Awal

450 43 11
                                    

✿ ✿✿

Di pagi hari yang cerah, sinar matahari masuk ke dalam kamar seorang gadis cantik yang masih terlelap pulas. Semalaman, ia tidak bisa tidur karena memikirkan seseorang yang terus menghantui pikirannya. Siapa lagi kalo bukan kakak OSIS yang dinginnya melebihi es teh Bu Rara di kantin. Sebab, dialah orang yang berhasil membuat seorang Florencia Aurelia Lakeswara jatuh cinta pada pandangan pertama.

Floren terbangun dan mengecek handphone nya ternyata sudah pukul 6.45 AM, itu artinya sudah dipastikan dia akan terlambat ke sekolah.

"Mampuss, telat nih gue. Mana hari pertama belajar lagi," dengan buru-buru ia bersiap-siap untuk pergi ke sekolahnya.

Floren mengendarai motor kesayangannya. Untung saja dia jago naik motor, jadi sudah biasa dalam hal ngebut-mengebut di jalan.

Setibanya di sekolah benar saja ia terlambat.

"Udah bel lagi, tapi gapapa lah mumpung ga ada satpam," ucapnya dalam hati.

Baru saja ingin masuk ke dalam sekolah ia sudah di sambut dengan guru piket yang cukup galak dan seram.

"Kamu murid baru kan? Kok terlambat? Seharusnya murid baru itu menaati peraturan!" Kata guru piket tersebut.

"Iya, bu maaf. Semalem saya ga bisa tidur bu gara-gara mikirin es batu," ucap Floren sambil tersenyum memperlihatkan giginya yang rapih.

"Es batu kok dipikirin?"

"Ibu ga tau aja sih, es batunya tuh gantenggg banget, terus juga perhatian, baik lagi bu," ucap Floren dengan nada tak bersalah dan seakan-akan halusinasi.

"Es batu apa itu?"

"Itu bu es batunya mirip sama..." Baru saja Floren ingin melanjutkan percakapan tiba tiba di potong oleh pak satpam.

"Permisi bu, ini ada anak yang terlambat lagi bu," kata pak satpam.

"Loh es batu?" Batin Floren.

"Ini loh bu, es batu yang saya bilang," ucap Floren kepada guru piket sambil menunjuk laki-laki yang ada di hadapannya.

"Bener juga kata kamu, ganteng yahhh..."

"Eh ibu ga boleh suka sama dia. Soalnya, dia punya saya, dan ibu harus inget sama suami dan anak ibu..."

"Iya ibu tau. Sudah-sudah kalian berdua ibu hukum! Hormat kepada tiang bendera sampe bel berbunyi!!!" Kata guru piket tersebut.

Lalu mereka berdua pergi ke tengah lapangan untuk melaksanakan hukuman dari guru piket.

✿ ✿✿

"Lumayan ngeselin ya, padahal telatnya ga sampe berjam-jam tapi dihukumnya berjam jam," celetuk Floren tiba-tiba.

"Bisa diem ga sih lo, berisik!" Balas Dafi.

"Idihhh, gapapa lah. Biar ngga sunyi kayak hidup lo!"

Lalu mereka kembali fokus dengan hukumannya. Disela-sela hukuman, Floren penasaran dengan es batu ini, lalu ia mencoba untuk mengajak ngobrol, namun tidak ditanggapi.

"Asli ya kak, lu beneran es batu. Tapi ko lu ga meleleh sih? Kan ini lagi panas cuacanya, atau jangan-jangan... Lu manusia jadi-jadian! Wah fix ini mah manusia es batu jadi-jadiannn!!!" Celoteh Floren seperti kereta api.

"Apaan sih,"

"Ga ada niat mau kenalan apa?"

"Gak penting."

"So banget dah. Oohhh gitu ya, oke kalo ga penting,"

Hening. Lalu tiba-tiba Floren mengeluarkan sebuah buku, dan merobek bagian tengahnya dan menulis sesuatu dikertas itu. Setelah menulis, ia memberikan kertas itu kepada laki-laki yang ada disampingnya.

Before Meet You [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang