, dan jangan sampai kau melukai kakimu hanya untuk sebuah kelapa muda." Teguran Lara membuat Peter berhenti dan berbalik untuk menatapnya dengan tak percaya.
"Serahkan saja padaku. Pohon ini pendek dan... Hey! Aku melihat jaring di atas sana. Mungkin aku hanya tinggal menggoyangkan pohonnya saja." Peter dengan antusias menghampiri John yang siap membantunya.
"Memang seperti itu. Dan setelahnya, kau harus membuka ikatan tali merah itu untuk menurunkan kelapanya." Tambah Josh kemudian berjalan ke arah pantai.
"Josh!" Gen menyusul Josh yang tengah berjalan keluar pekarangan menuju pantai. Gen mengikuti Josh sampai di pinggir kapal kemudian Josh berbalik menatapnya dengan jengkel.
"Apa ini semua masih kurang? Kau bahkan sudah merecoki urusanku! Dan sekarang apa maumu, Gen?!" Josh membentaknya dan membuat Gen ketakutan.
"Ma-maaf, aku hanya ingin mengikutimu ke luar sini." Jawaban Gen membuat Josh mengusap wajahnya dengan kasar. Dia telah membentaknya.
(💍)
Lara, Peter, Christine dan John menikmati minuman mereka hingga matahari mulai tenggelam. Mereka hampir melupakan dua bagian dari mereka yang belum kembali sejak tadi.
"Teman-teman, ini hampir gelap dan mereka berdua belum kembali. Bagaimana kalau kita mencarinya?" Dari mimik wajahnya, Lara terlihat panik dan khawatir. Khawatir mereka tidak bisa pulang juga khawatir temannya celaka.
"Aku setuju! Aku khawatir terjadi sesuatu pada mereka. Aku tidak bisa percaya begitu saja pada pulau yang indah ini, bisa saja hewan buas atau sesuatu yang berbau... Paranormal berkeliaran disini." Tambah Christine. Mata John membola mendengar pengakuan Christine.
"Hey, kau tidak bisa berfikir seperti itu. 'Mereka' bahkan tidak mengganggu kita, itu tidak sopan, Chris." Teguran John tidak di indahkan oleh Christine.
"Aku tidak peduli. Kita harus mencarinya sebelum hari semakin gelap!" Christine bangkit dari duduknya dan masuk kedalam rumah kayu untuk mencari lentera dan beberapa senter.
"Ayo! Tunggu apa lagi?"
Keempat remaja itu pun mulai berjalan ke arah pantai. Tapi, baru saja berjalan beberapa langkah, langkah mereka terhenti ketika jalan setapak yang akan mereka lewati berubah menjadi hutan yang gelap dan penuh pepohonan. Tidak ada pohon kelapa, pasir pantai, bahkan langit jingga pun sudah berganti menjadi gelapnya malam.
"Chris, apa kau tahu apa yang akan terjadi setelah kau mengatakannya? Kau bahkan membuat 'mereka' marah sebelum mereka benar-benar mengusik kita semua!" Peter meneriaki Christine penuh emosi.
Christine berhenti berjalan dan menjatuhkan lentera yang dibawanya. Membuat ketiganya tersentak kaget. Api mulai membakar pakaian Christine dan menjalar hingga ke pangkal rambutnya.
"CHRIS!!" Lara yang ingin menghampiri sahabatnya ditahan oleh Peter dan John.
"Apa yang kalian tunggu?! Teman kita harus di selamatkan!" Lara berteriak menatap John dan Peter bergantian.
"Temanmu? Bahkan kau tidak menyadari bahwa temanmu itu sudah meninggalkan kalian bersama dua temannya. Aku tentu bukan temanmu, tapi aku memperingatkan kalian. Mereka punya suatu rencana, dan mereka melibatkanku disini. HAHAHA!!" Makhluk jelmaan Christine menghilang dengan tawanya yang bergema di seluruh penjuru hutan. Membuat mereka bertiga merinding di tempatnya.
Apa yang sebenarnya sedang terjadi disini?
***
✨annisaa's notes✨
Hayoloh jadi horror.. Kira kira kenapa ya??
Ada apa dengan Josh sama Gen?? Tapi kayaknya bukan mereka berdua aja yang mencurigakan. Perubahan sikap Lara ke Josh juga Peter mulai berubah beberapa kali🙀🙀Sampai bertemu lagi di part selanjutnya😈
KAMU SEDANG MEMBACA
Peter's Future
Teen Fiction✨Fan-fiction To All The Boys I've Loved Before✨ Membayangkan diri sendiri berada di posisi tokoh fiksi memang menyenangkan! Tapi, apa kalian pernah benar-benar membayangkan berada di posisi 'mereka' seperti seorang Lara? Lara hanya gadis remaja yang...