˝Bunga plastik ini kan nggak bisa layu. Ini pertanda cintaku ke kamu,Jen. Nggak pernah layu! Meskipun aku udah meninggal,perasaanku masih tetap ada buat kamu. Kayak spidol yang permanen.˝
Finito dalam bahasa Italia berarti selesai. Di cerita ini Bin...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"°°°°°"
Menurut Yaga kehidupannya akan mencapai titik kesempurnaan. Dulu saat TK ia selalu iri dengan temannya. Memiliki adik yang hanya berbeda beberapa tahun,lalu bisa ia ajak main bersama dan bisa Yaga suruh-suruh. Itu keinginan yang selalu ia ucapkan ke Jean sebelum tidur.
"Ma,pengen adik bayi."
Jean hanya menanggapi dengan kekehan dan selalu menjawab nanti nanti dan nanti.
Saat ada pagelaran di TK Yaga banyak orang tua temannya yang menggendong bayi. Membuat Yaga semakin merengek keras. Lalu saat ia sedang asik bermain lego di rumah Bian,Yaga malah di suruh pulang.
"Kan aku lagi bangun rumah sama Bian,tapi dipaksa pulang. Biaya bangun rumah itu mahal tahu!"
"Yaga marah ya?"
"Nggak tahu!"
"Ayah punya hadiah buat kamu,penawar kengambekan Yaga."
"Apa?"
Bocah TK itu bahkan menangis terharu saat Bintang menyerahkan surat berlogo rumah sakit terkenal. Yaga termasuk anak cerdas dan pintar,kemampuan memahami sesuatu sudah melebihi anak lain yang seumurannya. Mungkin dia akan menjadi orang genius seperti Ayahnya? Yaga langsung memeluk Jean,tapi tidak erat. Ia cium perut Jean yang didalamnya ada dedek bayi.
Mempunyai orang tua yang sangat menyayanginya,permintaannya saat TK akhirnya dikabulkan. Merekalah sumber kebahagiaan Yaga. Semenyebalkan apapun si dedek. Dulu ekspetasi punya adik itu akan patuh ke dirinya,eh ternyata malah sebaliknya. Ada beberapa moment yang Yaga ingat sampai sekarang.
"A'Yaga,kan Taksa duluan yang disini. Sana Aa nonton tv di kamar Mama aja."
"Iya."
"Oh iya,Aa kan lewat dapur ya? Tolong bawain susu pisang Taksa,dong. Tadi lupa ambil."
"Iya."
"Sekalian kue yang dikasih Bunda Rose ya,A'!"
"Iyaaaaa."
"Satu lagi! Sama apel yang udah Mama potong tadi."