Chapter 9

78 9 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌈🌈🌈

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌈🌈🌈

Writen by  Astriavrilia_ Day_Ey1

***

Perlahan masa lalu mulai datang membawa masalah baru, Semua serasa semu dan biarkan menjernih seiring waktu.

Erlangga_

***

Suasana sore hari didepan rumah Thalia sangat damai, semilir angin berhembus ringan menerbangkan anak rambut miliknya. Thalia masih larut dalam lamunanya, ia merenungi kembali rentetan kejadian yang datang menghampiri, bagai puzzle otaknya di tuntut untuk menggabungkan bagian yang kosong.

Air matanya kembali menetes, sekuat tenaga ia menyembuhkan lukanya sendiri, bertekad untuk menyimpan sendiri semua yang sudah berlalu, Namun mengapa kini dia harus datang lagi, kembali mengusik dan kembali menuntut sesuatu yang sudah bukan miliknya, Thalia yang sudah mulai lupa harus kembali diingatkan dengan kejadian silam yang cukup menakutkan.

Kini bukan hanya dirinya yang tau masalah itu, namun Erlan yang notabenya hanya orang asing mulai ikut serta untuk menyelidiki siapa dalang semua ini.

Ingin berbicara namun bibirnya kelu saat untuk berbicara, ingin berteriak namun itu hanya sampai batas kerongkongan, Thalia tertekan dirinya butuh pelampiasan yang setara dengan apa yang dia rasakan.

Erlan mungkin akan mau mendengarkan namun akan kah dia mau menjaga dalam diam? Thalia bukan orang naif yang mau bercerita pada seorang yang bukan siapa-siapa dalam hidupnya. Lagi pula Erlan bukan pilihan pertama yang akan dipilihnya saat ingin bercerita, yang ada bukanya lega namun menambah emosi.

"Nangis lagi?" Erlan bertanya dengan jahil,

Entah dari mana hadirnya dia sudah ada didepan Thalia dengan tangan yang dipenuhi kantung keresek makanan yang berlogo supermarket.

LaThaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang