Simpel aja, gue nggak suka main ke mall ya karena ini, sebuah pemandangan menjijikkan yang nggak pantes buat gue liat.
Sebuah keluarga harmonis.
Satu ayah sok gagah dengan anak cewek di gendongannya juga ibu sok cantik dengan satu anak yang jalan sambil megang tangannya. Nggak suka gue ngeliat beginian, nggak guna, sampah!
Kenapa mereka bisa sebahagia itu?
Anak yang digendong itu juga sembilan bulan dalam perut emaknya, 'kan? Dia juga makan nasi 'kan?
Terus kenapa gue begini? Kenapa keluarga gue gini-gini aja dan keluarga mereka malah keliatan kaya dan modis? Salahnya di mana? Kita sama-sama manusia yang keluar dari kemaluan wanita 'kan?
Hal sesepele itu nyatanya bisa buat gue marah-marah nggak jelas dan diemin abang-abang gue setelah mereka mutusin buat balik dengan belanjaan nggak penting mereka itu. Gue udah bilang berulang kali kalo gue nggak suka keramaian semacam ini, tapi mereka tetep nggak peduli dan maksa supaya gue ikut.
Manusia-manusia sok bahagia ini kenapa sih? Kalau emang udah ngerasa jadi keluarga harmonis, bisa nggak kenyataan itu disimpen dan dijalani sendiri di rumah dan nggak usah ngumbar nggak jelas begitu? Sumpah, mata gue sakit, tau nggak. Setiap gerak dan tawa mereka yang sialnya tetep gue pandangi itu seakan ngejek gue, seoarang anak yang dianggap anak setan karena nggak pernah bisa jawab pas orang tanya masalah ayah.
'Lo sebenernya anak apa sih? Setan, dajjal atau batu? Masa wajah bokap sendiri nggak tau.'
Holly shit! Walau aneh, tapi bacotan sampah mereka itu nyatanya bener. Gue nggak tau gue anak siapa, bapak gue gimana dan status dia masih hidup atau udah mati, gue nggak tau sama sekali. Nggak peduli juga sih sebenernya.
Udah lah ya, plis, hidup ini simpel, nggak usah sok umbar kebahagiaan di tempat umum. Oke, gue tau kalau kalian itu keluarga bahagia, tapi lo semua nggak tau apa yang gue rasain, ngeliat itu gue ngerasa di pilih kasihin sama Tuhan, kenapa kalian bahagia sedang gue tumbuh tanpa sosok bapak?
"Yok balik, lo nggak mau beli burger dulu?"
Gue langsung berdiri dan beranjak ke luar, terlalu enek dengan pemandangan seisi mall ini. Nggak peduli gue sama tuh satu manusia di belakang yang masih sibuk sama kantong belanjaannya. Gila, enak banget dia nurunin mood gue secepet ini?
"Kunci motor mana? Biar gue yang nyetir."
-Brothersick-
3 Mei 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Brothersick
Roman pour Adolescents#Teenfiction #Sicklit #Chimon Namanya Aska Aileen Nagarjuna, remaja bermulut kotor yang sialnya memiliki wajah kelewat manis. Alergi mencium yang berbau kebahagiaan dan keluarga membuatnya tumbuh menjadi anak yang sangat tertutup. Dirundung akibat t...