F.6

11 0 0
                                    

"°°°°°"

Bintang menatap intens raganya yang sekarang di cermin. "Ah,ganteng gue yang dulu!"

Pria itu menepuk-nepuk pipinya,masih belum percaya jika ini nyata. Ia sudah diperbolehkan pulang,tapi belum boleh bekerja. Tiga hari harus full untuk istirahat di rumah. Karena Bintang orangnya cepat bosan jika hanya di rumah seharian,akhirnya ia memilih jalan-jalan di taman dekat komplek rumahnya supaya nggak monoton meskipun harus duduk di kursi roda dan ditemani suster.

"Ini mah namanya bukan jalan-jalan,tapi duduk-duduk keliling taman!"

"Kan Tuan Arsen harus benar-benar sembuh baru dibolehkan jalan."

Mulut Bintang cemberut. "Nggak asik."

Bintang teringat ucapan Yero saat ia di rumah sakit setelah malaikat maut itu menceritakan alur rohnya bisa hidup di raga Arsen. Apa Dia marah karena ia bantah waktu itu?

"Dia bukan mengabulkan,tapi menghukum. Meng-hu-kum. Sudah saya bilang berhenti ikutin mereka. Sekarang terlambat,percuma."

"Ahh nyesel!"

"Dua kali merasa menyesal,sekali lagi dapat kulkas."

"Wakul bekas iya! Haduh piye iki,mumet sirahku!"

Bintang memegang dada sebelah kirinya,kebiasaan saat ia sedang merasa gugup. Dalam waktu enam puluh ia harus melakukan sesuatu yang bisa membuat rasa bersalahnya hilang. Waktu itu dimulai kemarin,berarti kini tersisa lima puluh sembilan hari. Bintang sudah menyusun rencana semalam. Harus menunggu dua hari lagi untuk melaksanakan misinya. Bintang berdecak kesal,tiga hari terbuang sia-sia? Sama saja ia hanya punya lima . Ah menyebalkan.

"Sus,percaya nggak kalau orang mati bisa hidup lagi tapi di raga yang berbeda?" Iseng Bintang tanyakan.

"Maksudnya...reinkarnasi? Contohnya Ilalang bereinkarnasi jadi Galang yang di sinetron GGS itu ya?"

Bintang terdiam. "Nggak jadi deh."

"Loh kenapa,Tuan?"

"Itu nggak penting." Hening. "Suster bisa pulang?"

"Iya,Tuan." Suster siap mendorong kursi roda Bintang namun dicegah si empu.

"Maksud saya cuma suster yang pulang. Tinggalin saya sendirian disini."

"Maaf tidak bisa. Nanti Tuan kenapa-napa,bagaimana?"

"Nggak bakal! Percaya sama saya. Lima belas menit lagi kamu baru kesini."

"Nanti Bu Krystal tahu-"

"Ish,saya itu punya tameng kasat mata. Jadi santuy." Meskipun ragu tapi suster itu tetap meninggalkan Bintang sendirian di taman.

"Yeri saya mau tanya sesuatu."

"Yeri!"

"Yer-wah apa nih?! Sejak kapan Yeri jadi cute?! BHAKS!" Bintang tak bisa menahan tawa ketika melihat Yero memakai piyama Little Pony,di kepalanya terdapat bandana berbentuk tanduk unicorn dan ia memakai sandal berbulu berwarna soft pink.

"Kerasukan banci mana kamu Yer-Yer ya ampun,sampe nangis nih saya."

Dengan sekali jentikan jari pakaian Yero kembali ke semula,jubah hitam yang biasa ia pakai. Yero menatap datar Bintang. Ini karena arwah gadis TK yang memaksanya memakai benda aneh seperti ini. Untung Yero masih punya hati untuk arwah gadis imut yang tak sengaja ia temui di depan toko boneka.

Finito? | KHB✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang