TIRTA THALIA (PART 7)

22 3 1
                                    

Ramadhan Writing Challenge
about STOPLES

07 Ramadhan 1441


Dua tahun lamanya aku bersama Tirta, susah senang ya sama dia. Dan sampai saat ini, kita masih belum menghadapi pertengkaran pertengkaran hebat yang mengacu rusaknya rumah tangga. Kalaupun bertengkar, ya cekcok biasa.⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Kecuali hari ini. Hari yang menjadi awal mula pernikahan kita seperti diterjang badai. ⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
"Liat deh sekarang, kamu masih belum punya anak kan?" Itu bukan suara Tirta, tapi suara mamanya.⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
"Kita masih enjoy Ma," Tirta selalu santai.⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
"Coba kamu jadi menikah sama Anya, pasti sudah punya anak. Heran ya Mama, ternyata seleramu serendah sudra."⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Sudra itu strata bawah sebelum Dalit di India. Kasta yang melayani Brahmana dan ksatria.⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
"MA!" Tirta nggak pernah suka aku direndahkan, sama siapapun itu. "Ini bukan problem yang harus dibesarkan. Logis aja deh, belum waktunya."⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Mama merah padam, tak terima perlakuan Tirta yang membentaknya. "Kan? Kalau sama kelas rendahan, sifat kamu ikut rendahan juga! Pokoknya mama nggak suka sama wanita itu, kamu harus menikah sama Anya dan memiliki anak secepatnya. Ngerti?"⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Nggak terasa aja ya, air mata netes. Lain kali aku nggak mau nguping pembicaraan mama dan Tirta lagi deh, kok sakit gitu ya rasanya?⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Aku langsung mengambil alih cucian stoples yang harus dikerjakan oleh Bi Ima sambil menahan tangis. Katanya, kegiatan mencuci itu dapat mengurangi stress.⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Tapi aku malah tambah nangis. Stoples ini ngingetin aku sama Anya yang waktu itu sengaja menyenggolku hingga memecahkan stoples koleksi mama. Dia mempermalukan aku di depan keluarga Tirta.⁣
⁣⁣
Aku nggak bisa sok tegar, tangisku pecah. Aku memang tau Tirta dijodohkan sama Anya. Tapi aku nggak pernah tau, kalau mama nggak merestui aku sebagai istri Tirta sampai sekarang. ⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Tirta ngecewain aku ya?⁣⁣⁣

Daily JournalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang