JBKS 17

121 8 0
                                    

Gilang sudah pulang dari 2 jam yang lalu. Menyisakkan sampah Snack yang tidak ia bawa pulang kembali.

Televisi masih menayangkan sinetron kesukaan ibu, sedangkan Kinan kini tengah duduk di samping adiknya yang sibuk menghabiskan sisa Snack yang tadi dibawa Gilang.

Kinan memotret beberapa bungkus Snack yang masih ada dan beberapa bungkus lainnya yang sudah tak bersisa.

"Kelakuan dakjal" ia menulis caption di insta story nya dan memposting hasil jepretannya itu. Jarang-jarang Kinan meng-upload sebuah foto dengan caption yang semenakutkan itu. Semuanya gara-gara Gilang.

Berselang 5 menit kemudian, sebuah notifikasi direct message dari instagram muncul. Kinan langsung membukanya. Betapa terkejutnya ia ketika melihat Ammar merespon insta story nya.

Ammar? Kinan menahan rasa terkejutnya hingga menimbulkan suara decitan persis seperti anak tikus.

"Bu, curutnya masuk dapur lagi tuh!" Kata Kinar yang tak tahu kalau suara decitan itu berasal dari kakaknya yang salah tingkah karena cowok model di fakultas tetangganya mengirim direct message.

Buru-buru Kinan berlari meninggalkan ruang tamu dan berbaring di kasur nya yang empuk.

Kenapa sih? Kinan mengeja pesan dari Ammar dengan pelan-pelan, seksama, dan penuh penghayatan.

bales cepet gak ya, bales cepet gak ya? batinnya sedang bertengkar antara ingin fast respon atau tidak. Kalau fast respon nanti dibilang tidak ada kerjaan--yang memang kenyataannya seperti itu. Tapi kalau slow respon, nanti takutnya dibilang sok jual mahal. Apalagi Ammar kan orang yang sibuk, jadi kemungkinan dia main handphone itu jarang.

Ok. Kinan memantapkan dirinya untuk segera membalas pesan dari Ammar.

Gak kenapa napa kok hehe...

Kinar menekan tombol enter di ponselnya. sent!

Buru-buru Kinan menenggelamkan wajahnya di balik bantal dan berteriak. Untungnya teriakan Kinan teredam. Kalau tidak, ibunya akan curiga dan Kinar pasti akan bicara yang tidak-tidak tentang kakaknya.

Notifikasi kembali berbunyi, dan itu dari Ammar. Senyuman Kinan kembali merekah.

Lagi di kampus?

aduh... dia ngapain nanya kayak gitu ya? sifat kepede-an Kinan memuncak.

enggak. gue lagi di rumah.

Kalo besok?

Sumpah ya. Ammar terus membalas pesan dengan sesuatu yang membuat Kinar berfikir tidak-tidak. Bukannya apa, takutnya ini hanya Kinan yang terlalu percaya diri.

Tapi ngomong-ngomong, besok dirinya memang ada jadwal kuliah. Apakah ini tandanya dewa dan dewi asmara sedang memihak pada Kinar?

Kebetulan besok ada jam sih.

Pas kalo gitu. Ada kelas sampai jam berapa?

Tunggu. Kinan lupa dengan mata kuliah untuk esok hari. Ia pun langsung membuka galeri dan melihat screenshoot jadwal kuliah.

Sial! Ternyata besok adalah hari terpadat nya. Dari jam 10 sampai jam 3 sore, yang artinya adalah dia baru keluar kelas jam setengah 5 sore. Pantas saja, dari tadi hawa panas menyelimuti benak Kinan. Ternyata ini sebabnya.

Gue sore baru kelar.

Kebetulan gue kelar jam 5. Besok mau tungguin gue sebentar gak?

Jangan Bilang Kita Sahabat (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang